On 5/30/07, Desi Kusrini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   assalamu'alaykum
> saya kan baru belajar kajian salaf, ada teman saya katanya, dia kecewa
> sama saya, katanya jangan cuma ikut salafy, coba teliti juga kelompok lain,
> katanya kelompok lain juga punya dalil. terus katanya jangan hanya terpaku
> pada satu kelompok, saya jadi bingung, terus setiap kelompok itu punya
> kelemahan dan gak ada yang mashum kecuali Rasulullah. makanya katanya jangan
> cuma ikut salafy aja, ikut kelompok lain juga biar kita tau mana yang
> memiliki penyimpangannya, itu gimana ya?
> katanya juga daripada kita ngebahas tentang kelompok mendingan yang
> tentang israel itu katanya, dia sakit hati kalo IM, salafy, MMI dan yang
> lainnya bila dijelekin, dan lebih sakit hati dengan yahudi dan israel. jadi
> mendingan kenapa gak ngebahas yahudi itu? jadi gimana ya?

Wa'alaikum salam

SALAF DAN SALAFIYAH SECARA BAHASA ISTILAH DAN PERIODISASI ZAMAN

Oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=456&bagian=0

Saya menginginkan orang yang berjalan di atas manhaj salaf dengan ilmu, dan
ini syaratnya :

"Artinya : Katakanlah : Inilah (agama)ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci
Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" [Yusuf : 108]

Untuk mengetahui bahwa penunjukkan dan pecahan kata ini mengalahkan ikatan
fanatisme kelompok yang merusak dan melampui lorong sempit kerahasiaan
karena dia itu sangat jelas seperti jelasnya matahari di siang hari.

"Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang salih dan berkata : 'Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri" [Fush shilat : 33]

Kata salaf secara bahasa bermakna orang yang telah terdahulu dalam ilmu,
iman, keutamaan dan kebaikan.

Berkata Ibnul Mandzur (Lisanul Arab 9/159) : Salaf juga berarti orang-orang
yang mendahului kamu dari nenek moyang, orang-orang yang memiliki hubungan
kekerabatan denganmu dan memiliki umur lebih serta keutamaan yang lebih
banyak. Oleh karena itu, generasi pertama dari Tabi'in dinamakan As-Salafush
Shalih.

Saya berkata : Dan dengan makna ini adalah perkataan Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam kepada putrinya Fathimah Radhiyallahu 'anha.

"Artinya : Sesungguhnya sebaik-baik pendahulu (salaf) bagimu adalah aku"
[Hadits Shahih Riwayat Muslim No. 2450]

Dan diriwayatkan dari beliau Shallallahu 'alihi wa sallam bahwa beliau
berkata kepada putri beliau Zainab Radhiyallahu 'anha ketika dia meninggal.

"Artinya : Susullah salaf shalih (pendahulu kita yang sholeh) kita Utsman
bin Madz'un" [Hadits Shahih Riwayat Ahmad 1/237-238 dan Ibnu Saad dalam
Thobaqaat 8/37 dan di shahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Syarah Musnad No.
3103, akan tetapi dimasukkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Dhoifh No. 1715]

Adapun secara istilah, maka dia adalah sifat pasti yang khusus untuk para
sahabat ketika dimutlakkan dan yang selain mereka diikutsertakan karena
mengikuti mereka.

Al-Qalsyaany berkata dalam Tahrirul Maqaalah min Syarhir Risalah (q 36) :
As-Salaf Ash-Shalih adalah generasi pertama yang mendalam ilmunya lagi
mengikuti petunjuk Rasulullah dan menjaga sunnahnya. Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah memilih mereka untuk menegakkan agamaNya dan meridhoi mereka
sebagai imam-imam umat. Mereka telah benar-benar berjihad di jalan Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan menghabiskan umurnya untuk memberikan nasihat dan
manfaat kepada umat, serta mengorbankan dirinya untuk mencari keridhoan-Nya.

Sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuji mereka dalam kitabNya dengan
firmanNya.

"Artinya : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka" [Al-Fath : 29]

Dan firman Allah.
"Artinya : (Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung
halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan
keridhaan(Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah
orang-orang yang benar" [Al-Hasr : 8]

Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut kaum muhajirin dan
Anshor kemudian memuji itiba' (sikap ikut) kepada mereka dan meridhoi hal
tersebut demikian juga orang yang menyusul setelah mereka dan Allah
Subahanahu wa Ta'ala mengancam dengan adzab orang yang menyelisihi mereka
dan mengikuti jalan selain jalan mereka, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman.

"Artinya : Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min. Kami
biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat
kembali" [An-Nisa' : 115]

Maka merupakan suatu kewajiban mengikuti mereka pada hal-hal yang telah
mereka nukilkan dan mencontoh jejak mereka pada hal-hal yang telah mereka
amalkan serta memohonkan ampunan bagi mereka, Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman.

"Artinya : Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar)
mereka berkata : "Ya Rabb kami, beri ampunilah kami dan saudara-saudara kami
yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang" [Al-Hasr : 10]

Istilah ini pun diakui oleh orang-orang terdahulu dan mutaakhirin dari ahli
kalam.

Al-Ghazaali berkata dalam kitab Iljaamul Awaam an Ilmil Kalaam hal 62 ketika
mendefnisikan kata As-Salaf : Saya maksudkan adalah madzhab sahabat dan
tabiin.

Al-Bajuuri berkata dalam kitab Syarah Jauharuttauhid hal. 111 : Yang
dimaksud dengan salaf adalah orang-orang yang terdahulu yaitu para Nabi,
sahabat, tabi'in dan tabiit-tabiin.

Istilah inipun telah dipakai oleh para ulama pada generasi-generasi yang
utama untuk menunjukkan masa shohabat dan manhaj mereka, diantaranya :

[1]. Berkata Imam Bukhari (6/66 Fathul Bariy) : Rasyid bin Sa'ad berkata :
Dulu para salaf menyukai kuda jantan, karena dia lebih cepat dan lebih kuat.

Al-Hafidz Ibnu Hajar menafsirkan perkataan Rasyid ini dengan mengatakan :
Yaitu dari para sahabat dan orang setelah mereka.

Saya berkata : Yang dimaksud adalah shahabat karena Rasyid bin Saad adalah
seorang Tabi'in maka sudah tentu yang dimaksud di sini adalah shahabat.

[2]. Berkata Imam Bukhari (9/552 Fathul Bariy) : Bab As-Salaf tidak pernah
menyimpan di rumah atau di perjalanan mereka makanan daging dan yang
lainnya.

Saya berkata ; Yang dimaksud adalah shahabat.

[3]. Imam Bukhari berkata (1/342 Fathul Bariy) : Dan Az-Zuhri berkata
tentang tulang-tulang bangkai seperti gajah dan yang sejenisnya : Saya
menjumpai orang-orang dari kalangan ulama Salaf bersisir dan berminyak
dengannya dan mereka tidak mempersoalkan hal itu.

Saya berkata : Yang dimaksud adalah sahabat karena Az-Zuhri adalah seorang
tabiin.

[4]. Imam Muslim telah mengeluarkan dalam Muqadimah shahihnya hal.16 dari
jalan periwayatan Muhammad bin Abdillah, beliau berkata aku telah mendengar
Ali bin Syaqiiq berkata ; Saya telah mendengar Abdullah bin Almubarak
berkata - di hadapan manusia banyak- : Tinggalkanlah hadits Amru bin
Tsaabit, karena dia mencela salaf.

Saya berkata : Yang dimaksud adalah sahabat.

