ada tanggapan,,? http://www.ranesi.nl/tema/masyarakat/Jilbab_pelacuran061103
Jilbab dan Busana Kaum Perempuan Penjaja Seks Nicolien den Boer 03-11-2006 Pemakaian jilbab bagi perempuan muslim awalnya dikenakan oleh para pelacur. Demikian ungkap arkeolog terkenal Turki Muazzez Ilmiye Çig. Ia dapat terus mengungkapkan hal tersebut, demikian vonis pengadilan di Istambul. Peneliti berusia 92 tahun itu telah dibebaskan dari dakwaan penghinaan terhadap keagamaan serta penyebaraan kebencian. Jilbab kaum Sumeri Sekitar 5000 tahun silam saat jaman pra-Islam para pemuda dikenalkan dengan seks di tempat ibadah. Para pelacur yang memerawani mereka mengenakan jilbab agar berbeda dengan para pendeta wanita. Ritual ini tumbuh di kerajaan Sumeri yang sekarang kira-kira berada di wilayah Irak Selatan. Seorang wanita peneliti Muazzez Ilmiye Çig sampai pada kesimpulan demikian setelah mempelajari lempengan tanah liat dari jaman itu. Sang arkeolog menulis dalam bukunya bahwa jilbab kaum Sumeri merupakan cikal bakal jilbab yang sekarang dikenakan para muslimah. Karena itulah Çig menuai amarah pengacara kaum fundamentalis yang menyeretnya ke meja hijau. Setelah keputusan bebas pengadilan Çig merasa lega dan menyatakan ia tak bermaksud menyebarkan kebencian. Kendati demikian ia tetap pada pendiriannya bahwa jilbab adalah sebuah simbol penindasan oleh kaum pria. Rabu silam (02/11) hakim di Istambul dalam setengah jam memutuskan Çig bebas. Keputusan kilat pengadilan itu dipandang sebagai kemenangan baru bagi kebebasan berpendapat. Sebelumnya pemenang hadiah Nobel Orhan Pamuk dan sastrawan Elif Shafak dibebaskan dari hukuman atas tuduhan menghina identitas Turki. Berbagai asal-usul Pertanyaan yang masih menggantung menyusul pembebasan Çig adalah, benarkah simbol kehormatan dan kesantunan bagi banyak wanita muslim memang berasal dari pelacuran? Ahli antropologi Annelies Moors yang melakukan penyelidikan tentang fungsi pakaian Islami menegaskan justru pandangan yang banyak beredar di kalangan para peneliti adalah para pelacur dan budak di masa lampau tidak boleh mengenakan jilbab untuk membedakan dengan perempuan merdeka. Meski demikian Moors mengakui saat ini di beberapa negara dengan cara tertentu cadar digunakan para pelacur untuk menandai mereka bersedia dipakai. Namun penemuan Çig tentang jilbab ribuan tahun yang lalu itu tidak berarti apa-apa bagi makna jilbab para muslimah di tahun 2007, tandas Moors. Ini hanya berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan oleh pemakainya. Pakaian dikenakan untuk bermacam ragam tujuan, banyak wanita memakai jilbab untuk penghormatan terhadap Tuhan atau hanya karena mereka menyukainya. Selain itu wanita Yahudi dan Kristen juga menutupi kepalanya. Moors juga menyatakan tidak hanya ada satu asal muasal jilbab seperti yang diungkapkan Çig. Jilbab memiliki berbagai macam asal usul seperti perlindungan terhadap cuaca. Kaum sekuler dan kubu Islam Perkara hukum terhadap antropolog Çig meenunjukkan bagaimana tegangnya hubungan antaran kaum sekuler dan kubu Islam di Turki saat ini. Di masa lalu Çig juga pernah menyerang pemakaian jilbab tapi tidak memancing reaksi apapun. Sejak partai Islam moderat AK yang dipimpin perdana menteri Recep Tayyip Erdogan berkuasa tahun 2002, debat jilbab kembali mencuat di Turki. Pada kampanye pemilu, partai itu berjanji menghapus pelarangan jilbab. Namun sampai saat ini tidak tampak hasilnya. Pemakaian jilbab di Turki tidak dibolehkan misalnya di berbagai gedung pemerintah dan universitas. Kendati demikian banyak wanita anggota kabinet dan bahkan istri sang perdana menteri sendiri mengenakan jilbab. Kenyataan ini sangat menjengkelkan kaum sekuler. Çig, pendukung utama sistem sekuler Turki seperti yang digalakkan Kemal Ataturk, mengkritik istri perdana menteri Erdogan. "Apa yang dia kenakan di dalam rumah itu terserah dia. Namun sebagai istri seorang perdana menteri, dia tidak boleh memakai jilbab, salib pun juga tidak."