Quote:
"..
Khusus mengenai FPI, kalau dengan 'pembubaran' FPI dapat mengembalikan nama
baik umat Islam, saya pikir para pimpinan FPI harus mau berkorban untuk
itu.. atau mereka
harus mau/mampu menunjukkan bahwa Islam bukanlah sosok yang selama ini
mereka
pertontonkan..
.."

FYI, langkah pembubaran FPI Surabaya terjadi setelah ada 'desakan' dari GP
Anshor..
Yang membuat terharu adalah langkah pembubaran FPI Surabaya tersebut diambil

Habib Ali (menurut pemberitaan) karena mempertimbangkan maslahat bagiumat..
dan ini (kebetulan) sejalan dengan yang saya tulis kemarin..

Melihat perkembangan hari ini (FPI tidak melawan proses penangkapan oleh
polisi),
saya berharap ini merupakan momen bagus either pembubaran FPI atau lahirnya
FPI yang baru.. yang lebih simpatik dan mengharumkan nama Islam.. :D
Amien..

Wassalam,

Irwan.K

------

Quote:
"..
Lebih lanjut dikatakan Munarman bahwa apa yang terjadi di sekitar Monas itu
adalah hasil
grand desain dari orang Ahmadiyah. ''Itu semua hasil grand desain orang
Ahmadiyah yang
namanya Ahmad Mubarik. Jadi mereka sengaja mengumpankan ibu-ibu, anak-anak
untuk
menjadi bemper mereka. Saya tegaskan di sini bahwa itu juga bahwa mereka
bukan dalam
rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila, namun itu dalam upaya
memberikan dukungan
pada Ahmadiyah,'' tandas Munarman.
.."

Saya sendiri melihatnya tindakan FPI juga tidak dapat dibenarkan.. namanya
aksi fisik paling
gampang terlihat.. ketimbang provokasi (kalau benar ada) ucapan atau bahkan
senjata api..
Contoh paling terkenal soal ini kan antara Zinedine Zidane dan Matterazzi..

Btw, di Indonesia ini paling gampang 'sukses' dengan jurus seolah"
dizhalimi..
Dari Mega, Pak Susilo, Inul dll.. kalau (benar) sekarang jurus serupa
dilakukan kalangan
Ahmadiyah.. hal tersebut menunjukkan kualitas dari yang bersangkutan..

Khusus mengenai FPI, kalau dengan 'pembubaran' FPI dapat mengembalikan nama
baik umat Islam, saya pikir para pimpinan FPI harus mau berkorban untuk
itu.. atau mereka
harus mau/mampu menunjukkan bahwa Islam bukanlah sosok yang selama ini
mereka
pertontonkan.. Ini sekedar pendapat pribadi.. yang mungkin saja salah.. tapi
mungkin
juga benar..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

2008/6/3 aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]>:
Adakah disini yang ikut aksi AKKB kemarin? Apakah pemberitaan ini benar?
------------------------------

----------------------------
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=336095&kat_id=23
Munarman: Mereka Provokasi Terlebih Dulu
Laporan: Rahmat Santosa Basarah

Jakarta-RoL--Komandan Komando Laskar Islam, Munarman menegaskan bahwa apa
yang terjadi di sekitar Monas pada Ahad (1/6) justru disebabkan karena
provokasi yang dilakukan oleh para pendukung Ahmadiyah. ''Kami memiliki
bukti video bahwa di antara para pendukung Ahmadiyah yang tergabung dalam
Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama (AKKB) ini ada yang membawa
senjata api dan bahkan sempat diletuskan. Selain itu mereka juga menghina,
menjelek-jelekkan bahkan memaki-maki kami terlebih dulu,'' tegas Munarman
dalam konferensi pers di markas FPI, Jakarta Senin (2/6).
''Saya juga tegaskan bahwa itu bukanlah FPI, namun beberapa laskar ormas
Islam yang tergabung di bawah Komando Laskar Islam yang dikomandani saya
sendiri,'' tegas Munarman.
Lebih lanjut dikatakan Munarman bahwa apa yang terjadi di sekitar Monas itu
adalah hasil grand desain dari orang Ahmadiyah. ''Itu semua hasil grand
desain orang Ahmadiyah yang namanya Ahmad Mubarik. Jadi mereka sengaja
mengumpankan ibu-ibu, anak-anak untuk menjadi bemper mereka. Saya tegaskan
di sini bahwa itu juga bahwa mereka bukan dalam rangka memperingati Hari
Kelahiran Pancasila, namun itu dalam upaya memberikan dukungan pada
Ahmadiyah,'' tandas Munarman.
Dikatakannya bahwa di tempat yang sama, pagi harinya, berlangsung Peringatan
Hari Kelahiran Pancasila oleh PDIP. ''Dan kami tidak ada masalah apa-apa
saat PDIP melakukan peringatan itu,'' tutur Munarman.
Pernyataan senada dilontarkan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Ismail Yusanto. ''Jadi mereka mengumpat dan memaki-maki, mereka katakan
Laskar Kafir, Laskar Syetan dan sebagainya. Ada bukti video bahwa ada
diantara mereka juga yang membawa senjata api dan menembakkannya,'' kata
Yusanto. ''Ini akibat provokasi mereka dan akibat kelambanan pemerintah
dalam menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri,'' tambah
Yusanto.
Di tempat terpisah, Ketua Tim Pengacara Muslim, Mahendradatta menegaskan
bahwa sikap Presiden SBY justru tidak arif jika berniat menindak, namun
justru Ahmadiyah tidak ditindak. ''Niat SBY menindak mereka, tapi tidak
menindak Ahmadyah yang makar membuat agama dalam agama, justru menunjukkan
sikap pemimpin yang tidak arif dan berpihak hanya kepada kelompok perusak
agama Islam,'' tutur Mahendradatta di Jakarta Senin (2/6).
''Bila niat itu diteruskan, maka SBY bisa ditafsirkan sudah semakin menjauh
dari kepentingan umat Islam. Insiden Monas adalah rekayasa Ahmadyah dibantu
tokoh-tokoh dan media neolib untuk menjebak pemerintah agar menjauh dari
kepentingan Islam dan makin merapat kepada faham-faham imperialis,''
ucapnya.
Ditambahkan Mahendradatta bahwa yang perlu dicatat, faham imperialisme yang
disebarkan tokoh-tokoh neo liberalisme itulah yang menyebabkan perekonomian
Indonesia terpuruk. ''Sehingga terus menggadaikan diri kepada kaum kapitalis
yang tidak berpihak pada rakyat,'' ucapnya.pur


