Bung Ismail, terimakasih atas nimbrungnya, saya ingin menyampaikan catatan atas 
tulisan Anda :

1) Mengapa Anda menggunakan istilah "bebas" itu standar ganda ?? Kalau orang 
Liberal Anda salahkan karena ingin bebas dari kungkungan agama, padahal Islam 
itu kan juga membebaskan umat islam dari kegelapan (dzhulumaat/jahiliyah) 
menuju ke pencerahan (nur/hidayah). Kata "kungkungan" sebenarnya kurang tepat 
karena Agama Islam itu sifatnya bukan mengungkung melainkan mengarahkan ke 
jalan yang benar yaitu sabilillah (al Haq/benar) bukan sabilit tahghuut 
(bathil/sesat). Islam mainstream (yang dianut mayoritas) sekarang mengikuti 
ajaran yang disajikan oleh ulama' periode awal islam dari timteng (arab) yang 
notabene telah menyumbangkan fiqh dan aqidah lengkap berikut metodologi yang 
runtut dan ketat. Adapun orang yang menamakan diri mereka sebagai Islam Liberal 
tidak puas dengan pemahaman klasik ini karena dianggap kurang memperhatikan 
konteks kekinian dan kedisinian, sehingga ada rasa tidak puas dan gamang karena 
dirasa usang, sehingga terkesan cenderung
 memberontak ingin lepas dari kungkungan ulama' klasik yang dianggap dogmatis. 
Berkenaan dengan fenomena demikian apa pendapat bung Ismail, sejauh mana yang 
namanya "perbedaan pendapat" itu ditoleransi dalam Islam ?? Apa bedanya dengan 
"penistaan agama" ???

2) Apa yang Anda maksud dengan pernyataan Anda, "Allah SWT yang telah mendisain 
alam semesta ini berikut manusia di dalamnya, dengan demikian sempurnanya, 
kemudian membuat peraturan2 baku yang kokoh dan harus berlaku sampai akhir 
zaman" ?? Peraturan baku mana yang Anda maksud yang harus berlaku sampai akhir 
zaman ??. Sistem pemerintahan misalnya, di qur'an bukankah tidak diatur secara 
detail, bahkan di hadits juga tidak ditemukan petunjuk pelaksanaan secara 
detail tentang konsep negara dan kekuasaan. Misalnya suksesi kepemimpinan apa 
harus menerapkan sistem : monarkhi, republik atau sistem lain yang seperti apa 
?? mekanisme kepemimpinan apakah harus menerapkan sistem otoriter, demokratis, 
lesses faire, atau sistem lain yang seperti apa ?? Sekedar contoh suksesi 
kepemimpinan pasca Nabi Muhammad saja para pengganti beliau beraneka ragam 
coraknya, misalnya Khalifah Abubakar ditunjuk langsung secara aklamasi dengan 
dimotori oleh Umar bin Khattab yang
 kemudian diaminkan kaum muslimin yang waktu itu, memang secara kuantitas 
jumlah kaum muslimin waktu amat kecil kecil, paling tidak apabila dibandingkan 
dengan Indonesia kondisi geografisnya jaum lebih komplek. Kemudian Khalifah 
Umar bin khattab itu tampil sebagai khalifah karena menyampaikan pesan tertulis 
Abubakar yang berwasiat agar Umar menjadi pengganti dirinya, ini mirip sistem 
"putra mahkota". Utsman bin Affan menjadi khalifah pengganti Umar melalui 
proses musyawarah sistem formatur, yakni ada elit yang ditunjuk sebagai wakil 
umat islam yang bertugas memilih dan menetapkan khalifah pengganti Umar. Ali 
bin abi thalib tampil sebagai khalifah lain lagi coraknya, bukan melalui 
musyawarah atau wasiat pendahulunya tetapi ditunjuk langsung oleh para 
pemberontak yang menguasai istana seraya memaksa untuk menerima tampuk 
pimpinan, kalau tidak maka sandera yang dikuasai akan dibinasakan. Keempat 
orang ini dalam tarikh dikenal sebagai khulafaur rasyidin.
 Setelah Ali wafat penggantinya Muawiyah menerapkan sistem monarkhi alias turun 
temurun berdasarkan nasab keturunan - dinasti umayyah. Begitu pula dinasti 
penggantinya yaitu Abbasiyah sang penumpah darah yang dikenal sebagai Abul 
Abbas assaffah juga menerapkan sistem yang sama yaitu monarkhi alias kerajaan 
dengan sebutan khalifah. Tidak jauh beda dinasti penggantinya yaitu dinasti 
Utsmaniyah juga menerapkan sistem monarkhi dengan gelar khalifah yang kemudian 
jatuh dan umat islam menjadi jajahan kaum barat, yang kemudian terpecah belah 
menjadi nation state hingga sekarang. Nah berdasarkan fakta sejarah demikian 
bagaimana Mas Ismail menjelaskan konsep pemerintahan yang islami itu yang 
seperti apa ?? apa seperti yang diusung oleh HTI ???

Biar gak terlalu panjang ini dulu, saya cut dulu sampai di sini, lain kali kita 
lanjut.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Jum, 19/3/10, ismail sutopo <manmandir...@gmail.com> menulis:

> Dari: ismail sutopo <manmandir...@gmail.com>
> Judul: [wanita-muslimah] BUNG ABDUL MUIZ - ISLAM DAN LIBERALISME
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Cc: ujungblangut...@gmail.com
> Tanggal: Jumat, 19 Maret, 2010, 4:14 PM
> ISMAIL - 100319 - Assalaamu’alaikum
> wr. wb.
> 
> Bismillahir rahmaanir rahiim, Allahumma shalli ‘alaa
> Sayyidina Muhammad wa
> ‘alaa ali sayyidina Muhammad.
> 
> 
> 
> BUNG ABDUL MUIZ - ISLAM DAN LIBERALISME
> 
> 
> 
> Kalau kami boleh ikut berbincang-bincang tentang umat ini
> …
> 
> 
> 
> Islam Liberal adalah Islam yang salah, karena berusaha
> membebaskan diri dari
> kungkungan agama yang sudah sangat baik menurut Allah SWT.
> tetapi tidak baik
> menurut hawa nafsu mereka.
> 
> 
> 
> Bayangkan saja, Allah SWT. yang telah mendisain alam
> semesta ini berikut
> manusia didalamnya, dengan demikian sempurnanya, kemudian
> membuat peraturan2
> baku yang kokoh dan harus berlaku sampai akhir zaman,
> dianggap tidak sesuai
> dengan zaman oleh tokoh2 liberal itu. Tokoh2 Liberal yang
> Islam sebagai
> hasil didikan kaum Orientalis Barat, yang ternyata juga
> dimotori oleh
> organisasi canggih Yahudi-Zionis.
> 
> 
> 
> Siapakah yang merubah zaman ini ? Umat Islamkah ? .. Sama
> sekali tidak,
> kebanyakan dibuat dalam bentuk kerusakan2 oleh Kaum Kafir
> Barat, yang
> dimotori oleh orang2 Yahudi-Zionis, yang menghendaki
> sasaran utama Zionisme
> yaitu : “ The New World Order “… Dunia baru yang
> kelak tidak diperlukan
> agama lagi, tidak diperlukan Tuhan oleh manusia .. demikian
> sombongnya
> manusia2 semacam itu …
> 
> 
> 
> Sebenarnya maksud Abu Abdurrahman Al Ghazy, Kholid
> Syamhudi, Lc. dan maksud
> sebagian besar Umat Islam mengenai Liberalisme itu, yang
> sesuai dengan
> peringatan2 dengan dasar Al Qur’an.
> 
> 
> 
> Adalah disebabkan bukan karena bibit2 ketakutan yang anda
> sampaikan, tetapi
> semata2 adalah karena kekecewaan kepada banyak pemimpin2
> mereka / negara2
> yang mayoritas Islam, sudah terlanjur dipengaruhi jiwa
> liberalisme, meskipun
> dilihat dari pemikiran akal dan logika manusia baik karena
> dirasakan baik
> didunia ini, tetapi sebenarnya sangat dilaknat Allah SWT.
> 
> 
> 
> Sehingga ini adalah masalah INTERNAL ISLAM. Karenanya kita
> tidak perlu
> peduli dengan orang2 Yahudi-Zionis yang telah menguasai
> tokoh2 Kafir Barat
> baik fisik maupun non fisik, demikian pula orang2 /
> organisasi Yahudi-Zionis
> telah mengintervensi Negeri2 Islam, sedemikian rupa dengan
> kekuatan
> finansial dan politik mereka secara “ bergerilya “
> dengan teknologi,
> strategi dan organisasi demikian canggih - agar supaya yang
> akhirnya muncul
> yang menjadi pemimpin dan sebagian besar anggota2 dewan
> rakyat adalah tokoh2
> yang cenderung pada liberalisme atau yang memang benar2
> agen liberalisme.
> 
> 
> 
> Kesemua itu tidak perlu kita bantah sudah terjadi dengan
> fakta2 sepak
> terjang mereka semua dinegeri masing-masing.
> 
> 
> 
> Bagaimanapun pemimpin, adalah yang menetapkan kebijakan2
> yang akhirnya patut
> diikuti rakyatnya. Kebijakan2 inilah yang mengecewakan
> banyak rakyat2 negara
> muslim yang menerapkan pemerintahan sekuler – yang
> memisahkan agama dengan
> pemerintahan.
> 
> 
> 
> Padahal Nabi Muhammad SAW. senantiasa mengajarkan agama
> adalah diatas
> segalanya. Pemerintahan harus didasari dengan dasar2 agama
> Islam ( khilafah
> ) kalau yang memimpin itu orang Islam.
> 
> 
> 
> Kalau ada rakyat beragama lain dari Islam, silakan asalkan
> membayar upeti
> khusus, tetapi yang orang Islam wajib mengikuti perintah
> agamanya.
> 
> 
> 
> Karena itu yang diharapkan Abu Abdurrahman Al Ghazy, Kholid
> Syamhudi, Lc
> adalah, kesadaran para pemimpin Islam yang sudah terkecoh
> berat dengan dunia
> liberalisme yang telah mengangkangi akal-pikiran dan logika
> manusia2 bumi
> ini, semenjak akhir Perang Dunia I itu ..
> 
> 
> 
> Dimana akhir dari kejayaan Islam pada runtuhnya peradaban
> Islam oleh sang
> pengkhianat Islam si Yahudi-Zionis : Mustapha Kemal Pasha
> – ditahun 1924.
> 
> 
> 
> Kemudian secara berbondong2 diikuti oleh negeri-negeri
> bermayoritas muslim
> seperti Mesir, Pakistan Afghanistan, Indonesia dan Malaysia
> – meskipun
> sedikit banyak sungguh hasil “ jerih payah gerilya " kaum
> Yahudi-Zionis juga
> – namun dengan cara yang sangat sistematis dan sangat
> terorganisisr itu,
> tidak pula disadari oleh banyak para cendekiawan2 Muslim
> yang terkecoh itu,
> yang akhirnya berkat dukungan rahasia kaum Yahudi-Zionis
> itu .. terbentuklah
> negara2 Republik yang hiruk-pikuk tak keruan itu disertai
> naiknya mereka
> kepuncak karir untuk memimpin negerinya ….
> 
> 
> 
> 
> 
> Bagaimana mungkin pemimpin2 Indonesia akhirnya membatalkan
> Piagam Jakarta
> yang sudah ditandatangani 22 Juni 1945 – sebagai
> Mukadimah UUD 45 sebagai
> undang2 negeri ini ? Padahal agama Islam adalah agama yang
> dianut mereka
> sendiri dengan iman-Islam mereka yang tak dapat dipungkiri
> ?
> 
> 
> 
> Bagaimana mungkin pemimpin2 Indonesia akhirnya membatalkan
> pembubaran Islam
> Ahmadiyyah – padahal pembubaran itu dituntut oleh para
> Ulama Islam saudara
> mereka sendiri. Mengapa mereka begitu takut pada fax
> ancaman negeri2 Kafir
> Barat – USA, Canada, Australia dan Inggris untuk tidak
> membubarkan Islam
> Ahmadiyyah, kemudian tidak berpihak pada saudara2nya yang
> Muslim itu ?
> 
> 
> 
> Bagaimana mungkin pemimpin2 Indonesia masih demikian ragu
> dan berputar2 tak
> menentu – ketika UU anti pornografi harus disahkan ?
> Ketika UU Penodaan
> agama diminta untuk dihapuskan orang2 Liberal ? Bagaimana
> Nikah Siri yang
> sah menurut Islam itu diminta untuk dipidanakan orang2
> Liberal ?
> 
> 
> 
> 
> 
> Yang kita inginkan, adalah meski betapapun beratnya
> tantangan2 mendukung
> Islam yang benar – katakan dan lakukan kebenaran itu
> meskipun sepahit apapun
> akibatnya .. itulah nasihat Nabi kta.
> 
> 
> 
> Orang2 yang mukmin tidak akan takut pada siapapun kecuali
> takut pada Allah
> SWT. meskipun darah dan nyawa jaminannya. Meskipun jabatan
> itu harus
> dilepaskannya.
> 
> 
> 
> 
> 
> Bagaimana pemimpin Mesir malahan bersikap netral dengan
> masalah Palestina,
> bahkan membuat hambatan2 bagi akses Palestina di Jazirah
> Sinai? Apakah
> mereka tidak berfikir orang2 Palestina yang Islam itu bukan
> saudara mereka ?
> 
> 
> 
> 
> 
> Bagaimana pemimpin Pakistan dan Afghanistan terpilih dari
> orang2
> modern-liberal, sehingga terjadilah konflik dengan
> gerilyawan Taliban yang
> memang mereka berusaha memegang teguh aqidah ke Islaman
> mereka. Mengapa
> mereka memusuhi Taliban yang Islam, sedangkan menurut Al
> Qur’an, kaum muslim
> itu adalah bersaudara satu sama lain. Bahkan menurut suatu
> Hadits, cintailah
> orang2 mukmin itu sebagaimana cinta kita pada diri kita
> sendiri ? Mengapa
> justru tentara2 Kafir dibiarkan berdatangan membuat
> kerusakan dinegeri
> mereka itu ?
> 
> 
> 
> Demikian pula bagi para pemimpin2 Syria, Lebanon, Iraq (
> baru ) dll…..
> 
> 
> 
> 
> 
> Namun kita cukup kagum dengan pemerintah Arab Saudi, yang
> banyak dikecam
> karena kedekatannya dengan Kaum Yahudi-Zionis. Tetapi
> dinegara mereka tidak
> ada yang mampu mengintervensi aqidah Islam bagi rakyatnya
> ..
> 
> 
> 
> Semua rakyatnya berjibah tidak ada yang meniru2 pakai
> jas-safari orang2
> Kafir, wanita semua berkerudung-berjilbab menutup aurat –
> mereka menolak
> usulan Vatican yang ingin membangun gereja di Makkah …
> na’uudzubillah … dlsb
> ..
> 
> 
> 
> Kita juga kagum pada pemerintah Dubai yang baru2 ini
> menangkap dua
> laki-wanita bule pacaran dan berciuman didepan umum, karena
> membuat sakit
> hati umat Islam - syari’at Islam ditanah Islam, berzinah
> …
> 
> 
> 
> 
> 
> Akhirnya kita juga kagum pada pemimpin baru Turki ERDOGAN
> melihat istrinya
> benar2 wanita muslimah karena beliau senantiasa memakai
> jilbab. Padahal
> sejak tahun 1924 – Mustapha Kemal Pasha yang akhirnya
> menjadi Presiden Turki
> itu - telah memerintahkan para wanita melepas jilbabnya.
> 
> 
> 
> Dan keberanian Erdogan memaki2 pimpinan Israel dalam
> konferensi pemimpin
> dunia di Swiss untuk membahas krisis dunia ditahun 2009 yl
> ..
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kemudian ada satu saja pertanyaan pak Abdul Muiz …
> 
> 
> 
> 
> 
> (1)   apakah islam tidak memberikan yang
> namanya kebebasan (liberal) ??, apa
> tafsir Bapak terhadap ayat qur'an "......laa ikraha fid
> diin .......", atau
> "Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yahudi, nasrani,
> shabiin, asalkan
> mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka tidak
> perlu takut dan
> bersedih".
> 
> 
> 
> 
> 
> Jawaban dari kami :
> 
> 
> 
> 
> 
> Berhati2lah umat Islam dengan maksud dasar ayat Al Qur’an
> diatas.
> 
> 
> 
> Yang dimaksud dengan beriman kepada Allah SWT. adalah agar
> mereka yakin pada
> agama Allah SWT, yaitu Islam.
> 
> 
> 
> Jadi Yahudi yang kembali keagama Nabi mereka Musa AS.
> kembali kedalam Islam
> yang disempurnakan melalui Nabi Muhammad SAW.
> 
> 
> 
> Nasrani yang kembali keagama Nabi mereka Isa AS. ( Yesus,
> menurut kaum
> Kristen )  kembali kedalam Islam yang disempurnakan
> melalui Nabi Muhammad
> SAW.
> 
> 
> 
> Sehingga demikian maksud Allah SWT. sedemikian halus,
> menghendaki umat
> manusia seluruh bumi ini agar lepas dari tipuan Syaithan,
> yang menyimpang
> dari pengabdian murni pada Allah SWT.
> 
> 
> 
> Kembali pada yang dituntunkan pada risalah2 Allah SWT.
> terakhir sebelum
> Kiamat, yaitu risalah Islam – Al Qur’an … semuanya
> hendaknya beragama Islam
> ... agama yang diridhai Allah SWT .. meskipun pada bandel
> ..tidak apa2 ..
> Allah SWT. menunggu dihari akhir nanti - meminta
> pertanggung jawaban mereka2
> itu ... Kita tak perlu membenci mereka, menggangu
> peribadatan mereka, bahkan
> kita tetap berbaik hati pada mereka, sebagai sama2 anak
> keturunan Adam AS...
> 
> 
> 
> Kesalah fatal inilah yang dibuat Nurcholis Majid ( alm )
> dan para
> pengagumnya menafsirkan bahwa lberalisme dan sekularisme
> itu baik adanya,
> yang menyama ratakan umat beragama bahwa mereka itu satu
> Tuhan satu do’a,
> yang begitu menggembirakan orang2 Islam yang senang dengan
> kebebasan dan
> umat agama Nasrani dan Yahudi yang tidak faham makna dasar
> ayat2 Allah SWT.
> 
> 
> 
> Justru sesungguhnya Allah SWT. jelas2 menolak agama mereka
> yang bukan Islam
> .. demikian sangat salah faham Nurcholis Majid itu … dan
> pasti membuat Murka
> Allah SWT.
> 
> 
> 
> 
> 
> Akhirul kata kesadaran yang diharapkan para pemimpin
> negara2 dunia Islam
> secara umum, untuk berintrospeksi akan kekhilafan2 yang
> telah membuat
> rusaknya bumi ini ditangan Kaum Kafir Barat .. meskipun
> sesungguhnya kita
> tak membenci kaum Kafir Barat, tetapi janganlah kita
> ikut2an dengan
> banyaknya cara2 yang tidak halal dalam peradaban manusia
> bumi ini …
> 
> 
> 
> 
> 
> Amiin …. Demikianlah mohon ma’af apabila ada yang
> khilaf, yang benar hanya
> Allah swt.
> 
> 
> 
> Wallahu a’lam. Nanti kita sambung lagi –
> Wassalaamu’alaikum wr. wb.
> 
> 
> 
> ISMAIL
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga,
> maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
> 
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
> 
> 
>     wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com
> 
> 
> 


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke