Saya kira kita memang harus jeli dalam menentukan kegiatan apa yang ngetrend
untuk dapat dijual ke kawula muda Indonesia saat ini, mungkin mas Johny
Saleh bisa cerita kenapa jaman tahun 60-an Perhimpunan Mahasiswa Bandung
(PMB) sangat tenar dan para mahasiswa Bandung berlomba-lomba dengan susah
payah inging gabung ? ............mungkin perlu kita lihat saat ini apakah
PMB masih seperti dulu atau sudah sama dengan Menwa ?

Dua atau tiga puluh tahun lalu kalau ingin jadi pecinta alam yang gaya harus
masuk Wanadri/Mapala...........klub yang mempunyai perlengkapan dan teknik
menjelajah hutan dan rimba paling canggih saat itu .........sekarang ? anak
SMA tinggal datang ke Eiger atau ke Pasar Raya blok M peralatan naik gunung
dapat ditemukan dengan mudahnya.......sudah  ada GPS lagi.......udah nggak
asyik ilmu medan baca peta kontur............tembak aja GO TO rumah si Euis
di pelosok kampung Darangdan .........pasti nyampe..... (ati-ati digebukin
orang kampung he he he)

Jika ingin mengenal dunia ketentaraan, menyandang bedil, ikut Kontingen
Garuda atau  merasakan tugas di Timtim yang penuh dengan tantangan ya masuk
menwa.....namun dulu tentara masih percaya sama mahasiswa  (menwa) yang
kebetulan ada histori dimana suatu saat tentara bersama-sama mahasiswa
menggulingkan bung karno ......latihan dasar menwa dikasih bedil beneran,
belajar nembak sama pak Teman/Kasihan/Sodin.....beberapat tahun lalu saya
lewat rindam jaya di daerah condet....eit.......kader menwa sedang diksar
bedilnya bambu................nggak ada bedanya dengan pramuka mau
camping....terus letak gayanya dimana ? he he he

Bela negara ? he he he kalau kita terancam oleh singapura/australia baru
akan muncul perasaan/keinginan bela negara...sekarang yang ada kan cuman
perang saudara yang sudah ratusan tahun berlangsung.............(KNIL
dibentuk hanya untuk mematahkan perang saudara/suku dan akhirnya keok kalau
harus melawan Jepang)

Memang benar seperti kata Samud, YON I sebaiknya berinisiatif memberikan
penawaran kegiatan out door dahulu, bikin  aja semi komersiil atau
kasarannya jadi agen Arung Jeram Citarik, sekolah nyelam PADI, belajar
terbang microlight di Margahayu , juga rock climbing yang canggih/exclusive
di Citatah .....kalau tidak ingin komersil ya harus operasi "batok" baik ke
ITB atau alumni dengan berbagai aksesnya...........

dari wawasan orang awam, kami melihat arung jeram, nyelam jauh lebih aman
dari terjun payung misalnya  .................kita bikin saja paket arung
jeram dengan penawaran  paket menarik : satu regu 6 orang terdiri dari 3
orang anak  itb 3 dari unpad/uninus/unisba yang cantik-cantik
..............baru sukses..laris manis................(seperti pengalaman
mas Koni di Skomen)............

terjun ? he he he sekarang nggak laku di negara ini,  terkesan berbahaya,
terkesan mahal (padahal main golf berlipat-lipat mahalnya dibandingkan
terjun), yang nonton cuman anak desa  kalijati/lido .......mesti ada surat
pernyataan (waiver declaration) dan ijin orang tua.............padahal kalau
dipikir nyetir mobil di tol jkt-cikampek jauh lebih berbahaya, kita lihat
tiap hari mobil bergelimpangan tapi orang tetap aja nyetir mobil........saya
nggak yakin terjun payung dapat menarik minat para putri unpad/uninus/unisba
bersama-sama anak itb untuk belajar  apalagi harus  dipusdiklat
Paskhas/Kopassus selama satu atau dua bulan.....ogah gara-gara main beginian
ntar kena DO ............kenyataan sekarang susah sekali mendapatkan atlet
muda dibawah 30 tahun...........90% atlet over 30...........50% over phorthy
(udah nggak bisa ngomong forty lagi he he he)

saya kuatir anak muda sekarang yang diimpikan adalah : TGIF dan atau
Saturday night fever....lihat aja jalan dago di malam
minggu............masak YON I harus jualan bunga di jalan Dago
?....................atau juga lebih gaya beraksi dijalanan untuk demo ,
ingin menurunkan pemerintah yang katanya nggak becus..........menuju gedung
MPR naik atap bis kota (sembari nggak bayar sewa bus maupun tol, dulu kalau
ada demo petugas tol malah membebaskan semua kendaraan bebas lewat tol he he
he).............mau betulin negara masak harus naik di atap bus yang jelas
melanggar aturan....he he he kadang-kadang lieur kalau mikirin yang
beginian............yang penting "waton sulaya" ..sorry bahasa jerman
lagi.......

