Salam!!! Dulur-dulur.. belakangan ini saya lebih banyak menyaksikan, membaca email-email di milis ini dan merangkumnya sambil mencatat dalam pikiran saya. untuk sebuah perbaikan.. terus.. saja kita berdiskusi asal jangan marahan ya..
thanks hidup banten!! --aji-- ker belajar heula --- On Tue, 12/9/08, iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Bls: Bls: [WongBanten] Sepertinya Boleh Juga Tuh! To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 9, 2008, 3:21 AM kriteria "menimbulkan kerusakan minimum" bisa dilihat dari track record ybs dan peluang merugikan masyarakat pada saat nanti menjabat sebagai pemimpin, kita bicara sebelum pemilihan bukan sesudahnya. Ketimbang kecewa lantas golput, kenapa tidak sekalian membentuk kelompok kecewa dan memanajenya menjadi kekuatan baru, jika anggotanya signifikan khan bisa mendatangi calon dan lantas membuat kontrak politik misalnya. -iip- 2008/12/9 halim hd <[EMAIL PROTECTED] com> kriteria anda, "mana yang paling sedikit menimbulkan kerusakan", saya menolaknya. sebab, kriteria ini agak fatalistik. kriteria "menimbulkan kerusakan minum" itu apa? misalnya jika seorang bupati yang kita pilih, dan lalu melakukan penebangan pohon, dan mengijinkan sebuah bukit digusur, apakah lebih baik atau lebih jelek, dibandingkan buopati atou walkot yang maen gusur pkl? saya membayangkan, apa ada walkot dan bupati di banten ini yang bersedia untuk KONRAK SOSIAL POLITIK secara terbuka, dan bukan sekedar menyodorkan tampangnya? hhd. --- On Tue, 12/9/08, iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Re: Bls: Bls: [WongBanten] Sepertinya Boleh Juga Tuh! To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Tuesday, December 9, 2008, 2:02 AM Penegasanya sudah pasti yang ini "pemimpin yang mau merubah image bangsa kita sebagai bangsa tukang jahit menjadi bangsa yang mandiri", karena saya tanya lagi bagaimana mendukung pemimpin yang demikian itu, tidak mungkin toh saya menanyakan bagaimana mendukung pemimpin yang Hardolin. Intinya sih tetap saja saya itu mengejar point bagaimana melakukan perubahan jika dengan golput? seandainya ada 4 calon pemimpin, dan semuanya brengsek, tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi saya pikir saya, anda dan rekan-rekan yang lain-lain akan bisa menilai mana yang paling sedikit membuat kerusakan. Bukan opsi "MANA YANG LEBIH BAIK" yang kita cari diantara 4 calon tadi , tapi kita ambil minimumnya "MANA YANG PALING SEDIKIT MENIMBULKAN KERUSAKAN".........dan setelah itu kita tidak berhenti berjuang.... terus lakukan perbaikan... terus dan terus..... 2008/12/9 halim hd <[EMAIL PROTECTED] com> quote anda gak jelas, karena sp. saparudin menyandingkan dua sisi pemimpin. yang mana yang demikian itu? --- On Tue, 12/9/08, iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Re: Bls: Bls: [WongBanten] Sepertinya Boleh Juga Tuh! To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Tuesday, December 9, 2008, 1:16 AM Saya sudah quote email kang Udin, tentang "pemimpin yg demikian", mata anda kabur kang? 2008/12/9 halim hd <[EMAIL PROTECTED] com> pertanyaannya kabur: "pemimpin yang demikian". yang demikian kayak si "hardolin", dahar modol ulin? atow kayak sukarno, SUka bongKAR moNOpoli? atow kayak suharto, SUka HARTa Orang? atow kayak SBY: Suka Boong Yaaa? hhd. --- On Mon, 12/8/08, iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: iip umar rifai <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: Re: Bls: Bls: [WongBanten] Sepertinya Boleh Juga Tuh! To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Monday, December 8, 2008, 11:17 PM Kang Saprudin, Gimana kita bisa tahu kalau ada pemimpin yang demikian? bagaimana mendukungnya? 2008/12/9 Sp Saprudin <[EMAIL PROTECTED] co.id> .... Satu lagi yaitu kalau ada pemimpin yang mau merubah image bangsa kita sebagai bangsa tukang jahit menjadi bangsa yang mandiri, walau apapun konsekuensi nantinya, maka perlu didukung, maka saya coblos hidungnya. Selagi para pemimpin bangsa kita masih jadi sapi perahan pihak asing, selagi bangsa kita tunduk kepada doktrin2 dan dogma2 pihak asing, maka menurut pandangan saya "jika saya mencoblos sama saja dengan menyetujui berlangsungnya homogenisme asing dibumi pertiwi ini". Jadi pemilu lima tahunan hanya ajang pesta pora para don yuan dan kaum borjuis dan tertawa diatas penderitaan rakyat. Berapa milyar uang yang dikeluarkan untuk pesta demokrasi itu? Ini juga masih dikorupsi. Penyelenggara pemilu aja gicu, apalagi pelaksana roda pemerintahan, lebih gicu, gicu deh!!! . .