2008/6/4 IrwanK <[EMAIL PROTECTED]>:

> Soal metode divide et impera, gw gak sangkal Mbak Rita.. tapi bagi kalangan
> yang anti-teori konspirasi, gak boleh gampang nuduh.. hati" kemakan teori
> konspirasi.. hehehe.. tapi gw juga sebel tuh sama yang meredam analisa
> hanya dengan kalimat: 'itu cuma teori konspirasi' bla bla bla..
>
> Kalau misalnya Mbak Rita menganggap saya salah satu fans-nya FPI, saya
> bisa bilang dugaan itu salah.. Saya bukan fans-nya FPI.. tapi saya hanya
> seorang muslim yang sedih melihat umat Islam yang masih mudah diobok",
> sekaligus saya juga sedih melihat ada yang senang/menertawakan melihat
> umat Islam masih ada yang seperti itu..
>
> Adalah tanggung jawab umat Islam yang lebih cerdas untuk mencerdaskan
> umat Islam yang lain.. bukan malah menertawakan dan menyalah"kan..
> seperti pandangan sebagian kalangan umat Islam terhadap aksi fisik FPI..
> Kalau kalangan non muslim yang tertawa/melecehkan, it's still make sense..
> masuk akal.. meskipun hati kecil saya tidak bisa terima itu juga..
>
> FYI, pagi ini polisi telah menangkap puluhan(?) anggota/komponen FPI dari
> markas mereka.. dan Habib Riziq sendiri mendorong agar komponen FPI
> tidak melawan.. Begitu juga semalam FPI Surabaya sudah dibubarkan oleh
> Habib Ali (nonton berita)..
>
> CMIIW..
>
> Wassalam,
>
> Irwan.K
>
> 2008/6/4 ritajkt <[EMAIL PROTECTED]>:
>
>    INi artikel Pak Tamrin Amal Tomagola hari ini di Kompas. Pak Tamrin
>> ini salah satu orang yang berusaha mendamaikan konflik horizontal
>> yang sangat parah di Poso.
>>
>> FYI, konflik horizontal (antara sesama elemen masyarakan, rakyat vs
>> rakyat, seperti FPI vs AKKBB tgl 1 juni lalu itu), ini ditiru dari
>> politik devide et imperanya kumpeni, praktek ini mainan para
>> petinggi militer jaman orba. Dengan begitu, mereka selalu
>> bisa "mengendalikan" rakyat semau mereka!
>>
>> Dulu sebelum FPI, adalah kelompoknya Yapto cs itu. Di jaman
>> reformasi ada Wiranto yang ngelahirin Pam Swakarsa, Komando Laskar
>> Jihad dan FPI. Buat Anda-anda fans FPI yang mengira dengan tulus
>> bahwa Riziq Shihab dsb itu adalah pembela panji-panji keagungan
>> agama Islam dan bukannya pembela siapa yang bayar, THINK AGAIN!!!
>>
>> Selamat membaca!
>> ------------------------------
>>
>> Anak Macan yang "Keblinger"
>> Oleh Tamrin Amal Tomagola
>>
>> Kepolisian RI telah terpuruk menjadi alat mainan kekuasaan.
>> Serentetan peristiwa akhir-akhir ini semakin menguatkan kesimpulan
>> itu. Mulai dari penyerbuan brutal kampus Universitas Nasional 25 Mei
>> lalu hingga pembiaran penyerangan oleh kelompok beratribut KLI/FPI
>> terhadap aksi damai Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
>> Berkeyakinan hari Minggu, 1 Juni lalu, di silang Monas benar-benar
>> membuat publik terperangah.
>>
>> Bagaimana mungkin kepolisian yang sudah dilengkapi satuan intelijen
>> sampai kecolongan tidak mendeteksi gerakan kelompok penyerang yang
>> sangat tidak beradab di depan Istana Negara? Kok bisa aparat
>> kepolisian yang dibiayai dengan uang rakyat tidak berdaya melindungi
>> warga negara yang sedang mewujudkan hak konstitusional mereka yang
>> jelas-jelas terpatri baik dalam alinea keempat Mukadimah UUD 1945
>> dan pada Pasal 28 dan 29? Mengapa aparat kepolisian ciut nyalinya
>> berhadapan dengan organisasi yang sudah tersohor keberingasan dan
>> kekerasannya selama ini?
>>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke