Jilbab, ribut dan dipolitisasi. Perkawinan beda agama, ribut lagi dan dipolitisasi lagi. Puasa, ribut dan dipolitisasi. Ini sebenarnya yang ribut dan ribet agamanya itu sendiri ataukah cuma para pemeluknya?
Perkawinan (yang jelas-jelas sudah enak dan menyenangkan) saja masih dipolistisasi, apalagi kendaraan politik... we lha, we lha... Teman saya (non-muslim) yang menikah dengan istrinya (muslim) nampak sangat bahagia karena keduanya, selain saling mencinta, berwawasan dan berpikiran terbuka. Tapi, mereka -yang berwawasan sempit dan berpikiran kerdil- biasanya mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya sudah menjadi hak asasi dari keduabelah pihak itu. Ya nggaaaak? Nggaaaaak!