Pak Muiz, itu mungkin termasuk resiko yg mesti diambil "durhaka kepada Allah/Quran". Kuberi tanda kutip karena untuk mengidentifikasi irisan HMNA dan Muiz. Isi irisan itu a.l adalah "durhaka kepada Allah" (versi HMNA) dan "nggak durhaka kepada Allah" (versi Muiz).
Nggak ngaruh, walaupun masing2 teriak setinggi langit "durhaka!" Atau "nggak durhaka!"- HMNA dan Muiz pada titik ini dalam irisan yang sama. Yang membedakannya nanti adalah aksi risk taking itu. Kalo MuiZ gagal irisan itu hilang jadi warna semula, kalau sukses irisan itu membesar, mentransformasi seluruh lingkaran. Salam Mia -----Original Message----- From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sun, 25 Jul 2010 06:40:00 To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Allah itu Personal? soal durhaka kepada Allah (Al Qur'an), saya pikir bukan monopoli abah HMNA seorang, skeptis dalam artian menggali info lebih dalam tentang iman adalah hal yang lumrah tidak ada yang aneh apalagi hendak mendurhakai Allah. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Ming, 25/7/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> menulis: Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Allah itu Personal? Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 25 Juli, 2010, 5:16 AM ----- Original Message ----- From: "aldiy" <al...@yahoo.com> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Saturday, July 24, 2010 21:44 Subject: [wanita-muslimah] Re: Allah itu Personal? Pak Arcon, Bayangkan saja HMNA dan Muiz sama-sama di garis depan. Keduanya sama berilmu pengetahuan, sama-sama beriman dan berkeyakinan. Mungkin keduanya sama-sama skeptis (i.e meragukan). Pak Muiz ingin bergerak ke depan karena "curiga, ingin tahu, mempertanyakan, dsb". Dia akan terus2an gelisah kalau nggak bergerak ke depan. Pak HMNA skeptikal tentang gerak ke depan. Bedanya adalah Pak Muiz mengambil resiko, pak HMNA nggak mau. ############################################################################### HMNA: Pokok perbincagan : "terhadap obyek iman yaitu terhadap ayat Qawliyah (verbal, wahyu, Al-Quran) dilarang bersikap skeptis. Saya tidak perduli tentang penilaian manusia bahwa sikap tidak skeptis terhadap Al-Quran itu dinilai saya tidak bergerak ke depan atau ke samping atau melompat, pada pokoknya saya tidak berani mengambil risiko, karena saya tidak berani durhaka menentang Al-Quran, seperti diFirmankan Allah: -- DzLK ALKTB LA RYB FYH HDY LLMTQYN (S. ALBQRt, 2:2), dibaca: dza-likal kita-bu la- rayba fi-hi hudal lilmuttaqi-n (tanda - dipanjangkan membacanya), artinya: -- Inilah Al-Kitab(*), tidak ada syak / skeptis padanya, ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa; ----------------- (*) Dari akar kata [KTB = tulis] artinya yang ditulis, nama kain dari Al-Quran dari akar kata [QRA = baca] artinya yang dibaca. -- This is the Book; In it is guidance sure, without skeptical, to those who fear Allah. ################################################################################# . Kurasa sebagian (besar) orang nggak mau mengambil resiko. Para nabi, pemimpin, orang2 biasa berkualitas kenabian adalah risk taker. Kesuksesan/kegagalan mereka tergantung latar belakang, keahlian dan banyak faktor eksternal. Contoh yang lagi diomongin di sini adalah nabi Ibrahim. Kesuksesannya terletak pada keahliannya sebagai astronomer, mungkin juga sebagai tentara bayaran yang mondar-mandir antara jazirah arab dan daerah bulan sabit. Contoh nabi "gagal" adalah nabi Yunus, itu pun diabadikan sebagai hikmah-ajar. Kalo nggak ada orang2 kayak gini, kita masih tinggal di pohon. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, papabonbon <masar...@...> wrote: > > beda definisi skeptis antara pak muiz dan pak hmna. btw, saya merasa lebih > akrab dengan contoh contoh skeptis ala pak muiz. boleh jadi saya setuju > dengan pandangan pak muiz tentang masalah skeptis ini. > > karena beragama dan percaya Tuhan buahnya adalah ketenangan. dan ketenangan > didapatkan setelah ada keyakinan.keyakinan hadir ketika kita gelisah, > bertanya, skeptis, mendapatkan pencerahan. > > salam, > papabonbon.wordpress.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]