Sempat sekali dua kali kami mampir ke posko YON I, benar hanya ada sedikit
anggota, namun yang membuat hati lebih sedih adalah saat melihat kondisi
ruangannya terutama ruangan dalam, sangat berantakan....mirip sebuah ghetto
di pojokan dropping zone (betul Samud ? he he he)............ rasanya kalau
ada mahasiswi imut-imut disuruh masuk kesitu pasti akan takut dan balik
kanan, seperti akan masuk ke "Goa Mangleng" he he he (hanya orang solo yang
tau gua mangleng)......... lebih baik ikut marching band, soft ball atau SEF
lebih gaya..............

Gimana apa perlu kita bantuin adik-adik YON I ini menyiapkan program paket
outdoor yang laku dijual.....kemudian pelan-pelan jualan diksar menwa ? (ati
ati harus siap mental bedilnya hanya bambu lho !!!)

wassalam,

sukris
kader XII/207

>      Saya kira untuk kondisi sekarang ini TIDAK PERLU, kita harus
realistis
> dengan kekuatan Batalyon
>      yang hanya 4 orang walaupun dengan bantuan dari pada alumni yang bisa
> turun langsung kelapangan
>      hal ini BELUM merupakan langkah yang tepat.

>      Arung Jeram di Citarik Sukabumi, kita tidak perlu mengelolanya
sendiri
> dulu, pakai fasilitas yang
>      sudah ada yang penting menciptakan kegiatan bersama, membangun
> semangat kerja sama team.
>      Rock Climbing, lokasi Citatah saya kira masih memadai untuk melakukan
> hal ini, saya kira ada beberapa
>      rekan alumni yang menekuni bidang ini bisa membantu.
>      Terjun Payung, untuk kegiatan yang satu ini rekan Edi Chris bisa
> memberikan pengarahan.
>      Atau kegiatan lain yang penting waktunya jangan sampai terkesan akan
> mengganggu kegiatan kurikuler,
>      dan harus diingat harus lebih banyak FUN-nya untuk lebih banyak
> menarik minat mahasiswa/i.
>
> 4. Setelah terbentuk "anggota baru" baru kita tingkatkan kegitan kita
> dengan pengetahuan/pelatihan lain yang
>      lebih berwarna kegiatan kemiliteran (pengetahuan kesenjataan,
> menembak, dinas staff, dll) atau bahkan
>      melakukan DIKSAR......
>
> Untuk kegiatan promosi bersamaan dengan penyebaran poster mungkin bisa
> diadakan Demo Jump terjun
> Payung di kampus, (Edi Chris...???), penampilan foto-foto kegiatan YON I
di
> posko, saya kira banyak sekali
> foto-foto dari waktu ke waktu yang sangat menarik untuk ditampilkan.
> Mudah-mudahan dengan cara ini akan banyak mahasiswa/i yang tertarik dan
> kita bisa membangun kembali YON I
> seperti yang selalu kita banggakan.
>
>
> Wass,
> B.Samudra
> A740009
>
>
>
> At 10:52 AM 8/20/2003 +0700, you wrote:
> >Pak Rifki,
> >
> >saya di LPKM ITB bersedia membantu semua kegiatan administratif yang
> >diinginkan YON I seperti disebutkan.  Tetapi, Kembali kemasalah utama:
untuk
> >DIKSAR tidak ada tenaga. Apakah kita tepat akan ngotot melakukan DIKSAR
> >seperti yang telah lalu? atau kita mengubah dengan cara baru ?
> >
> >
> >Tutuka Ariadji
> >
> >----- Original Message -----
> >From: "Rifki Muhida" <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: <[EMAIL PROTECTED]>
> >Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
> >Sent: Wednesday, August 20, 2003 10:36 AM
> >Subject: [yonsatu] rekrut karyawan dan affice boys?
> >
> >
> > > Saya mendapat surat dari salah seorang anggota aktif, anggota  yon I
> > > yang tersisa, yaitu 4 orang, kuliahnya pada status gawat termasuk
> > > danyon. Kita harus realistis, menyuruh mereka kerjakeras membangun
> > > yon I kembali, termasuk pekerjaan merikrut anggota baru
> > > sebnyak-banyaknya, sama dengan menghancurkan kuliah mereka.
> > > Tempo hari Nomo juga mengirim email kesaya, menceritakan ketiadaan
> > > sumber daya manusia untuk promosi perikrutan anggota, misalnya untuk
> > > pembuatan dan pemasangan spanduk, poster, open house dll. Nomo
> > > sendiri sudah sangat kelelahan, apalagi dia sendiri harus mencari
> > > nafkah untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.
> > > Beberapa waktu lalu Dody CB (25) telah mentransfer ke rekening yon I
> > > sebesar 600.000 rupiah, dan sebentar lagi Imam Arbai (24, mantan
> > > danyon) akan mentransfer 500 000 rupiah, juga saya beberapa teman
> > > yang lain rencananya akan segera mentransfer kerekening batalyon.
> > > Saya pikir dengan uang segitu kita cukup untuk menggaji seorang
> > > karyawan dan beberapa office boys untuk mempromosikan yon I /merikrut
> > > anggota (memasang spanduk, menempel poster, membuat dan mengirim
> > > surat, dll), mempersiapkan pendidikan diksar, dan mengirim surat ke
> > > rektor bahwa batalyon I/ITB masih eksis.
> > > Atau kita serahkan saja perikrutan ini pada tenaga profesional atau
> > > konsultan, kita tenderkan secara proyek.
> > > Staf-staf batalyon yang empat orang itu, cukup mencari karyawan,
> > > mengadakan rapat, menyusun rencana, mengecek/megevaluasi pekerjaan
> > > para karyawan, dan mengur kalau kerjaan nggak berjalan sesuai
> > > rencana. Apa sih ilmu yang peroleh dari menempel poster?, kalau hanya
> > > ingin mendapat pengalaman cukup sekali saja. Biar office boys yang
> > > mengejakan pekerjaan semacam itu.
> > > Di Osaka university, hampir semua kegiatan mahasiswa dikampus,
> > > melibatkan karyawan/tenaga paruh waktu yang digaji perjam, selain ada
> > > voluntir yang dipanggil dari berbagai organisasi (yang tercatat
> > > dikantor walikota), yang kebanyakan ibu-ibu atau orang-orang yang
> > > sudah berkecukupan dan kelebihan energi.
> > > Saya teringat pengalaman saya bersama Emil,  Faisal, Bimo, nano, agus
> > > jub, Aris dll, dalam perikrutan anggota yon I (4 kali, 1993-1997) dan
> > > dua kali jadi dantim. Ini kerjaan hebat, dan sangat melelahkan,
> > > membutuhkan dana besar dan orang yang banyak, selain membutuhkan
> > > ketahanan mental untuk durasi kerja beberapa bulan. Ada 4000 bundel (
> > > bersisi 2 lembar surat+ brosur 8 halaman+ 1 lembar formulir
> > > pendaftaran ) yang kirim melalui pos untuk dua angkatan, ada 4000
> > > poster ukuran A3 dan A2 yang disebar setiap fajar dengan lem kertas
> > > berember-ember, dan ada brosur-brosur lainnya, majalah ksatria gansha
> > > dua edisi, selebaran beberapa kali untuk melawan serangan para
> > > kativis yang brutal terhadap menwa, dan yang seru mako kita "permak"
> > > dengan berbagai tulisan, foto, album dll, selain ada perpusatakaan
> > > kecil berisi buku manajemen kepemimpinan terbitan gramedia yang kita
> > > pasang diruang tamu, tak mau kalah ada berbagai pot bunga yang indah
> > > serta taman depan mako yang tertata apik. Saya pernah menghitung
> > > total biaya yang dikeluarkan, sekitar 1.5 juta sampai 2 juta
> > > (sekarang mungkin setara dengan 4 - 6 juta). Dari biaya yang besar
> > > itu kita hanya dapat 1 persen dari 2000 mahasiswa ITB perangkatan
> > > masuk,sekitar 20 orang, lumayan.
> > > Dengan 4 orang anggota yang kuliahnya status gawat, dan dengan
> > > keadaan kas yang minim (untuk bayar telepon saja harus nombok) apa
> > > masih bisa melakukan kegiatan perikrutan seperti zaman saya dulu?
> > > Sekali lagi, kita harus realistis!!
> > >
> > > Rifki Muhida
> > >
> > > --- adji <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > >
> > > > Bapak dan Ibu Yth.
> > > >
> > > > Dalam dua minggu kedepan akan ada surat peringatan bagi seluruh
> > > > Unit
> > > > Kegiatan Mahasiswa yang tidak aktif, termasuk MENWA YON I, untuk
> > > > mempertanyakan keberadaannya.
> > > >
> > > >
> > > > Terimakasih
> > > >
> > > > Tutuka Ariadji
> > > >
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: "Oetomo Tri Winarno" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > Sent: Tuesday, August 19, 2003 7:41 PM
> > > > Subject: [yonsatu] Siapa Komandan Upacara 17 Ags di ITB?
> > > >
> > > >
> > > >> > I. Tapi saya mesti realistis, dengan anggota yang bisa dihitung
> > > > dengan
> > > > jari
> > > > > satu tangan, apa yang bisa kita perbuat? Bahkan Bpk. Tutuka
> > > > Ariadji
> > > > sebagai
> > > > > PR III pun mengatakan Menwa telah mati!!!!
> > > > >
> > > > > Mestikah kita terus berdiskusi tentang penyelamatan???
> > > > >
> > > > > Wassalam,
> > > > > Oetomo Tri Winarno/Ekek 24
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke