On 08/25/2012 08:52 PM, adi wrote:
On Sat, Aug 25, 2012 at 03:00:21PM +0700, Arief M Utama wrote:
Summary-nya gini, systemd itu dibuat oleh Redhat, upstart oleh Canonical. Saat ini, dua software itu adalah "masa-depan" init-system di linux. Untuk systemd sendiri, itu baru satu bagian utama dari plumbing layers yang dibuat Redhat, ada beberapa hal lain.

systemd dibuat oleh redhat? :-) kayaknya memang nggak perlu
diterusin deh.


Okeh, you got a point there, memang over simplified.

Tapi memang main developersnya systemd dari redhat, dan jelas sekali sepertinya redhat ingin menggunakan systemd secepatnya, dengan dipasangnya systemd di fedora yang notabene adalah testing-ground untuk distro2 enterprise-nya redhat.


kalau toh nanti debian pakai
systemd, itu bukan karena mengekor redhat, tapi karena mereka
sudah menemukan cara bagaimana systemd bisa comply dengan policy
pemaketan debian. dan sejauh ini belum.


Nah itu maksudnya, kalo debian gak sempet2 juga nemuin cara systemd bisa comply (bukan dengan pemaketan, tapi dengan keseluruhan system, saat ini systemd sudah dipaketkan dan bisa dicoba di debian), well, ada 3 pilihan sepertinya,

1. debian pakai systemd (port2 lainnya terpaksa diturunkan levelnya atau prioritasnya) => hilangnya kebebasan debian dalam mengembangkan sendiri distronya.

2. atau debian ga pakai systemd tetap dengan sysvinit (atau alternatifnya yang masih kompatibel) dengan resiko harus maintain sendiri udev. Apakah debian punya resources-nya?

3. atau debian work with BSD dan bikin systemd works in there, unlikely, karena ketergantungan systemd dengan fitur2 linux, dan Lennart jelas2 bilang ga mau support OS lain, artinya akan susah integrasikan patches2 untuk bsd di main-tree.

Sebenarnya ketiga pilihan itu secara tidak langsung ditentukan oleh redhat juga. Kalau saja redhat mau support develop systemd yang lebih portable, mungkin ga sesulit itu kondisinya. Atau ada pilihan lain?

Untuk users, ada dua pilhan:

1. Stick with debian, tapi mungkin harus terima keadaan yang sub-optimal

2. Pindah distro.

Akan menarik melihat bagaimana debian mengatasi hal2 ini. Kelihatannya untuk jessy (release berikutnya setelah wheezy) mereka akan mulai memikirkannya. Juga pada saat itu, udev akan fully integrated code-basenya dengan systemd, so akan jadi saatnya distro2 seperti debian untuk memutuskan apakah going to systemd atau maintain udev atau something else.


All the best.
-arief

ps: Happy belated Birthday Debian!
Been a fan and happy user since 2000 :-)


--
Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke