jadi inget beberapa tradisi "penyiksaan diri" dalam rangka mendekatkan
diri pada Allah
- ada yang sengaja membakarkan tangannya pada api untuk mengingatkan
pada api neraka
- ada yang tidur di bawah tanah untuk mengingatkan pada kubur
- ada yang mencambuk-cambuk dirinya untuk mengingatkan pada siksa di akhirat

hal seperti ini kira2 wajar gak sih?

salam,
--
wikan

On Mon, Dec 22, 2008 at 4:00 PM, bmuncar <bmun...@yahoo.com> wrote:
> Tertarik dengan ungkapan Pak Kartono soalIslam tidak mempersulit
> umatnya. Kayaknya sekarang makin sulit makin asyik. Makin
> berdarah-darah makin puas. Makin banyak air mata makin mak nyus.
> Sering juga bertanya-tanya, mengapa kalau berdoa harus dengan menangis
> dan nada sedih? Kalau berdoa dengan senyum diterima Allah nggak ya?
> Salam

Kirim email ke