Ha..ha..ha..ha..ha...ha...ha..
Privatisasi itu apa ya? Sarua aing oge teu nyaho!
Kalau boleh saya tambahin menurut pengertian saya bahwa privatisasi itu adalah 
artinya menjual harta rakyat.
Kalaupun ada pakar  yang memberikan arti lain yakni untuk meningkatkan value 
creation (nilai mutu perusahaan) dengan meningkatkan levergage asset dengan 
melibatkan pihak swasta dalam kepemilikan BUMN. 
Kalau merujuk kepada  MASTER PLAN BUMN : privatisasi adalah sebagai penyerahan 
kontrol efektif dari sebuah perseroan kepada manajer dan pemilik swasta dan 
biasanya terjadi apabila mayoritas saham perusahaan dialihkan kepemilikannya 
kepada swasta.
Swasta disini siapa kalau bukan pihak asing!
Artinya ini peran pemerintah sebagai pemilik atau pelaksana berubah yakni cuman 
jadi regulator. Entahlah jadinya kayak gimana, ....karena berapa puluh ribu 
regulator yang digulirkan oleh pemerintah berkaitan dengan ini, tapi hasilnya 
ya......"namaku bento rumah real estate, mobilku banyak harta melimpah, orang 
memanggilku, bos eksekutif, tokoh papan atas, atas 
segalanya...asyiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik!!! itulah nyanyian orang2 yang 
jadi komprador asing!
Eh, Bung Machus Thamrin mo nyalon DPD Banten? Ok, bos maju terus pantang 
mundur. Harus berani bos, jangan kalah sama Mbak Khasan......
Saya cuman bisa mendo'akan, semoga niat baik anda sebagai calon legislatif 
senantiasa amanah dan peka serta istiqomah.
Maju bos !!!
Salam
Risyaf S.
 


----- Original Message ----
From: machsus thamrin <[EMAIL PROTECTED]>
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 14, 2008 10:04:53 PM
Subject: [WongBanten] Malam Ini Saya Mengembalikan Formulir DPD



Dulur-dulur sadayana, Malam ini saya mengembalikan formulir 
pendaftaran sebagai calon anggota DPD. Banyak tanggapan datang dari 
teman-teman di Majelis ini ketika saya berniat maju. Tentu pro 
kontra itu adalah hal yang biasa..

Saya jadi teringat sebuah cerita dari hearing antara DPD dengan 
Komisaris PT Krakatau Steel ketia PT KS meminta dukungan agar PT KS 
tak dijual ke perusahaan asing. Setelah berjam-jam mereka 
menguraikan berbagai peran strategis PT KS, dan prospek bisnis baja 
di dunia. seorang anggota DPD asal Banten bertanya,"Pak Direktur Ari 
privatisasi itu apa?" Duh!

Saya tak menganggap saya lebih cerdas, karena saya yakin keempat 
anggota DPD asal Banten punya kelebihan lain hingga mereka bisa 
terpilih. Namun saya ingin mengajak teman-teman yang lain untuk 
mewarnai berbagai lapangan bermain dengan peran kita semua.

Pertanyaan sang anggota DPD itu ini tentu menguak kesadaran bersama 
kita betapa pentingnya kita berani untuk mengambil peran, sekecil 
apapun peran yang dipunyai DPD saat ini. 

Peran itu bisa melalui parpol, yang harganya sangatlah tidak murah, 
atau melalui Pilkada yang juga sami mawon, juga seperti majelis 
milis yang mencerdaskan seperti yang kita punya ini.

Saya asyik dan selalu senang manjadi anggota milis ini. Tapi kayanya 
diantara kita juga harus ada yang berani mengambil peran yang lebih, 
meski itu tak mudah ditengah keterbatasan yang kita miliki, dan 
hegemoni orang-orang di seputar kekuasaan yang memiliki kekuasaan 
sekaligus uang yang nyaris tak berseri. 

Tadi siang, saya berniat berangkat kerja ke Jakarta, di jalan saya 
berpapasan dengan konvoi panjang kendaraan yang berangkat dari 
kawasan jalan Bhayangkara untuk daftar menjadi anggota DPD.Tapi 
haruskah kita gentar, melihat panjangnya konvoi kendaraan itu? 

Untuk itu saya memberanikan diri maju, meski tanpa tim sukses yang 
terorganisir, bermodal SMS dari beberapa sahabat saya, saya 
membesarkan hati mengambil formulir. Alhamdulillah saya yang 
selama tiga hari menemui teman-teman saya di SD, SMP, hingga SMA 1 
Serang, bisa mengumpulkan KTP cukup banyak. Tak serupiahpun keluar 
untuk membeli KTP. Beberapa teman bahkan tak mau uangnya diganti, 
meski saya tahu mereka juga tak kaya. Ada diantara mereka yang 
menyumbang 15 KTP, ada yang 20, ada juga yang menyumbang 2 lembar 
kopi KTP bersama istrinya.

Bagi saya masuk menjadi calon Alhamdulillah, tapi kalau tidak juga 
terima kasih. Saya memperoleh pelajaran berharga, berapa masih 
banyak dulur dan baraya, rerencangan yang ikhlas membantu. Inilah 
yang membuat saya yakin akan adanya harapan di Banten, seperti yang 
dikutip Tigor Dalimunthe dalam milis ini, lebih baik menyalakan 
lilin daripada meratapi kegelapan. 

Salam 

 


      

Kirim email ke