nasab anaknya ikut siapa?

-----Original Message-----
From: novie r [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 13, 2006 10:35 AM
To: balita anda
Subject: [balita-anda] poligami VS poliandri


Dari milllist tettangga nih..orang gelo yang nulis ini?
Tapi lucu sih..hehehe...
Kira-kira setuju gak?
  cuma hiburan aja nih...jangan diambil hati ya....

Menurut daku, yang diperlukan oleh seorang anak bukanlah siapakah lelaki
yang menyumbangkan seciprat sperma untuk membuat dirinya, tapi siapakah
yang berperan sebagai sosok seorang ayah sesungguhnya dalam
pertumbuhannya.

Justru dengan sistem 4 ayah 1 ibu, anak-anak diuntungkan karena lebih
banyak yang melindungi mereka jika ada apa-apa. Bahkan mungkin ada
baiknya jika ke-empat ayah tersebut mengatur shift kerja mereka sehingga
setidaknya ada 1 ayah yang selalu berjaga di rumah setiap saat. Menjaga
keluarga dari marabahaya. (Misal: Kalau ada perampok yang masuk rumah,
setidaknya ada seorang lelaki dewasa yang akan melindungi ibu dan
anak-anaknya)

Selain itu, 4 ayah berarti adanya 4 tulang punggung keluarga. (EMPAT
saudara-saudara! ! E-M-P-A-T!! bukan 1 atau 2 atau 3, tapi EMPAT sumber
pemasukan keluarga!!) Jadi secara keseluruhan, kesejahteraan keluarga
menjadi lebih baik.

Biaya perawatan anakpun lebih terjamin. Jika yang 1 terkena PHK, masih
ada 3 lainnya yang bekerja. Tentunya yang terkena PHK itu juga akan
merasa gengsi dan malu terhadap 3 suami lainnya, sehingga ia akan
berusaha mendapatkan kerja secepatnya.

Poliandri juga baik untuk mengurangi jumlah penduduk. Sebab, walaupun
ada 4 pejantan yang siap membuahi, tapi pabrik anaknya cuma 1!! Jadinya
ya dalam jangka panjang akan mengurangi jumlah penduduk dan anak-anak
yang dibuat pun diharapkan lebih "berkualitas" . (Ya itulah, karena
biaya perawatan anak datang dari 4 sumber pemasukan) Intinya: turunkan
kuantitas, naikkan kualitas!!

Kalau poligami bisa mengakibatkan persaingan di antara para istri dan
anak-anaknya, poliandri mungkin bisa memberikan efek perdamaian. Sebab
pada saat seorang anak tidak jelas siapa ayahnya (Pokoknya di antara 4
itu! Eh, diluar 4 itu juga bisa ding), maka para ayah akan tetap
memberikan perhatian kepada si anak. Masing-masing ayah akan menganggap
anak tersebut adalah anaknya. (Kalau di poligamikan, bisa ada resiko
setiap anak membangga-banggakan ibunya doang dan menjelekkan ibu dari
anak yang lain)

Para ayah tersebut punya teman untuk ngobrol malam-malam, teman untuk
main catur, main panco (Kalau mau juga bisa buat turnamen kecil-
kecilan) ataupun main kartu (Pas 4 orang! Cocok buat maen capsa, maen
mahjong juga bisa). Nonton bola di rumah pun menjadi lebih semarak!

Dengan sistem 4 suami pula para pria bisa belajar menekan rasa egoisnya
dengan saling berbagi, bertoleransi dan bersabar. Ingat, Tuhan suka
orang sabar? (Maap Tuhan, nama Anda "terpaksa" saya bawa-
bawa)

Rewelnya istri pun menjadi lebih berkurang. Bayangkan jika seorang suami
punya 4 istri. Maka dalam 24 jam, akan ada 4 orang istri yang berpotensi
untuk mengomel dan mengeluh di kuping suami. Tapi JIKA 4 suami 1 istri,
maka rata-rata kemungkinan masing-masing suami di-rese- in istri adalah
maksimal 6 jam sehari. (Dengan asumsi ngawur bahwa sang istri mengomel
selama 24 jam non-stop)

Sudah menjadi pengetahuan umum pula jika umur harapan hidup pria lebih
pendek. Jadi, setidaknya jika seorang suami mati, sang istri tidak akan
langsung menjadi janda, masih ada 3 orang suami yang menemani. Sementara
jika sang istri yang mati, maka para suami bisa memilih untuk segera
kawin lagi atau menjomblo. (Point bebek di sini: Kalau seorang wanita
menjadi janda, maka ia lebih sulit untuk mencari suami daripada seorang
duda mencari istri)

Sekarang mari kita tinjau dari sudut seksualitas. Sudah menjadi keluhan
umum di rubrik konsultasi kalau banyak wanita gagal mencapai orgasme
karena suami cepat selesai atau tidur begitu saja setelah mencapai
puncak. Padahal pada umumnya, wanita itu lebih lambat panas daripada
pria.

Nah? dengan adanya 4 suami, maka suami-suami tersebut bisa ber- estafet
ria. Jika istri lambat panas dan blum panas-panas juga, maka jangan
kuatir, masih ada rekan anda yang akan meneruskan perjuangan membawa
istri menuju ke puncak kenikmatan. (Menuju puncak, gemilang cahaya,
mengukir cinta, SEJUTA RASA?. Kyaaaaaaa?!! )

Poliandri secara sekilas juga sesuai dengan kodrat seks manusia. Laki-
laki pada umumnya hanya dapat orgasme 1 kali lalu keabisan tenaga,
sementara wanita bisa orgasme berkali-kali, bahkan organ seksualnyapun
tidak usah membutuhkan persiapan terlalu banyak seperti halnya
laki-laki. (Kan harus nungguin Joy-sticknya berdiri dulu?)

Jika wanita berhalangan pun (Entah apapun alasannya?), laki-laki bisa
dengan mudah swalayan karena organ seksnya terbuka dan menggantung di
luar tubuh. (Tidak seperti perempuan yang organnya lebih tersembunyi,
jadi lebih ribet kalau mau swalayan)

Akhir kata, saya menyimpulkan (lagi-lagi) secara SEPIHAK bahwa poliandri
"lebih baik" daripada poligami?



 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke