Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya.
Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk pengasingan oleh Belanda. SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN "diasingkan" Belanda dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten. Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU MINTOROSASI MAHAYANTI HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang. Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya. Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten. Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi kita semua. Tabik --- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja <isbatullahaliba...@yahoo.com> wrote: From: Isbatullah Alibasja <isbatullahaliba...@yahoo.com> Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: "mailinglist wong banten" <wongbanten@yahoogroups.com> Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM PART II ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr......... sorry i'm forget the name.... psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian..... sehingga sosok "satria piningit" ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan "yang rapuh" ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka "40 Sandiwara Dunia" karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah "senda gurau semata" spt yg termaktub dalam kitab suci.... kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... .. jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. .. dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata hati dan akl sehatnya.... bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu "mati sebelum mati" maka berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya suci....nuuur ala nuur.... kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer.... sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten lama.... "mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan potensi rakyat banten" ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he said... fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode kemerdekaan sekitar tahun 45an....teringat aku pada sosok residen pertama banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa di sisi-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok pemersatu, sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau wafat tidak mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya KH.Tb.Fathul Adzim), sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk mendirikan negara pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga ketika periode Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah yg tetap setia thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta). ... Kemudian Dr. Mufti A mencari jejak pewaris tahta yg sebenarnya dari Kesultanan Banten, menurut sejarah, Raja terakhir kesultanan Banten ( I forget the name... ) diasingkan oleh Belanda ke daerah Surabaya (?) karena sang raja menentang kekuasaan Belanda sekitar akhir abad ke-18 ( mungkin kang bonnie tryana sbg ahli sejarah lbh tahu detail ttg persoalan ini ), setelah sang raja diasingkan praktis Belanda menghapus sistem Kesultanan Banten secara total. Lalu muncullah reaksi atas tindakan Belanda tsb, ada beberapa pejuang kharismatik yang menentang Belanda spt Bagus Buang yg legendaris (semoga Allah menempatkan posisi istimewa di sisi-Nya), abad ke-19 daerah Banten sdh Vacuuum in Power....dalam sejarah banyak sekali pemberontakan2 yg meletup pada periode ini bahkan menurut catatan sejarah, frekuensi pemberontakan di daerah banten Abad 19 ini angkanya sangat tinggi.... Sang raja yg diasingkan di surabaya (?) beranak pinak dan hingga kini garis keturunanya msh ada, menurut Dr.Mufti Ali sekarang msh ada keturunan Generasi ke-3 (klo ga salah) yg menetap di daerah Tangerang, bahkan Dr.Mufti Ali telah menemuinya, pernah juga Dr. Mufti Ali mengajakku utk bersilaturahim dg sang pewaris syah Kesultanan Banten itu.... weh aink cape nulis engke diteruskeun nyah dak.... Ir.Isbatrevolta Alibasja From: gongmedia cakrawala <gm_cakrawala@ yahoo.com> To: wong banten <wongban...@yahoogro ups.com> Sent: Fri, April 9, 2010 4:04:04 PM Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Apakah IBU RATU AYU MINTOROSASI ada hubungannya dengan nyi Ontosoroh? Hidup Banten Banten hidup dalam kemakmuran Kemakmuran milik semua rakyat rakyat adil sejahtera sejahtera punyaku saja : terus, arek naon dia? hehehe gg