Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.
Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > [Mudah"an diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] > > Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan > berita.. > yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. > > Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) > CMIIW.. > > Wassalam, > > Irwan.K > > ------------ > 02/06/2008 15:02 WIB > Pengamat: AKK-BB Bermain Api! > Maryadi - detikcom > > Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai > > tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk > Kebebasan > Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. > > "Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah > panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya," > > kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat > dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). > > Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat > situasi > yang ada sekarang ini. "Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi," > > ujar Rudi. > > Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang > bersalah harus ditindak. "Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu > standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana," kata Rudi > . > > Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB > > juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. > "Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi," ujar Rudi. ( mar / nrl ) > > 2008/6/1 Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: > > 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar > > undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo > > melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). > > 2. Perjataan "kalau tidak siap perang, jangan menantang". Menunjukkan bahwa > > FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. > > Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka > > berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan > > FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum > > sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum > > memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak > > mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat > > kedatangan FPI. > > Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. > > Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan > > melindungi. > > > > KM > > > > -------Original Message------- > > > > From: Eko Bambang Subiantoro > > Date: 01/06/2008 21:49:58 > > To: [EMAIL PROTECTED]<Forum-Pembaca-Kompas% 40yahoogroups.com> > > Cc: [EMAIL PROTECTED]<wartawanindonesia% 40yahoogroups.com> > > Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia > > Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam > > > > Pernyataan Sikap > > Koalisi Perempuan Indonesia > > Untuk Keadilan dan Demokrasi > > > > "Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan" > > > > Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, > > sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk > > Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara > > Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, > > tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok > > massa dari FPI (Front "Pembela" Islam). > > > > Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang > > saat > > itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil > > meneriakkan kalimat "Allahu Akbar" yang bagi umat Islam sangat disakralkan. > > Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >