Sayangnya istri danarto masuk agama eden, sehingga terpaksa dipecat sebagai 
konsultan psikologi di majalah ummi atau annida yah ?  Underbow pks itu.

Cuma mau gorengan doang di akherat ? Tetep ngarep juga berarti, kan ...


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 21 May 2008 07:06:32 
To:<wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Dunia kecil..akhirat besar. dunia akan 
ditinggalkan..akhirat akan didatangi..!!!


Nambahin kata Thomas Carlyle : "A man is great not because he is world deep or 
worldwide but 
 I call him true great because he is human deep"
 Kedalaman rasa kemanusiaan itu yg justru berperan.
 Kemanusiaan adalah klise akhirat yg indah :-))
 
 Penyair Danarto mengatakan pandai bersyukur dengan yg ia alami yg ia peroleh 
adalah juga penampakan surga.
 Ketika menikmati gorengan yg begitu enaknya ia berkomentar, cukuplah kalo di 
surga juga ada gorengan
 :-))
 
 Salam
 l.meilany
 
 ----- Original Message ----- 
 From: herni sri nurbayanti 
 To: wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com 
 Sent: Monday, May 19, 2008 12:18 PM
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Dunia kecil..akhirat besar. dunia akan 
ditinggalkan..akhirat akan didatangi..!!!
 
 Kalau kata pearl jam, “I know i was born, i know i will die.. but in between 
is mine”
 
 Kalau kata belinda carlisle, “heaven is a place on earth” :-)
 
 Jangan2, justru dunia yg penting... kita kan gak tau akherat nantinya gimana.
 
 Cuma bisa menebak-nebak dan mengira-ngira saja. 
 
 Tapi yg menentukan justru relasi kita dng seisi dunia, 
 
 Relasi dng sesama manusia. 
 
 Relasi dengan alam/lingkungan.
 
 Inti agama kan disini? 
 
 Kalau relasi vertikal sih, silakan masing2 pribadi sendiri aja gimana.
 
 Tiap orang punya pengalaman unik dan spesial dng Tuhannya masing2.
 
 Wassalam,
 
 Herni
 
 From: wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@ 
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com] On Behalf Of Khalid 
Walid
 Sent: 19 Mei 2008 11:04
 To: islam_alternatif@ <mailto:islam_alternatif%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com; aktivis_minang@ <mailto:aktivis_minang%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] <mailto:ateis%40yahoogroups.com> com; [EMAIL 
PROTECTED] <mailto:eramuslim%40yahoogroups.com> ps.com; islam_liberal@ 
<mailto:islam_liberal%40yahoogroups.com> yahoogroups.com; islamliberal@ 
<mailto:islamliberal%40yahoogroups.com> yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] 
<mailto:MinangNet%40yahoogroups.com> ps.com; [EMAIL PROTECTED] 
<mailto:sabili%40yahoogroup.com> com; tarbawi_community@ 
<mailto:tarbawi_community%40yahoogroups.com> yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] 
<mailto:urangawak%40yahoogroups.com> ps.com; wanita-muslimah@ 
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com; Fundamentalis; 
Islam Progresif
 Subject: [wanita-muslimah] Dunia kecil..akhirat besar. dunia akan 
ditinggalkan..akhirat akan didatangi..!!!
 
 banyak manusia hari ini pintar dunia tapi bodoh akhirat..
 tak paham kubur...
 tak paham masyar..
 tak paham shirath..
 tak paham mizan..
 tak paham api neraka jahanam..
 tak paham syurga...
 cinta dunia..
 mabok dunia...
 gila dunia..
 padahal dunia hanya sebentar...
 dan akan ditinggalkan...
 tinggal cerita..
 hari ini kita semua sedang berjalan menuju kubur...
 sudah siapkah menghadapi kematian..?
 sudah ada persiapan kah..?
 kehidupan dunia cuma 65-75 tahun ( itupun kalo nyampe)..
 kubur 40.000 tahun..
 masyar 40.000 tahun..
 shirath 1500 tahun..
 neraka..jutaan tahun...( dan bahkan ada yang ekekal selamanya..)
 syurga..abadi selamnya ( penuh kenikmatan yang tak pernah terbayangkan)..
 so..dunia betul2 kecil...
 menipu saja..( Al Qur'an dan hadis)
 kesenangan yang memperdayakan (Al Qur'an)...
 tidak dibawa mati..
 dunia dikumpulkan untuk ditinggalkan..
 akhirat dikumpulkan untuk didatangi...
 so akhirat jauh lebih penting dari pada dunia..
 jauh dan jauh lebih penting daripada dunia..
 ahiart besar...dunia kecil..
 seperti setes air di lautan yang luas..
 apakah anda mau memprjuangkan mati2an sesuatu yang kecil (setets air) ???? 
dengan meninggalkan sesuatu yang besar ( autan yang luas)..???
 pikirkan dan renungkanlah..
 dan yang lebih penting lagi mari segera kita amalkan dan sampaikan lagi kepada 
saudaara2 kita....
 jangan sekedar buat dibahas/didebat/didiskusikan semata untuk mendapatkan 
kepuasan nafsu semata..(berbangga diri)..
 semoga bermanfaat buat ita semua..
 amin...
 
 ----- Original Message ----
 From: sakinah syauqi <HYPERLINK "mailto:yasakinah14%40yahoo.com"yasakinah14@ 
<mailto:yasakinah14%40yahoo.com> yahoo.com>
 To: HYPERLINK "mailto:islam_alternatif%40yahoogroups.com"islam_alternatif@ 
<mailto:islam_alternatif%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
 Sent: Sunday, May 18, 2008 4:20:28 PM
 Subject: Re: [islamalternatif] Fw: [m] Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder 
Idealisasi
 
 termasuk nggak buku biologi, fisika, elektro yang dikarang oleh orang kafir? 
sempit amat sih cara berfikirmu lid...cabe.. .de...moderator mesti diwaspadai 
orang2 seperti Khalid ini, karena sarannya adalah upaya pembodohan umat......
 
 ----- Original Message ----
 From: Khalid Walid <khalidwalid23@ yahoo.com>
 To: aktivis_minang@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] s..com; [EMAIL 
PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; islam_liberal@ yahoogroups. com; 
[EMAIL PROTECTED] ps.com; [EMAIL PROTECTED] com; tarbawi_community@ 
yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; wanita-muslimah@ yahoogroups. com; 
abdul latif <latifabdul777@ yahoo.com>; Fundamentalis <fundamentalis@ 
yahoogroups. com>; Islam Alternatif <islam_alternatif@ yahoogroups. com>; Islam 
Progresif <IslamProgresif@ yahoogroups. com>; mediacare <[EMAIL PROTECTED] 
net.id>; muslim insuffer <musliminsuffer@ gmail.com>; syiar-islam Moderator 
<syiar-islam- [EMAIL PROTECTED] s.com>
 Sent: Friday, May 16, 2008 8:50:41 AM
 Subject: [islamalternatif] Fw: [m] Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder 
Idealisasi
 
 as.wr.wb....
 untuk umat islam (yang mau selamat), jauhi buku2 karangan orang kafir (dan 
pengikut2nya, walaupun dia beragama islam). hati2 memilih bacaan. jangan baca 
sembarangan (walaupun kelihatan baik dan menarik judulnya). lihat dulu siapa 
pengarangnya. ..nanti pikiran anda tersesatkan secara halus.. orang kafir itu 
tidak pernah tulus kepada orang islam (Allah telah memperingatkan dalam Al 
Qur'an, perhatikan benar peringatan Allah ini dan taati..)
 
 lebih baik baca buku dari karangan ulama2 islam. lebih bersih, objective, 
lurus dan benar. lebih aman dari usaha penyesatan atas umat islam..sekali lagi 
carilah informasi dari orang2 islam (ulama) yang paham benar tentang Al Qur'an 
dan As sunnah..
 
 rapatkan barisan kepada orang2 yang menjadi kekasih Allah. Jangan kearah 
musuh2 Allah..
 
 hati2 saudarku muslim..
 berhati2lan. ..
 jangan dekati buah yang terlarang...
 referensi kita adalah Al Qur'an, As Sunnah, dan Ulama2 islam yang terpercaya.. 
bukan orang kafir atau orang islam yang berkelakuan dan berfikir seperti orang 
kafir..
 
 samapikan dan ingatkan saudara2 kita yang lain..
 semoga Allah swt bersama kita dan senantiasa melindungi kita dari kejahatan 
orang kafir dan antek2nya, amin..
 
 ingat, jangan mau dicuci otak kita oleh paham2 dan millah (gaya hidup, 
pandangan hidup) kaum kfirin dan pengikut2nya dari kalangan orang islam 
sendiri...
 
 semoga bermanfaat, amin..
 jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka jahanam (Al Qur'an)
 
 ----- Forwarded Message ----
 From: edizal <[EMAIL PROTECTED] plala.or. jp>
 To: minang <[EMAIL PROTECTED] ps.com>
 Sent: Thursday, May 15, 2008 6:40:43 PM
 Subject: [m] Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder Idealisasi
 
 Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder Idealisasi
 
 Oleh Novriantoni
 04/05/2007
 
 Para penikmat biografi Nabi Muhammad yang dalam nomenklatur Islam 
 disebut sirah, pantas bersuka-cita dengan terbitnya buku sirah 
 berbahasa Indonesia, Muhammad: Nabi dan Negarawan. Djohan Effendi 
 telah menerjemahkan buku William Montgomery Watt (1909-2006) itu 
 dengan baik walau sudah telat lebih dari empat dekade.
 
 Buku yang aslinya berjudul Muhammad: Prophet and Stateman (1961) ini 
 merupakan ringkasan dari dua buku Watt sebelumnya: Muhammad at Mecca 
 (1953) dan Muhammad at Medina (1956). Watt adalah seorang orientalis 
 Skotlandia yang kerap dijuluki the last orientalist. Tapi nada umum 
 uraiannya tentang sirah Nabi bernada sangat simpatik.
 
 Itu tak mengherankan. Meski seorang pastur, Watt mengabdikan hampir 
 seluruh karir akademiknya untuk menjembatani dialog Islam dengan 
 Kristen, bahkan Islam dengan dunia Barat. Karenanya, buku Watt ini 
 ikut menambah koleksi kepustakaan Islam yang berbobot tentang sirah 
 dari sudut pandang seorang bukan Muslim.
 
 Perbandingan
 
 Tak banyak sirah berbahasa Indonesia yang bermutu, tanpa idealisasi 
 yang melebih-lebihkan (praktek umum sejarawan Muslim), sonder 
 penistaan yang tak perlu (dari sebagian penulis bukan Muslim). Orang 
 yang mahir berbahasa Arab tentu mampu menikmati sirah bermutu 
 karangan intelektual besar Arab modern seperti M. Husain Haikal (Hay穰 
 u Muhammad), Thaha Husein (Al・H穃isit T穩�h), M. Farid Wajdi (as- 
 S�ah an-Nabawiyyah) , Bintus Syathi (Ma`ar Ras�), dan karya-karya 
 sejenis lainnya.
 
 Tapi tak banyak dari karya-karya itu yang sudah dialihbahasakan ke 
 Indonesia. Kalaupun diindonesiakan, seringkali hasilnya mengecewakan 
 dan tak sebaik karya aslinya. Nah, terjemahan Watt ini gampang 
 dimengerti walau editornya tampak kurang tekun mengurangi kecacatan 
 tanda baca.
 
 Dibanding buku Karen Armstrong, Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi 
 Kritis, yang edisi Indonesianya sudah lebih dulu terbit, buku ini 
 memang terasa lebih kering. Buku Watt mungkin terlalu intelek bagi 
 pembaca yang lebih suka bahan bacaan renyah penuh bumbu dengan teknik 
 bercerita yang andal. Armstong unggul atas Watt di aspek itu. 釘uku- 
 buku Watt ditujukan untuk mahasiswa dan mensyaratkan pengetahuan 
 dasar yang belum banyak dimiliki orang,・kata Armstrong (Armstrong, 
 hal. XV).
 
 Kekurangan dan Kelebihan
 
 Watt juga tidak memaparkan aspek metodologi yang ia pakai dalam 
 penulisan buku ini. Rujukan-rujukan dari para sejarawan Islam pun tak 
 tampak dalam catatan kakinya謡alau sudah pasti Watt tahu dan hafal 
 semua itu di luar kepala. Dengan begitu, buku ini mungkin kurang 
 meyakinkan bagi sebagian pembaca Islam. Membaca buku ini mungkin akan 
 seperti menikmati fiksi sejarah ala Dan Brown.
 
 Dari aspek pendekatan, Watt pun tak memberi catatan. Tapi setelah 
 membaca, kita segera tahu bahwa Watt telah menerapkan perangkat- 
 perangkat analisis ilmu sosial modern dalam penelusuran sirah Nabi. 
 Namum dia juga menekankan kontekstualisasi: tidak memaksakan cara 
 pandang dan standar modern dalam menilai peristiwa-peristiwa masa 
 lampau itu. Kasus poligami Nabi, ekspedisi dan ekspansinya, 
 penyerangan dan pengusiran komunitas Yahudi, dan beberapa contoh 
 lainnya, tidak diponten Watt dengan standar kelayakan masa kini.
 
