Mbak Mutia,

saya juga bingung kalau udah amsalah begini, apalagi kita kerja...
dulu kayaknya pernah dibahas mengenai CCTV di rumah, mungkin itu bsia
dijadikan sebagai salah satu alternatif, cari dengan harga yang
competitive dan hasil optimal.
Saya sendiri belum pakai sih, tapi bisa buat dijadikan pemikiran.

Apalagi saya, ortu dan mertua di Jawa, jadi otomatis gak ada saudara
buat jagain anak2 saya. alternatif yang saya pake:
1. Karena suami usaha sendiri jadi dia bisa sekalian ngawasin.
2. kalau gak ya mau gak mau import deh saudara, or ortu buat nemenin si kecil.

pokoknya ada orang yang bisa kita percaya di rumah, selain asisten.
kebetulan saya ada alternatif 1. suami saya usaha sendiri. jadi bisa
sidak tengok anak. dan saya selalu telpon ke rumah di sela2 jam
kantor, dan ngomong dengan si kecil, meski cuman ah uh..ah auhhh
doang.. paling tidak saya tau kondisi anak saya dari suaranya.


On 9/5/06, Mutia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
mbak kalo menurut saya, sebaiknya coba bicara baik2 sambil diberi
pengertian....
dan ingatkan kembali tujuan dia bekerja jauh dari kampung dan orang tua....
tetapi kalo dari dia sudah ada penolakan dan sepertinya tidak mau
mendengarkan serta ga ada perubahan dalam waktu yg bisa ditoleransi
sebaiknya segera saja diberhentikan, dibanding anak kita jadi korban
kekerasan.
karena, anak2 harus berada dalam lingkungan yang sehat, jauh dari stress dan
tekanan agar tumbuh sehat dan normal seperti yang kita inginkan.
karena efek kekerasan itu akan sangat mempengaruhi tingkah laku dan
perkembangan anak ke depan nantinya.
Salah satu gejala anak2 stress bisa kita lihat dari cerita mbak bahwa malam2
dia ngigau dan nangis sambil teriak2 " Ampun mbak... ampun mbak... "
aduh miris banget dengernya mbak...
kasihan anak2......
menurut saya sebaiknya segera diselesaikan masalah ini agar tidak
berlarut-larut, karena anaklah yang paling dirugikan.ini masih dalam kondisi
ada orang tua mbak yg ikut jaga anak2, gimana kalo kejadiannya spt saya yg
ga ada org lain yg ngeliatin di rumah yah....

Duh..moms and dads.....masalah ini sering kali muncul, apakah ada ide agar
terutama ibu yg bekerja bisa meninggalkan anak dalam kondisi yg aman?
ambil dari yayasan, kenalan dari pembt teman,dll...tidak menjamin.....?
saya juga bingung apa solusi masalah seperti ini......harap inputnya.

*mutiamamanaflanajlaygmasihwaswasninggalinanakdirumahsamaoranglain*


----- Original Message -----
From: "Dian R." <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Tuesday, September 05, 2006 10:45 AM
Subject: [balita-anda] Mohon saran ttg prt


> Dear all,
>
> Setelah kemarin ada " Sharing ttg asisten " saya mohon saran/masukan
> tentang
> prt-ku.
> Asisten/prt-ku ini sudah ikut 2 th ini, ikut sejak aku hamil sampai
> sekarang
> anakku hampir umur 2 th. Jadi anakku secara emosi sangat dekat dengan dia.
> Aku dapat dia dari pembantunya kakakku. Dari awal sudah aku tekankan ke
> dia
> bahwa tidak hanya sekedar pembantu tapi sudah bagian dari keluarga
> demikian
> pula perlakuan kami kepadanya. Aku & suami kerja, pulang sampai rumah
> minim
> jam 18.00. Kalau pas ngga capek kadang2 aku bantuan kerjaan rumah tangga,
> misal cuci piring dll. Karena aku tau, momong anak itu capek. Dia juga
> tidak
> sukan keluar malam.
> Tapi beberapa bulan ini mulai ada perubahan sejak dia punya HP dan mulai
> kenal cowok lewat HP. Kadang2 terima tamu laki waktu kami tidak di rumah,
> sama anakku sudah berani bentak2 padahal waktu itu ada ibuku di rumah.
> Memang selama ini aku tidak pernah yg namanya marahin dia, kalau ada
> kesalahan selalu aku kasi tau secara baik2. Tapi laporan dari ibuku
> kemarin
> kalau dia sudah berani bentak2 anakku dan terima tamu laki, aku jadi
> rencana
> mau berhentiin saja. Sampai pernah malam2 anakku seperti mimpi nangis
> sambil
> teriak2 " Ampun mbak... ampun mbak... "
> Sekarang kalau pagi dia dan anakku aku titipkan ke kakakku sampai kami
> pulang kerja.
> Mohon sharing apakah yg seperti ini sebaiknya langsung dikeluarin saja
> atau
> masih ada maaf, karena kami sudah tidak bisa mempercayainya lagi.
>
> Maaf kalau terlalu panjang, mohon sharingnya..
> Salam,
> Mama Icha
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>



--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--
Yesi
URL: http://belle-sara.blogs.friendster.com/my_blog/

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke