At 11:22 PM 6/23/2008, you wrote: >Contoh, bila kita memakai Income percapita dalam jumlah uang yang >diperoleh baik dalam rupiah ataupun Dollar kita seakan akan >memperoleh peningkatan karena cara penghitungannya perdasarkan total >seluruh pendapatan penduduk dibagikan dengan jumlah penduduk, maka >itu bisa kelihatan meningkat bahkan hanya melalui peningkatan >pendapatan bahkan hanya 300 orang aja padahal yang lainya tidak ada >mengalami peningkatan.
Bung Idealisman, Apa betul hal yang terjadi adalah seperti yang anda pikirkan? Coba sekarang kita pikir kembali. 300 orang terkaya (di Indonesia atau di dunia) misalnya, menyimpan hartanya dalam bentuk apa? Kebanyakan dalam bentuk saham atau mungkin simpanan di perbankan. Sangat kecil sekali bagian dari hartanya tersebut disimpan dalam bentuk tanah, logam mulia, atau perhiasan misalnya. Nah implikasi hal ini sangat penting. Mengapa? 1. Kalau harta tersebut ternyata dalam bentuk saham -- dan karena di belakang setiap lembar saham terdapat perusahaan yang mempekerjakan ribuan karyawan, menghidupi sekian ratus perusahaan pemasok, membayar sekian milyar pajak, bukankah hal tersebut positif? Harta dalam bentuk saham ternyata memiliki efek positif terhadap ekonomi. 2. Kalau harta tersebut disimpan dalam bentuk deposito / simpanan di perbankan -- kembali lagi kita akan melihat efek positifnya. Uang yang disimpan di sistem perbankan akan diputar di sistem ekonomi lewat penyaluran kredit. Ini berarti ada sangat banyak pihak yang bisa menikmatinya. Mulai dari perusahaan besar, perusahaan kecil, rumah tangga (yang butuh kredit buat rumah misalnya), hingga kredit untuk mahasiswa perguruan tinggi. Dan lebih penting lagi -- terdapat sumber penerimaan pajak. Daya bangun atas dua bentuk asset di atas adalah sangat besar. Apa iya anda berani mengatakan bahwa 300 orang terkaya tidak mengakibatkan peningkatan kehidupan sekian ratus ribu orang? Mungkin saja - BILA orang yang dimaksud adalah orang yang tidak tersentuh akses kredit sistem perbankan - ATAU orang-orang yang berada jauh dari sektor-sektor ekonomi formal ATAU orang-orang yang tidak tersentuh program sosial pemerintah. Kalau memang orang yang anda maksud HANYA orang-orang tersebut -- maka pendapat anda benar. Tetapi bila yang dimaksud adalah SELURUH orang yang hidup dalam sistem ekonomi -- maka pendapat anda salah. >Tetapi bila kita mencoba menghitung dengan rumus bahwa setengah >penduduk indonesia harus memiliki minimal pendapatan sebesar X yang >mampu memenuhi kebutuhan yang kita anggab harus dapat diperoleh >dengan X tsb maka cara kita bekerja akan sangat berbeda daripada >dengan memberikan segala fasilitas kepada yang 300 orang tadi. >Untuk statistik, bila kita menggunakan rumus untuk sekian tahun >setengah penduduk harus mengalami minimal peningkatan daya beli >(bukan pendapatan yang dalam angka bisa meningkat tetapi daya beli >berkurang) maka akan mengubah cara kerja dalam mengelola negara ini. >"Kita harus bisa dulu melihat di imaginasi kita apa yang akan kita >capai maka kita akan bisa mencapainya, tetapi bila penglihatan >imaginasi kita kabur maka apapaun yang kita kerjakan hasilnya juga >pasti kabur" Seumpama seorang pelukis lebih dahulu memiliki gambaran >dalam imaginasinya tentang apa yang akan dia lukis maka dia akan >tertuntun untuk melukis sesuai dengan imajinasinya. >Terima kasih >Tertanda >Idealisman PT