Sebetulnya tidak ada masalah apakah suatu kota memiliki fungsi tunggal atau
ganda,
kalau memang telah direncanakan dgn baik dan dipersiapkan dengan matang.

Mungkin ibukota negara perlu dipindah, katakanlah, setiap 100 tahun.
Seperti tetesan pasir, jumlah pasir terbanyak tepat berada di tengahnya.
Sementara yang paling sedikit pasirnya adalah yang paling jauh dari titik
jatuh pasir.
Jadi, kalau ibukota negara dipindah setiap 100 tahun, bisa jadi pemerataan
ekonomi buat daerah2.
Dan gak perlu terjadi urbanisasi tiap tahun yg bikin pusing DKI.


Dody




2010/8/2 herisetiono004 <herisetiono...@yahoo.com.sg>

>
>
> Saya belum melihat ada yang gagal. Malah banyak yang sukses seperti di
> Amerika, Turki dan Australia. Bisa saja Jakarta sebagai Megapolitan
> sekaligus Ibu Kota. Pertanyaan dana raksasa dari mana yang harus disediakan
> untuk merombak Jakarta ini. Bangun monorail saja nggak jalan jalan. Solusi
> lebih murah ya memindahkan lokasi. Pilihan Kalimantan memang yang paling
> ideal, masalahnya biayanya juga sangat besar. Yang paling realistis ya Bogor
> yang sudah ada 3 istana di sana. Pilihan lain adalah Jonggol, Sentul atau
> Bogor Utara.
> Pemindahan ke daerah daerah tersebut relatif tidak sebesar merombak Jakarta
> atau memindahkan ke luar pulau Jawa.
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke