http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=95866

 

Selasa, 25 Agustus 2009, 00:48:31

Negeri Jiran Ternyata Berdarah Pencatut



Menteri Jero Gebrak Malaysia




Masyarakat marah dengan ulah Ma­laysia
yang seenaknya main comot ke­bu­dayaan negara Indonesia. Kekesalan dan kegeraman
masyarakat kita tercermin dari ribuan komentar yang tercurah di milis-milis
internet dan tanggapan atas berita tersebut. 



Dalam situs kompas.com, misalnya, ada yang menyebut Malaysia
sebagai negara yang tidak percaya diri, tak punya ke­bang­gaan kepada negaranya
sendiri, sehingga main rampok saja kebudayaan orang lain. 



“Lagu, batik, tarian, pulau, masuk wilayah NKRI tanpa izin,
apalagi yang ingin di­rampok Malaysia
dari kita?” tulis seseorang meng­gunakan nickname Prihatini. 



Ada
juga yang menyebut Malaysia
se­bagai bangsa pencatut. Tulis Rappi Dar­ma­wan, “Malaysia
itu negara miskin, cuma bisa catut sana
catut sini. Nggak level sama In­donesia.”




Yang lebih kasar juga banyak. Misalnya ada yang menuntut
agar Dubes Malaysia di­usir
saja dari Indonesia
atau dituntut saja di Mahkamah Internasional. “Usir saja Dubes Ma­laysia, biar
lain kali jangan permalukan bangsa kita lagi,” kata Halim. 



Ada yang iseng bertanya begini. “Coba tanya juga dong, aksi Si
Noordin Top itu bagian dari aset budaya Malaysia bukan? Ka­pan dong Nurdin
ngebom di Ma­laysia,”
kata pengguna nick densus89. 



Kalau rakyatnya marah, apalagi men­terinya. Kasus Tari
Pendet telah mem­buat hubungan Indonesia-Malaysia ma­kin panas. 



Menteri Kebudayaan dan Pa­ri­wisata Jero Wacik juga kesal
pada Ne­gara Jiran itu. Dia menuntut pemerintah Ma­laysia segera minta maaf. 
Dan me­no­lak
ko­mu­nikasi hanya melalui email. 



“Setelah kita gebrak, sudah ada satu-dua yang merasa
bersalah dan nga­ku, seperti pihak production hou­se yang membuat iklan
itu,” ujar Jero ke­pada wartawan, kemarin. 



Para tokoh seni di Indonesia sangat ge­rah me­lihat
Tari Pendet muncul da­lam iklan Enig­matic Malaysia di sa­luran televisi
Discovery Channel. Apa­lagi, sebelumnya, mereka juga meng­klaim beragam budaya 
In­do­nesia
jadi mi­liknya, semisal batik, ang­klung, La­gu Rasa Sayange dan Reog Po­norogo.
Di Bali, puluhan se­niman, Sabtu lalu, melakukan protes di­pimpin Guru Besar
Insti­tut Seni In­donesia (ISI) Denpasar, Wa­yan Di­bia. Protes juga
disampaikan kepada Ida Ayu Agung Mas, anggota DPD RI di Ta­man Budaya,
Denpasar. 



Menteri Jero telah mengirimkan no­ta protes kepada Malaysia. Jero
ju­ga mengurai kasus klaim-klaiman bu­daya Indonesia
sepanjang dua tahun terakhir, dan meminta tanggapan dari pihak Malaysia.
Menurut dia, In­donesia
harus keras dalam menangani ka­sus ini. Wakil Dubes Malaysia di In­do­nesia,
Amran Mohamed Zain, kata Je­ro, sudah dipanggil dan ditegur. 



“Saya sedang memikirkan upaya apa yang mesti ditempuh ke
depan.. Masa ma­salah ginian (Tari Pendet) harus pe­rang dengan Malaysia. 
Indonesia mem­protes
keras penggunaan Tari Pendet di iklan tersebut. Surat protes diantar lang­sung 
dan akan
diantar bersama Dubers RI di Malaysia ke Kementeian Ke­bu­da­yaan, Kesenian,
dan Warisan Bu­daya,” kata Jero. 



Namun Wakil Duta Besar Malaysia Am­ran Mohammad Zein
mengatakan, iklan yang ditayangkan di saluran te­le­visi Discovery Channel
dibuat oleh pi­hak swasta, bukan pemerintah Ma­lay­sia. 



Jero tak mau menanggapi pernyataan se­macam itu. “Saya belum
menanggapi per­mintaan maaf production house ka­rena disampaikan melalui
e-mail. Tidak sopan. Kita harus berwibawa dan ber­mar­tabat,” tukas
Jero. 



Menurut Wayan Dibia, Tari Pendet me­rupakan warisan budaya Bali secara 
tu­run-temurun. Penari Pendet dalam iklan
tersebut merupakan alumnus ISI Denpasar yang bernama Lusia dan Wi­wik.
Pengambilan gambarnya dilaku­kan sekitar dua tahun lalu. 



Jero Wacik menegaskan, “Kalau diam-diam menampilkan budaya Indo­ne­sia,
jelas kita marah karena hal itu tak sesuai etika. Kalau pihak Malaysia min­ta
izin, tergantung kita. Seberapa be­sar benefit buat negara. Karena itu saya
sudah minta agar pihak Malaysia
mem­berikan klarifikasi.” 



Juru Bicara Kepresidenan Andi Malla­­rangeng menyatakan,
hari ini Pre­si­den SBY akan menerima laporan se­cara resmi dari Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik terkait soal itu. 



“Besok (hari ini, red) Pak Jero Wacik akan melapokan secara
resmi, mesti se­cara tidak resmi sudah mela­porkannya. Men­budpar dan Deplu
telah melakukan langkah-langkah untuk memprotes terhadap hal tersebut,” kata
Andi di Istana, Jakarta,
kemarin. 



Andi mengatakan, seharusnya Ma­laysia tidak main klaim pada ke­bu­dayaan
milik negara lain. Dalam setiap ada permasalahan antarnegara, harus 
di­selesaikan
kedua negara melalui lem­baga yang sudah dibentuk. “Tari Pen­det, semua orang
tahu itu dari Bali,” tu­turnya. DHN/NET



--- Pada Sel, 25/8/09, sunny <am...@tele2.se> menulis:

Dari: sunny <am...@tele2.se>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Perkawinan Beda Agama
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 25 Agustus, 2009, 3:07 PM






 




    
                  Kawin sama agama belum tentu damai, tidak ada jaminan bahwa 
rumahtangga akan rukun, aman dan hidup sentosa. Tidak tipu-tipu isteri dan 
sebaliknya. 



Masalahnya sama denga kawain berbeda agama.



Unsur utama tergantung pada kesadaran mereka untuk hidup sebagai manusia 
beradab nan rukun damai penuh kasih. 



Lain dari pada kibulan belaka!



.



----- Original Message ----- 

  From: monyongsexy 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Tuesday, August 25, 2009 7:37 AM

  Subject: [wanita-muslimah] Re: Perkawinan Beda Agama



Menurut saya, perkawinan beda agama yg sekarang sebaiknya dilarang.



Perkawinan beda agama boleh dengan wanita ahli kitab. Artinya mereka tetap 
beriman pada Allah Swt dan mengikuti ajaran para Nabi terdahulu. Sedangkan 
agama-agama di luar Islam saat ini sulit untuk mencari ahli kitab, yg ada 
adalah kaum musyriq sebab mereka menyekutukan Allah. Menikah dgn orang musriq 
hukumnya haram.



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Ari Condro <masar...@.. .> wrote:

  >

  > kalo kisah teman saya rada lucu tapi miris juga.

  > 

  > cowok muslim married sama cewek kristen. awalnya si cewek mau ikutan

  > agama misoa, convert jadi muslim. ndilalah, pas udah punya anak dua,

  > jalan 3 tahun perkawinan, si cewek balik ke kristen. si cowok rada

  > mendelu juga sih, tapi gimana lagi. huahahaha ... :))

  > 

  > 

  > 

  > 2009/8/24 ritajkt <rita...@... >:

  > >

  > >

  > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "monyongsexy" <monyongsexy@ >

  > > wrote:

  > >>

  > >> Tadi pas sahur sambil mendengarkan Quraish Shihab di Metro. Beliau

  > >> mengatakan kawin beda agama boleh hanya untuk Laki Muslim menikahi Wanita

  > >> non-muslim alasannya Laki kadang memaksa bahkan mengancam, dikhawatirkan

  > >> kalau Wanita muslim menikah dengan Laki Non-muslim nanti diancam untuk

  > >> meninggalkan agamanya.

  > >>

  > >> Padahal saat ini banyak wanita ahli beladiri. Apakah kalau wanita seperti

  > >> itu kalau non-muslim tidak boleh dinikahi atau kalau muslim boleh menikah

  > >> dengan laki non-muslim? sebab dia jelas tidak akan takut diancam oleh 
pihak

  > >> laki.

  > >>

  > >> Bahkan saat ini banyak suami takut istri. Apakah itu menunjukkan bahwa

  > >> kawin antara wanita Muslim dengan laki non-muslim bisa dipertimbangkan?

  > >>

  > >

  > > saya juga nonton Pak, dan jg punya pertanyaan yang kurang lebih sejenis,

  > > walau berbeda sedikit. Yakni alasan dibolehkannya pria Muslim menikahi 
wanta

  > > ahli kitab karena memakai konsruk sosial di jaman dahulu dimana suami

  > > menjadi pemimpin keluarga dalam segala segi sehingga agama suami akan

  > > otomatis diikuti oleh istri dan anak-anaknya. Sedangkan di jaman sekarang,

  > > perempuan sudah tidak se-dependen jaman dulu pada suaminya sehingga, 
menurut

  > > pak Quraish, perkawinan pria Muslim dan nonMuslim jadi berbeda bobotnya 
(dan

  > > sebaiknya dihindari, begitu kan tausiyahnya semalam ya Pak Mony yg seksi?)

  > >

  > > Lha nonton itu saya langsung pengen nanya, kalo gitu, hal yg sebaliknya 
juga

  > > terjadi dong sama perempuan Muslimah dan calon suami yang lelaki non 
Muslim?

  > > Karena di jaman ini perempuan sudah tidak sedependen pd suaminya 
sebagaimana

  > > ditakutkan sebagai alasan pelarangan itu, maka tentunya alasan pelarangan

  > > perkawinan muslimah dan lelaki non Muslim otomatis bisa ditinjau ulang 
dong

  > > yah?

  > >

  > > eng ing enggg :))

  > >

  > > 

  > 

  > 

  > 

  > -- 

  > salam,

  > Ari

  >



[Non-text portions of this message have been removed]




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke