well..ternyata tak mudah mengelola keberlimpahan sumber daya alam seperti 
minyak. Cita2 ingin mensejahterakan rakyat, malah bikin inflasi tinggi. kalo di 
Indonesia ada kekhawatiran rush perbankan, di negerinya Chavez kaum ibu2nya 
(mungkin) karena faktor psikologis terdorong me-rush barang2 elektronik.....

Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik
                        Minggu, 10 Januari 2010 | 08:13 WIB
            
            
              
              
              AP PHOTO/ARIANA CUBILLOS
              
              
                Ilustrasi
              
              
              
                                
              
              
              
                Sumber : Ant, Reuters
              
              
                        
            
              CARACAS, KOMPAS.com -
Sambil berteriak beli, beli, dunia akan mati, rakyat Venezuela dengan
panik belanja pada Sabtu (9/1/2010), menyusul devaluasi tajam mata uang
Venezuela, yang diperkirakan akan membuat harga melambung. 

Presiden
Hugo Chavez mengumumkan sistem ganda bagi kurs tetap bolivar pada Jumat
malam, sementara kebanyakan negara sedang menonton pertandingan
baseball. 

Pada Sabtu, kabar menyebar dengan cepat saat rakyat
membaca surat kabar pagi dan mendengarkan berita radio di berbagai
kafetaria Caracas. 

Konsumen pun memenuhi toko elektronik. Dengan panik mereka memilih komputer dan 
televisi impor, sebelum harga naik. 

"Saya
telah antre selama dua jam di luar untuk membeli satu televisi dan dua
pengeras suara karena mulai Senin semuanya harga naik dua kali lipat,"
kata Miguel Gonzalez, 56, insinyur, yang berdiri kepanasan di luar satu
toko terkenal. 

Politisi oposisi meraih kesempatan tersebut
untuk mengecam cara Chavez menangani ekonomi. Walikota Caracas Antonio
Ledezma mengatakan, standard hidup rakyat Venezuela akan merosot. 

"Jika
anda harus membeli kulkas buat rumah anda besok, harganya akan menjadi
dua kali lipat, jika anda membelinya sampai Jumat," kata Ledezma. 

Pemerintah mengakui harga akan naik setelah devaluasi, tapi menyatakan 
kecenderungan naik akan dilakukan secara bertahap. 

Stasiun radio dan televisi yang dikelola negara menghindari penggunaan kata 
devaluasi, dan memilih kata penyesuaian. 

Satu stasiun radio pro-Chavez menanggapi kritikan tersebut, dengan memutar lagu 
terkenal Argentina Imbecile. 

Meskipun
minyak memenuhi sektor lain ekonomi, Venezuela sangat bergantung atas
impor barang-barang konsumen, sehingga negara tersebut menjadi sasaran
perubahan besar harga yang tergantung atas nilai tukar. 

Orang
Venezuela yang berusia lanjut sudah terbisa dengan kerugian besar nilai
mata uang mereka, sejumlah devaluasi dan rezim mata uang selama tiga
dasawarsa belakangan dirundung kemelut ekonomi. 

Inflasi yang
tertinggi di negara Amerika, sebesar 25 persen tahun lalu, mencapai 103
persen pada 1996, setelah presiden terdahulu mencabut pengendalian
harga dan saham. 

Kebijakan pengeluaran besar oleh Chavez
selama berkah minyak, yang dipicu oleh booming besar-besaran konsumen
dan pertumbuhan sangat cepat yang berhenti ketika harga minyak
terjerembab satu tahun lalu. 

Kemerosotan tajam penghasilan
dari minyak juga dapat merusak harga bolivar dan membuat devaluasi tak
terelakkan pada satu masa. 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to