Jawaban nya yang paling signifikan adalah infrastruktur terutama jalan, di cina 
banyak sekali jalan tol yang menghubungkan antar daerah dan sangat lebar 
(bahkan pesawat bisa landing di tol bilamana dibutuhkan)...

Sebagai contoh industri pariwisata, pantai prigi di tulunggagung cukup indah 
untuk dikembangkan... namun siapa investor mau beresiko ke sana bilamana jalan 
ke sana tidak memadai...

Kalau pendapat saya yang perlu disalahkan adalah pemerintah dalam membangun 
indonesia sekian lama.... Masalah korupsi perlu diberantas habis bilamana kita 
mau maju>>



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave <dfa...@...> wrote:
>
> Saya pernah denger cerita, ada investor ke Cina yang ingin mengembangkan 
> daerah pegunungan menjadi daerah wisata. Dia sih aslinya emang orang Cina, 
> trus merantau ke luar negeri gitu. Dan berhubung gunung ini jauh dari 
> mana-mana, koneksi dari jalan besar ke tempat pariwisata ini belum ada. Maka 
> mereka alot-alotan nego... kalo gak dibukain jalan ya gak bisa ngembangin 
> mereka. Akhirnya si pemerintah daerahnya katanya setuju, dibikinin jalan sama 
> dipasangin menara buat ponsel sama internet.
> 
> Kalau cuma mengharap dari investor asing saja, mereka kan maunya 
> seenak-enaknya saja. Kalau bisa gak keluar biaya untuk bikin infrastruktur, 
> maka mending gak keluar biaya (bahasa ekonominya eksternalitas - biaya ini 
> dibebankan ke pemerintah atau masyarakat pembayar pajak). Cina, Thailand, dan 
> negara-negara yang baru berkembang tentunya sangat lemah dalam hal 
> infrastruktur. Untuk bisa bersaing dengan jalan tol yang lebarnya bisa dibuat 
> mendarat pesawat terbang, tentu perusahaan swasta akan keberatan untuk 
> membangun infrastruktur ini. Maka kemudian Pemerintah mengambil alih, di 
> bebankan kepada seluruh rakyat pembayar pajak untuk membangun infrastruktur2 
> strategis ini supaya FDI bisa nyaman dan gak rugi.
> 
> Negara-negara maju pun tentunya sama. Infrastruktur mereka yang lama semakin 
> lama semakin tua dan perlu diperbaharui. Untungnya bagi mereka posisi awalnya 
> sudah bagus. Jadi ketika pelabuahan dan segala macam di privatisasi, pihak 
> swasta yang menerimanya bisa terus upgrade sedikit demi sedikit tanpa terlalu 
> banyak beban. Kalau dimisalkan perlombaan lari antara kura-kura dan kelinci, 
> kura-kura (negara baru berkembang) sudah jalannya lambat, start nya juga 
> sudah ketinggalan 200 sampai 350 tahun dalam hal membangun infrastruktur. 
> Sedangkan si kelinci (negara maju) sudah jalannya cepat, juga sudah lari 
> duluan di depan 200 tahunan.
> 
> Yang beruntung, sebenarnya di tahun 1980 an ternyata banyak negara maju mulai 
> privatisasi dan agak "kendor" dalam meningkatkan infrastrukturnya. Lihat saja 
> beberapa tahun lalu ada jembatan di Amerika yang ambruk gara-gara kurang 
> pemeliharaan. Sementara ada negara berkembang yang pintar (Cina, dll) yang 
> pemerintahnya mau mengambil peran membangun jalan, dan berbagai infrastruktur 
> yang kadang "tidak ada untungnya". Banyak jalan baru di Cina yang menerobos 
> gunung, jembatan baru yang merentang di atas sungai, dan perkembangan 
> lapangan udara dan pelabuhan baru yang terkait dengan upaya pemerintahnya 
> memajukan rakyat dan negara.
> 
> 
> 
> --- On Fri, 25/6/10, Ari Condro <masar...@...> wrote:
> 
> From: Ari Condro <masar...@...>
> Subject: Re: [Keuangan] Apa sih yang menjadikan Indonesia kurang menarik 
> untuk  FDI ( Ford Bangun Pabrik)