[5]. Al-Uza'iy berkata : Bersabarlah dirimu di atas sunnah, tetaplah berdiri
di tempat kaum tersebut berdiri, katakanlah sebagaimana yang mereka katakan,
tinggalkanlah apa yang mereka tinggalkan dan tempuhlah jalannya As-Salaf
Ash-Shalih, karena akan mencukupi kamu apa saja yang mencukupi mereka
[Dikeluarkan oleh Al-Aajury dalam As-Syari'at hal.57]

Saya berkata : Yang dimaksud adalah sahabat. Oleh karena itu, kata As-Salaf
telah mengambil makna istilah ini dan tidak lebih dari itu. Adapun dari sisi
periodisasi (perkembangan zaman), maka dia dipergunakan untuk menunjukkan
generasi terbaik dan yang paling benar untuk dicontoh dan diikuti, yaitu
tiga generasi pertama yang telah dipersaksikan dari lisan sebaik-baiknya
manusia Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa mereka memiliki
keutamaan dengan sabdanya.

"Artinya : Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi
sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi kemudian datang kaum yang
syahadahnya salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya
mendahului syahadahnya" [Dan dia adalah hadits Mutawatir akan datang
Takhrijnya]

Akan tetapi periodisasi ini kurang sempurna untuk membatasi pengertian salaf
ketika kita lihat banyak dari kelompok-kelompok sesat telah muncul pada
zaman-zaman tersebut, oleh karena itu keberadaan seseorang pada zaman
tersebut tidaklah cukup untuk menghukum keberadaannnya di atas manhaj salaf
kalau tidak sesuai dengan para sahabat dalam memahami Al-Kitab dan
As-Sunnah. Oleh karena itu para Ulama mengkaitkan istilah ini dengan
As-Salaf Ash-Shalih.

Dengan ini jelaslah bahwa istilah Salaf ketika dipakai tidaklah melihat
kepada dahulunya zaman akan tetapi melihat kepada para sahabat Nabi dan yang
mengikuti mereka dengan baik. Dan diatas tinjauan inilah dipakai istilah
salaf yaitu dipakai untuk orang yang menjaga keselamatan aqidah dan manhaj
di atas pemahaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para
sahabatnya Radhiyallahu a'nhuma sebelum terjadinya perselisihan dan
perpecahan.

Adapun nisbat Salafiyah adalah nisbat kepada Salaf dan ini adalah penisbatan
terpuji kepada manhaj yang benar dan bukanlah madzhab baru yang dibuat-buat.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dalam Majmu' Fatawa 4/149
: Tidak ada celanya atas orang yang menampakkan manhaj Salaf, menisbatkan
kepadanya dan bangga dengannya, bahkan pernyataan itu wajib diterima menurut
kesepakatan Ulama, karena madzhab Salaf tidak lain adalah kebenaran itu
sendiri.

Sebagian orang dari orang yang mengerti akan tetapi berpaling ketika
menyebut Salafiyah, mereka terkadang menyangka bahwa Salafiyah adalah
perkembangan baru dari Jama'ah Islamiyah yang baru yang melepaskan diri dari
lingkungan Jama'ah Islam yang satu dengan mengambil untuk dirinya satu
pengertian yang khusus dari makna nama ini saja sehingga berbeda dengan kaum
muslimin yang lainnya dalam masalah hukum, kecenderungan-kecenderungan
bahkan dalam tabia'at dan norma-norma etika (akhlak).[1]

Tidaklah demikian itu ada dalam manhaj salafi, karena salafiyah adalah Islam
yang murni (bersih) secara sempurna dan menyeluruh baik kitab maupun sunnah
dari pengaruh-pengaruh endapan peradaban lama dan warisan kelompok-kelompok
sesat yang beraneka ragam sesuai dengan pemahaman Salaf yang telah dipuji
oleh nash-nash al-Kitab dan As-Sunnah.

Prasangka itu hanyalah rekaan prasangka salah dari suatu kaum yang tidak
menyukai kata yang baik dan penuh barokah ini, yang asal kata ini memiliki
hubungan erat dengan sejarah umat Islam sampai bertemu generasi awal,
sehingga mereka menganggap bahwa kata ini dilahirkan dari gerakan
pembaharuan yang dikembangkan oleh Jamaluddin Al-Afghaniy dan Muhammad Abduh
pada masa penjajahan Inggris di Mesir.[2]

Orang yang menyatakan persangkaan ini atau yang menukilkannya tidak
mengetahui sejarah kata ini yang bersambung dengan As-Salaf Ash-Shalih
secara makna, pecahan kata dan periodisasi. Padahal para ulama terdahulu
telah mensifatkan setiap orang yang mengikuti pemahaman para sahabat dalam
aqidah dan manhaj dengan Salafi. Seperti ahli sejarah Islam Al-Imam
Adz-Dzahaabiy dalam Siyar 'Alam an-Nubala 16/457 menukil perkataan
Ad-Daroquthniy : Tidak ada sesuatu yang paling aku benci melebihi ilmu
kalam. Kemudian Adz-Dzahaabiy berkata : Dia tidak masuk sama sekali ke dalam
ilmu kalam dan jidal (ilmu debat) dan tidak pula mendalami hal itu, bahkan
di adalah seorang Salafi.


[Disalin dari Kitab Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy, edisi Indonesia
Mengapa Memilih Manhaj Salaf (Studi Kritis Solusi Problematika Umat) oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilaly, terbitan Pustaka Imam Bukhari,
penerjemah Kholid Syamhudi]
_________
Foote Note.
[1] Lihatlah tulisan Dr. Al-Buthiy dalam kitabnya As-Salafiyah Marhalatun
Zamaniyatun Mubarokatun La Madzhabun Islamiyatun, kitab ini lahiriyahnya
rahmat tetapimsebaliknya merupakan adzab.
[a] Dia berusaha mencela As-Salaf dalam manhaj ilmiyah mereka dalam talaqiy,
pengambilan dalil (istidlal) dan penetapan hukum (istimbath), dengan
demikian dia telah menjadikan mereka seperti orang-orang ummiy yang tidak
mengerti Al-Kitab kecuali hanya dengan angan-angan.
[b] Dia telah menjadikan manhaj Salaf (As-Salafiyah) fase sejarah yang telah
lalu dan hiloang tidak akan kembali ada kecuali kenangan dan angan-angan.
[c] Mengklaim bid'ahnya intisab (penisbatan) kepada salaf, maka dia telah
mengingkari satu perkara yang sudah dikenal dan tersebar sepanjang zaman
secara turun temurun.
[d] Dia berputar seputar manhaj Salaf dalam rangka membenarkan madzhab
khalaf dimana akhirnya dia menetapkan bahwa manhaj khalaf adalah penjaga
dari kesesatan hawa nafsu dan menyembunyikan kenyataan-kenyataan sejarah
yang membuktikan bahwa manhaj khalaf telah mengantar kepada kerusakan
peribadi muslim dan pelecehan manhaj Islam.
[2] Dakwaan-dakwaan ini memiliki beberapa kesalahan :
[a] Gerakan yang dipelopori oleh Jamaludin Al-Afghaniy dan Muhammad Abduh
bukanlah salafiyah akan tetapi dia adalah gerakan aqliyah kholafiyah dimana
mereka menjadikan akal sebagai penentu daripada naql (nash-nash Al-Kitab dan
As-Sunnah).
[b] Telah muncul penelitian yang banyak seputar hakikat Al-Afghaniy dan
pendorong gerakannya yang memberikan syubhat (keraguan) yang banyak seputar
sosok ini yang membuat orang yang memperhatikan sejarahnya untuk was-was dan
berhati-hati darinya.
[c] Bukti-bukti sejarah telah menegaskan keterlibatan Muhammad Abduh pada
gerakan Al-Masuniyah dan dia dianggap tertipu oleh propagandanya dan tidak
mengerti hakikat gerakan Masoni tersebut.
[d] Pengkaitan As-Salafiyah dengan gerakan Al-Afghaniy dan Muhammad Abduh
adalah tuduhan jelek terhadapnya walaupun secara tersembunyi dari apa yang
telah dituduhkan mereka kepadanya dari keterikatan dan motivasi yang tidak
jelas.

Wassalamu'alaikum


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke