Saya pernah denger cerita, ada investor ke Cina yang ingin mengembangkan daerah 
pegunungan menjadi daerah wisata. Dia sih aslinya emang orang Cina, trus 
merantau ke luar negeri gitu. Dan berhubung gunung ini jauh dari mana-mana, 
koneksi dari jalan besar ke tempat pariwisata ini belum ada. Maka mereka 
alot-alotan nego... kalo gak dibukain jalan ya gak bisa ngembangin mereka. 
Akhirnya si pemerintah daerahnya katanya setuju, dibikinin jalan sama 
dipasangin menara buat ponsel sama internet.

Kalau cuma mengharap dari investor asing saja, mereka kan maunya seenak-enaknya 
saja. Kalau bisa gak keluar biaya untuk bikin infrastruktur, maka mending gak 
keluar biaya (bahasa ekonominya eksternalitas - biaya ini dibebankan ke 
pemerintah atau masyarakat pembayar pajak). Cina, Thailand, dan negara-negara 
yang baru berkembang tentunya sangat lemah dalam hal infrastruktur. Untuk bisa 
bersaing dengan jalan tol yang lebarnya bisa dibuat mendarat pesawat terbang, 
tentu perusahaan swasta akan keberatan untuk membangun infrastruktur ini. Maka 
kemudian Pemerintah mengambil alih, di bebankan kepada seluruh rakyat pembayar 
pajak untuk membangun infrastruktur2 strategis ini supaya FDI bisa nyaman dan 
gak rugi.

Negara-negara maju pun tentunya sama. Infrastruktur mereka yang lama semakin 
lama semakin tua dan perlu diperbaharui. Untungnya bagi mereka posisi awalnya 
sudah bagus. Jadi ketika pelabuahan dan segala macam di privatisasi, pihak 
swasta yang menerimanya bisa terus upgrade sedikit demi sedikit tanpa terlalu 
banyak beban. Kalau dimisalkan perlombaan lari antara kura-kura dan kelinci, 
kura-kura (negara baru berkembang) sudah jalannya lambat, start nya juga sudah 
ketinggalan 200 sampai 350 tahun dalam hal membangun infrastruktur. Sedangkan 
si kelinci (negara maju) sudah jalannya cepat, juga sudah lari duluan di depan 
200 tahunan.

Yang beruntung, sebenarnya di tahun 1980 an ternyata banyak negara maju mulai 
privatisasi dan agak "kendor" dalam meningkatkan infrastrukturnya. Lihat saja 
beberapa tahun lalu ada jembatan di Amerika yang ambruk gara-gara kurang 
pemeliharaan. Sementara ada negara berkembang yang pintar (Cina, dll) yang 
pemerintahnya mau mengambil peran membangun jalan, dan berbagai infrastruktur 
yang kadang "tidak ada untungnya". Banyak jalan baru di Cina yang menerobos 
gunung, jembatan baru yang merentang di atas sungai, dan perkembangan lapangan 
udara dan pelabuhan baru yang terkait dengan upaya pemerintahnya memajukan 
rakyat dan negara.



--- On Fri, 25/6/10, Ari Condro <masar...@gmail.com> wrote:

From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
Subject: Re: [Keuangan] Apa sih yang menjadikan Indonesia kurang menarik untuk  
FDI ( Ford Bangun Pabrik)
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Friday, 25 June, 2010, 7:05 PM

1. pengiriman komponen tepat waktu (jalur transportasi laut, udara, darat,
yang terintegrasi ditambah perijinan dan bea cukai yang bisa diprediksi dand
terukur).  kapal ke indoensia sekarang ini kalo gak lewat spore (keppel
shipyard), ya lewat malaysia dan thailand (laem chabang, pasir gudang,
???).  jadi jalur pengiriman komponen dari vendor luar negeri justru lebih
cepat kalau di thailand.

2. industri komponen yang mendukung kalau bangun di indonesia, kudu bawa
rekanan ratusan perusahaan buat bangun industri komponen, yg bagi ford
mungkin sudah siap sedia di thailand sana

3. produk jadi, buat ekspor, lebih enak liwat thailand.  toh, sama sama
afta, rate pajak sama ajah ... ^^  cuman di thailand urusan perijinan,
pajak, bea cukai, lebih bisa diukur dan diprediksi.

4. di indonesia katanya bbm bakal naik, berarti ongkos transportasi bakal
naik juga secara nggak terduga ^^ ini berkaitan dengan cost handling yg juga
bakal naik, rate per kontainer buat shipment, juga cost transportation
ketika perjalanan darat.


2010/6/25 oka <oka.wid...@indosat.net.id>

>
>
> Kita adalah pasar mobil terbesar di Asia Tenggara dan akan terus tumbuh.
> Memang Thailand sebelumnya adalah pasar terbesar mobil, namun kedudukan
> tersebut secara alami tergeser Indonesia.
>
> Hampir seluruh merek dunia punya pabrik di Thailand, di Inodneis kalo ngak
> salah hanya Toyota/Daihatsu, khusus untuk kendaraan MPV sebangsa Avanza dkk
> serta Innova.
>
> Sayang ya...mestinya dengan kondisi Thailand yang masih berantakan dan
> pasar Indonesia yang semakin besar, mestinya Pemerintah mendorong inevstasi
> gede2-an merek2 besar di Indonesia. Apa yang kurang sih sebenarnya? ngak
> punya visi atau ngak ada leadeship?
>
> Oka
>
> Ford Bangun Pabrik Baru di Thailand
> 24/06/2010 17:19:11 WIB
> BANGKOK, investorindonesia.com
> Produsen mobil AS, Ford Motor Co, mengumumkan akan menghabiskan US$ 450
> juta untuk membangun pabrik baru di Thailand. Investasi Ford itu akan
> menjadi pendorong peningkatan ekonomi negara itu terguncang kerusuhan
> politik yang mematikan.
>
> Ford mengatakan, pabrik di Rayong, sekitar 150 kilometer (90 mil) tenggara
> Bangkok, akan mempekerjakan hingga 2.200 pekerja dengan produksi dijadwalkan
> dimulai pada 2012, dimulai dengan generasi Ford Focus.
>
> Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 150.000 kendaraan
> per tahun, kebanyakan untuk ekspor. Kehadiran pabrikasi Ford itu diharapkan
> meningkatkan upaya Thailand menjadi pusat regional untuk produksi mobil.
>
> "Langkah ini merupakan langkah penting dalam ekspansi agresif kami di Asia
> Pasifik," kata kepala eksekutif Ford Alan Mulally, Kamis, seperti dikutip
> AFP.
>
> Perekonomian Thailand, khususnya sektor vital pariwisata, telah
> memperlihatkan pertumbuhannya yang terhambat oleh dua bulan protes
> anti-pemerintah di Bangkok yang melumpuhkan ekspansi modal dan membuat
> pengunjung asing menjauh.
>
> Aksi massa oleh gerakan "Red Shirt", meminta pemilu segera, memicu ledakan
> kekerasan yang menewaskan 90 orang, kebanyakan warga sipil, dan hampir 1.900
> terluka. (tk/ant)
>
>
> 
>



-- 
salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=========================
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=========================
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke