Lha kan wisman juga pake rupiah, cuma saja tata cara mereka lain. Karena wisnu -wisatawan nusantara kebanyakan belagak sok, apalagi kalo dari kota besar. Suka gratisan icip2 manisan carica tapi gak beli :-), nawar2 cinderamata sampai sejam akhirnya gak jadi beli. Ngajak foto anak2 gimbal di suruh pose begini pose begitu tapi nggak ada gitu balas jasa, padahal anak2 gimbal yg difoto memang dimaksudkan untuk dikomersilkan
Salam :-) l.meilany ----- Original Message ----- From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 11, 2008 1:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan? he he ... lucu juga sama turis asing malah munduk2 orang asing pake baju seenaknya malah dibiarin kalau sama turis lokal, turisnya harus bisa bahasa jawa bajunya harus bener double standard yak? mentang2 turis lokal pelit pedit dan cuman bawa rupiah :)) salam, -- wikan On 8/9/08, L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Lha iyalah apalagi, adat itu kan bukan melulu di lokasi tertentu; > Bisa diberlakukan sampai radius ratusan meter atau sekota itu. > > Ya paling penting sebelum menginjakkan kaki ke suatu tempat diteliti dulu :-) > Persiapkan 'logistik' apa2 yg diperlukan sesuai 'tradisi' setempat' > > Di Jateng saja di desa dekat Dieng yg banyak turis asing; penduduk kalo lihat liat turis dn > suka gak senang kalo gak pakai bahasa jawa, lantas nggak munduk2. > Pokoknya pakelah bahasa jawa meskipun terbatas :-), padahal mereka bisa bahasa indonesia. [Non-text portions of this message have been removed]