Saya cuma sekedar penasaran, transaksi pembelian mata uang asing yang dimaksud 
disini apakah mau dicatat dengan manual journal (manjur) atau jurnal automatic 
di system.. Kalau jurnal automatic, berarti transaksinya sering. Kalau manjur, 
transaksinya jarang. 

Saya curiga beliau si penanya bertanya di forum ini cuma mau ngetes keahlian 
akuntansi Anda-Anda, alias beliau sebenarnya sudah tau jawabannya.. :) Peace.

Pertanyaan saya, perlu diperjelas dulu apakah transaksi pembelian mata uang 
asing tsb, dilakukan tujuannya untuk motif menekan risiko fluktuasi mata uang 
(hedging); atau motif mencari keuntungan (trading gain); atau jangan-jangan 
pembukuan perusahaan (reporting currency) memang dilakukan dalam mata uang 
asing tsb, misalkan BUT di Indonesia sama-sama menggunakan mata uang pelaporan 
principal di luar negeri. Namun karena BUT di Indonesia, tetap butuh Rupiah 
untuk transaksi lokal. Btw, transaksi perusahaan sehari-hari apakah lebih 
sering pake Rupiah atau mata uang asing tsb?

Beda substansi transaksinya, beda perlakuan pencatatannya.. Walaupun bentuk 
luar (form) transaksi tsb sami mawon alias setali tiga uang saja..



SJY







>>
>


Kirim email ke