Wah jawaban yang sangat asertif mbak Lina. Hebat...
On Aug 1, 2008, at 3:07 PM, Lina Dahlan wrote: > Horeee ... Poligami lagi poligami lagi! > > Setuju ama bung Rizal kalo kita suka nyama-nyama in kondisi, padahal > jelas gak sama. > > Ini pengalaman pribadi (seorang teman) yang akhirnya karena suatu hal > teman saya itu minta cerai dari suaminya ketika ketahuan suaminya > nikah diam-diam. > > Ya! Menurut suaminya ia melakukan hal benar dalam Islam > yaitu "menikah". Jadi, suaminya minta temanku itu menerima hal tsb. > Temanku menjawab,"maaf saya tidak mempunyai kapasitas seorang ummul > mukmin karena kamu juga tidak mempunyai kapasitas seorang nabi"...:-)) > > Wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Mbak, kalau boleh, tolong tuliskan percakapan Nabi saw. dengan > Sayidina Ali kmw. yang katanya untuk melindungi anak perempuannya > Sayidatina Fatimah itu. Tolong sebutkan sumbernya juga. > > > > Ini bisa jadi celah untuk orang menghina Nabi, bahwa beliau sendiri > mau berpoligami tapi tidak mau anaknya dipoligami. > > > > Kita manusia modern ini terlalu banyak menyamakan kondisi nabi > dengan kondisi laki-laki jaman sekarang (termasuk kita) yang sudah > rusak, mata keranjang, dan menghalalkan segala cara demi kepuasan > syahwat. Padahal dia itu seorang nabi. Dia lebih dari ayah kita > sendiri. Bagaimana perasaan kita jika ada orang menjelekkan dan > menghina ayah kita? Pasti kita tak senang, bahkan marah. Bagaimana > perasaan kita jika Nabi kita dihina? > > > > Kita juga menyamakan perilaku istri-istri nabi dengan perilaku > kebanyakan wanita zaman sekarang yang tak kenal Tuhan dan memiliki > rasa cinta dunia yang begitu besar sehingga mengalahkan kecintaan > pada ALLAH dan Rasul-Nya. Jika istri-istri nabi cemberut, itu > dianggapnya sama dengan cemberutnya kebanyakan wanita zaman sekarang > yang suka membantah suami, tipis rasa malunya, dan suka berkumpul > dengan laki-laki bukan mahram di acara-acara yang melalaikan orang > dari Tuhan. > > > > Kita tak ingat, dia, Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam itu > seorang Nabi, Rasul terakhir dan teragung yang diutus Tuhan ke dunia. > Dia disebut shadiqul mashduq, perkataannya benar dan dibenarkan > ALLAH. Dia tak pernah berbohong sepanjang hidupnya. Perkataan dan > tindakannya bukan keluar dari nafsunya, melainkan wahyu dari Tuhannya. > > > > Untuk orang seagung ini tentulah istri-istrinya adalah wanita- > wanita paling agung, yang digelari ummul mukminin, ibunda orang-orang > mukmin. Kita (jika mengaku mukmin) kenapa seenaknya membicarakan > perilaku mereka seakan kita lebih mulia dari mereka? Siapa yang tega > membicarakan kekurangan ibundanya pastilah orang yang tak beradab dan > rendah akhlaknya. > > > > Mereka itu wanita-wanita paling mulia. Persoalan rumah tangga yang > terjadi dalam rumah tangga Rasulullah sebenarnya sengaja ALLAH > jadikan agar umat Rasulullah mendapat pengajaran bagaimana cara > menyelesaikan persoalan rumah tangga. Bukannya untuk dibicarakan dan > dicela. > > > > Inikah Islam? > > > > -Rizal- > > > > > > --- On Fri, 8/1/08, h.s nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: h.s nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> > > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Friday, August 1, 2008, 2:08 PM > > > > -deleted- > > Rasul kan dulu begitu sama ali utk melindungi anak perempuannya, > fatima. > > -deleted- > > Ironis ya, yg melakukan poligami, toh tetap tidak mau anak > perempuannya di > > poligami. > > > > > > Herni > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > [Non-text portions of this message have been removed]