PKS itu mengalami dilematis ;-) Megawati mau gandeng HNW jadi wapres, tapi kalo dah jadi wapres kan musti lebih menjalankan misi kebangsaan, kalo ada perayaan keagamaan non islam musti datang. Mana mau PKS? Apalagi kalo mau jadi presiden nanti harus datang ke acara perayaan natal bersama, kayaknya belum waktunya. :-)
Jadi judulnya, mau jadi penguasa tapi ogah bediri atau mengayomi semua golongan. Di deptan yg menterinya PKS saja , begitu menjabat langsung semua pegawai perempuan ikhlas gak ikhlas berjilbab. Di ring 1 dekat menteri semuanya muslim. :-)) Salam, l.meilany ----- Original Message ----- From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 18, 2008 6:27 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Masjid Ahmadiyah Semarang Didemo Mahasiswa mas syafei bukannya tifatul sembiring lebih deket ke penguasa sekarang? makanya gak pernah frontal mengambil posisi sebagai oposisi terhadap penguasa? jangan2 malah lebih lembek daripada yang dikira ya? apalagi dukungannya terhadap polisi/tni juga cukup kuat salam, -- wikan 2008/6/18 Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]>: > Lahirnya IM gak bisa lepas dari benang merah Pan-Islamisme nya > Al-Afghani .. yang semangatnya emang melawan dominasi (baca: > penjajahan barat) > > Bahwa .. dalam perjalanannya Pan-Islamisme bergeser jadi Pan-Arabisme, > itu soal lain .. > > Juga, bahwa di IM muncul "sayap-sayap" di kemudian hari, itu juga > dinamika yang normal-normal saja. > > IM bukan hanya Sayyid Quth atau Maududi yang mewakili sayap fundies, > tapi juga ada Qardhawi yg lebih 'soft', Muhammad Al-Ghazali yg -IMHO- > cukup terbuka, sampai Jamal Al-Banna yang cenderung liberal .. Jangan > lupakan juga Tariq Ramadhan .. > > Sayang IM yg masuk ke Indonesia (yg kemudian jadi PKS itu) sayap > fundies-nya. Tapi seperti juga IM, PKS juga berpeluang untuk berubah. > Di bawah kepemimpian HNW dulu, arah ke perubahan itu cukup terlihat. > Sayang di bawah Tifatul Sembiring arah itu gak kelihatan lagi .. [Non-text portions of this message have been removed]