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Friday, 25 June, 2010, 7:05 PM
> 
> 1. pengiriman komponen tepat waktu (jalur transportasi laut, udara, darat,
> yang terintegrasi ditambah perijinan dan bea cukai yang bisa diprediksi dand
> terukur).  kapal ke indoensia sekarang ini kalo gak lewat spore (keppel
> shipyard), ya lewat malaysia dan thailand (laem chabang, pasir gudang,
> ???).  jadi jalur pengiriman komponen dari vendor luar negeri justru lebih
> cepat kalau di thailand.
> 
> 2. industri komponen yang mendukung kalau bangun di indonesia, kudu bawa
> rekanan ratusan perusahaan buat bangun industri komponen, yg bagi ford
> mungkin sudah siap sedia di thailand sana
> 
> 3. produk jadi, buat ekspor, lebih enak liwat thailand.  toh, sama sama
> afta, rate pajak sama ajah ... ^^  cuman di thailand urusan perijinan,
> pajak, bea cukai, lebih bisa diukur dan diprediksi.
> 
> 4. di indonesia katanya bbm bakal naik, berarti ongkos transportasi bakal
> naik juga secara nggak terduga ^^ ini berkaitan dengan cost handling yg juga
> bakal naik, rate per kontainer buat shipment, juga cost transportation
> ketika perjalanan darat.
> 
> 
> 2010/6/25 oka <oka.wid...@...>
> 
> >
> >
> > Kita adalah pasar mobil terbesar di Asia Tenggara dan akan terus tumbuh.
> > Memang Thailand sebelumnya adalah pasar terbesar mobil, namun kedudukan
> > tersebut secara alami tergeser Indonesia.
> >
> > Hampir seluruh merek dunia punya pabrik di Thailand, di Inodneis kalo ngak
> > salah hanya Toyota/Daihatsu, khusus untuk kendaraan MPV sebangsa Avanza dkk
> > serta Innova.
> >
> > Sayang ya...mestinya dengan kondisi Thailand yang masih berantakan dan
> > pasar Indonesia yang semakin besar, mestinya Pemerintah mendorong inevstasi
> > gede2-an merek2 besar di Indonesia. Apa yang kurang sih sebenarnya? ngak
> > punya visi atau ngak ada leadeship?
> >
> > Oka
> >
> > Ford Bangun Pabrik Baru di Thailand
> > 24/06/2010 17:19:11 WIB
> > BANGKOK, investorindonesia.com
> > Produsen mobil AS, Ford Motor Co, mengumumkan akan menghabiskan US$ 450
> > juta untuk membangun pabrik baru di Thailand. Investasi Ford itu akan
> > menjadi pendorong peningkatan ekonomi negara itu terguncang kerusuhan
> > politik yang mematikan.
> >
> > Ford mengatakan, pabrik di Rayong, sekitar 150 kilometer (90 mil) tenggara
> > Bangkok, akan mempekerjakan hingga 2.200 pekerja dengan produksi dijadwalkan
> > dimulai pada 2012, dimulai dengan generasi Ford Focus.
> >
> > Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 150.000 kendaraan
> > per tahun, kebanyakan untuk ekspor. Kehadiran pabrikasi Ford itu diharapkan
> > meningkatkan upaya Thailand menjadi pusat regional untuk produksi mobil.
> >
> > "Langkah ini merupakan langkah penting dalam ekspansi agresif kami di Asia
> > Pasifik," kata kepala eksekutif Ford Alan Mulally, Kamis, seperti dikutip
> > AFP.
> >
> > Perekonomian Thailand, khususnya sektor vital pariwisata, telah
> > memperlihatkan pertumbuhannya yang terhambat oleh dua bulan protes
> > anti-pemerintah di Bangkok yang melumpuhkan ekspansi modal dan membuat
> > pengunjung asing menjauh.
> >
> > Aksi massa oleh gerakan "Red Shirt", meminta pemilu segera, memicu ledakan
> > kekerasan yang menewaskan 90 orang, kebanyakan warga sipil, dan hampir 1.900
> > terluka. (tk/ant)
> >
> >
> > 
> >
> 
> 
> 
> -- 
> salam,
> Ari
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online: 
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian : 
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke