Fer, Salam dulu ah..., lama tak jumpa. Yang jelas jawaban bin Baz itu buat orang Arab, dan bin Baz tidak melihat sendiri keadaan di Arab dewasa ini, apalagi melihat Indonesia --khususnya Jakarta.
Iklim Arab berbeda dengan Indonesia, makanya dalam kehidupan beragama diperlukan kearifan yang luar biasa. Di Jawa dulu.... para da'i lokal melakukan penyaringan apa yang ditawarkan oleh da'i Arab/asing --ada yang diterima utuh, ada yang ditolak dan ada pula yang dimodifikasi untuk dapat diterapkan di Jawa --sehingga berkembanglah Islam ala Jawa atau Islam Kejawen. Salam Kejawen, chodjim ----- Original Message ----- From: F e r o n a To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, July 23, 2010 2:17 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] TENTANG WANITA Saya juga tidak mengerti dengan tulisan tersebut. Mandi pakai ikat kepala itu maksudnya gimana? Kalau berambut panjang, trus mandi basahin rambut yg diikat, malah bikin rambut rusak dan ketombean. Seyogyanya rambut itu dicuci bersih dengan shampoo lalu dikeringkan dengan seksama, lalu baru kalau mau pakai kerudung atau jilbab dipakai dengan rambut yang kering, tidak dengan rambut yg basah. Bila alpa melakukan ini, utk yang tinggal di daerah lembab seperti jakarta, kulit kepala akan berketombe dengan suksesnya dan rambut pun jadi rontok. Mungkin maksut artikelnya itu petunjuk bagi mereka yang harus berjunub namun tak memungkinkan melakukan mandi keramas total ya? Jadi cukup mengusap rambut atau gimana? Karena memang terkadang ada kondisi seperti itu. -- Salam Manis, F e r o n a http://www.goldoven.com 2010/7/23 Yudi Yuliyadi <y...@geoindo.com> > > > Inikan jawaban dari sebuah pertanyaan berkaitan dengan hadits tentang mandi > junub wanita yang memakai ikat kepala dan diqiyaskan dengan sorban atau > kerudung apakah sama hukumnya, kalau lebih jelasnya saya tidak tahu. Ilmu > saya sedikit jadi perlu banyak belajar lagi dengan giat > Mohon maaf > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]