 Pendeknya, buku ini berniat mendialogkan IsIam di Barat lewat 
 pengenalan sosok Nabi; tanpa penistaan, sonder idealisasi. penistaan 
 oleh penulis-penilis Eropa terhadap Muhammad seringkali diikuti 
 idealisasi romantik tentang ketokohannya oleh orang-orang Eropa 
 lainnya dan orang-orang Islam. Penistaan dan idealisasi bukanlah 
 basis yang kuat untuk hubungan timbal balik dari hampir separuh umat 
 manusia,・tulis Watt (hal 319).
 
 Buku ini juga selektif dalam membedakan antara fakta dan legenda. Itu 
 beda dengan Armstrong yang justru memandang legenda tokoh besar 
 sejarah punya kandungan spiritualitas juga. Armstong tampaknya ingin 
 lebih menyelami pergulatan batin Nabi妖an karena itu juga memasukkan 
 beberapa legenda yang dalam neraca sejarah agak meragukan. Sementara 
 Watt lebih ketat menapis mana yang fakta dan mana yang legenda. Kalau 
 pun sebuah legenda ia nukilkan, dia segera memberi catatan.
 
 Namun jangan kuatir buku ini akan mendatangkan kantuk! Keseluruhan 
 isinya juga sedang berkisah secara apik dengan rentetan kronologis 
 yang memikat. Lewat buku ini, kita tanpa sadar sedang diantar Watt 
 mengarungi situasi zaman Nabi dengan segenap persoalannya. Kita 
 diajak menyelami kepribadian Nabi; watak dan perawakannya, kegundahan 
 dan pengendaliannya, diplomasi dan kebijakannya, kedudukan dan 
 kepemimpinannya. Sangat manusiawi; tanpa mengurangi keagungannya 
 sebagai Rasul dan teladan umat manusia.
 
 Aspek Pendekatan
 
 Jika dipotret lewat kategori intelektual Maroko, M. Abied el-Jabiri 
 dalam al-`Aqlus Siy龝il `Arab・/i>, tentang pentingnya faktor aqidah 
 (ideologi), qabilah (solidaritas sosial), dan ghanimah (insentif 
 ekonomi), untuk kerangka penulisan sejarah Islam, maka Watt sudah 
 menerapkan semua persyaratan itu dengan brilian dan berhasil.
 
 Faktor aqidah tampak dari uraiannya tentang pergulatan batin Nabi 
 dari waktu ke waktu, serta respons wahyu yang tahap demi tahap 
 menyertai perjalan hidupnya. Faktor qabilah tampak paling menonjol 
 dari uraian Watt yang lihai tentang konstelasi kesukuan dan puak-puak 
 di Mekah maupun Madinah.
 
 Adapun faktor ghan�ah yang sering diabaikan banyak orang dalam 
 penulisan sirah, tampak pula dari uraian Watt tentang insentif 
 ekonomi yang diharap dan dipertimbangkan sebagian penganut Islam 
 belakangan jika menganut Islam dan berpihak kepada masyarakat baru 
 yang sedang dibentuk Nabi dengan segenap risiko dan rintangan.
 
 Bagi Watt, alasan-alasan kebendaan mestilah memainkan peranan yang 
 cukup besar bagi masuknya orang-orang Arab ke Islam (tentu saat Islam 
 mulai tampak jaya). Faktor lain yang cukup penting adalah iman 
 Muhammad terhadap pesan Alquran, imannya terhadap masa depan Islam 
 sebagai sistem agama dan politik, pengabdiannya yang pantang mundur 
 terhadap tugas yang diyakininya sebagai panggilan Tuhan terhadapnya.・ 
 (hal 258)..
 
 Beberapa Kontroversi
 
 Untuk pembaca pemula, karya Watt ini mungkin menghadirkan beberapa 
 tanda tanya dan kontroversi. Terhadap legenda cap kenabian di pungung 
 Rasul, Watt meledeknya sebagai 把erita yang didasarkan pada pikiran- 
 pikiran primitif・(hal. 3). Watt juga memperkirakan Nabi bukanlah 
 seorang ummi dalam artian buta-huruf, sebagaimana jamak dipahami. 韮 
 anyak orang Mekah yang bisa membaca dan menulis. Karena itu, ada 
 anggapan bahwa seorang pedagang cermat seperti Muhammad tentulah 
 mengerti kemampuan tulis-baca ala kadarnya,・catat Watt (hal. 53).
 
 Aspek yang cukup kontroversial adalah pernyataan Watt 杯ak ada bukti 
 sudah ditentukannya secara tetap sembahyang lima waktu pada masa 
 Nabi・(hal. 135). Watt juga menerangkan bahwa Abu Sufyan memainkan 
 peran yang jauh lebih penting dalam penaklukan Mekah oleh orang-orang 
 Islam dibandingkan yang umum dicatat.
 
 捻ara sejarawan Muslim menyembunyikan kenyataan ini untuk tidak 
 memberi kesan bahwa peranan Abu Sufyan lebih hebat daripada Abbas 
 (hal. 277-278). Sebaliknya, orang Syiah mungkin akan mengurut dada, 
 sebab Watt妖an banyak sumber sejarah lainnya juga berkata: 妊ia 
 (maksudnya Nabi Muhammad), juga menyadari bahwa Ali bin Abi Thalib 
 tidak mempunyai sifat kenegarawanan yang berhasil・(hal. 317).
 
 Yang paling kontroversial tentulan teori Watt tentang imajinasi 
 kreatif yang mungkin saja diilhami gagasan sufi besar Islam seperti 
 Ibnu Arabi. Menurut Watt, 撤ada Muhammad, saya beranggapan, terdapat 
 kedalaman imajinasi kreatif. Gagasan-gagasan yang dilahirkannya, 
 sebagian besar baik dan benar. Tapi, 賠Ada satu soal yang tampaknya 
 kurang sehat, yaitu gagasan bahwa wahyu atau hasil imajinasi kreatif 
 itu lebih tinggi kedudukannya dari tradisi manusia biasa sebagai 
 sumber fakta (hal. 330).
 
 Watt menulis itu dalam konteks sanggahan terhadap daya pukau 
 bibliolatri dalam polemik sejarah umat beragama. Sebab, dalam halaman 
 yang sama, Watt pun berkata, 賠Orang bisa mengakui bahwa imajinasi 
 kreatif mampu memberi interpretasi yang baru dan lebih benar tentang 
 suatu peristiwa sejarah. Akan tetapi, membuatanya sebagai sumber dari 
 fakta telanjang adalah berlebih-lebihan dan tidak benar・(hal. 330).
 
 Dasar Kebesaran
 
 Pada pengujung buku, Watt mengemukakan tiga dasar kebesaran Nabi. 
 Pertama, Nabi dinilainya sebagai orang yang mampu melihat sebelum 
 kejadian. Watt lebih dari sekali menyebut Nabi berpikir intuitif, 
 bukan analitik. Kedua, kearifannya sebagai negarawan. Dalam amatan 
 Watt, struktur konseptual Alquran yang mentah mampu didukung Nabi 
 dengan bangunan kebijakan yang kongkret dan institusi yang kongkret 
 pula. Ketiga, ketrampilan dan kebijaksanaannya sebagai administrator 
 dan kearifan dalam memilih orang yang diberi kepercayaan untuk 
 melaksanakan tugas-tugas administrasi (hal. 326-327).
 
 Karena itu, 葱etiga Muhammad wafat, negara yang didirikannya sudah 
 seperti perusahaan yang sedang jalan dan mampu menahan kejutan 
 kepergiannya. Dan begitu sembuh dari keterkejutan itu, ia meluas 
 dengan kecepatan yang luar biasa,・pungkas Watt (hal. 327).
 
 Akhirnya Waat memberi saran: mampukah (Muslim) menyaring segi-segi 
 yang universal dari segi-segi yang partikular dari kehidupan 
 Muhammad, dan dengan demikian membuka prinsip-prinsip moral yang 
 dapat memberi sumbangan kreatif terhadap situasi dunia saat ini?! 
 (hal. 324).
 
 Itulah mungkin inti telaah atas buku ini: menyingkap kearifan masa 
 Nabi untuk diaktualisasikan bagiannya yang relevan (saja) di masa 
 kini. Dengan begitu, Islam layak digadang-gadang menjadi rahmat bagi 
 semesta alam, relevan untuk setiap tempat dan segala zaman. []
 
 Referensi: HYPERLINK "http://islamlib. <http://islamlib.> "http://islamlib. 
<http://islamlib.>  com/id/index. php?page= article&id= 1248
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.20/1453 - Release Date: 18/05/2008 
9:31
 
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG. 
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.20/1453 - Release Date: 18/05/2008 
9:31
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
                                                                        

Kirim email ke