Saya setuju sama usul Niken.. :-)) Acara TV lebih banyak yang nggak benernya daripada yang benernya.. lebih banyak mudharat-nya daripada manfaatnya.. Mendingan matikan aja TV.. lebih bermanfaat baca..
O ya, masukan aja, buat ibu/bapak yang siang2 kerja & anak hanya dengan pengasuh, TV saya di rumah saya pasangi timer di sambungan listriknya.. So TV hanya bisa nyala jam 5-10 pagi, sama sore2 menjelang maghrib.. Meu > ---------- > From: niken dhamayanti[SMTP:[EMAIL PROTECTED] > Reply To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, September 17, 2003 5:31 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] Indosiar: Acara Anak2 BERANI DONG (Adu > Berani yang Bodoh) > > Bagaimana kalau kita boikot TV saja ?Saya di rumah sama sekali tidak > menyalakan TV, kecuali acara kartun yang diputar dari VCD. Dampaknya bagus > untuk putra saya, dia sama sekali tidak peduli dengan TV. Dan saya juga > mengajak kerjasama pembantu dan baby sister, mereka hanya boleh nonton TV > kalau Kevin lagi tidur. > Daripada kita pusing dengan seleksi acara TV, lebih baik menciptakan > suasana tidak tergantung dengan TV. Cukup mengasikkan juga, pada saat > orang-orang bersantai menonton TV, saya sekeluarga baca-baca atau bermain > bersama. > > Salam, Niken > > [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Dan satu lagi yg menurut saya iklan yg jorok......, norak........... > yaitu: > iklan Aki mobil, saya lupa merk nya tapi di situ adegannya: seorang cewek > yg lagi mau mandi dan hanya memakai kain tiba2 bajunya melorot karena di > intip sama drakula...ih...norak banget deh!! > Kalau acara TV sih memang menurut saya kita sebagai orang tua yg harus > pintar2 memilih acara TV yg bisa di tonton untuk keluarga.........., kalau > acara nya lagi ngga bagus buat anak2 lebih baik di matikan saja TV > nya...kalau saya sih begitu. Soalnya memang menurut saya acara TV sekarang > lagi ngga karuan...banyak acara yg ngga bagus untuk di tonton buat > anak2...... > Belum lagi sinetron nya....aduh....pusing deh!!! > > Shanti. > > > > > > vnews.com> To: > cc: > 09/17/2003 Subject: Re: [balita-anda] Indosiar: Acara > 04:14 PM Anak2 BERANI DONG (Adu Berani yang Bodoh) > Please > respond to > balita-anda > > > > > > jangan lupa acara iklannya, ada satu iklan baru yang 'norak abis', saya > sebutin aja ya biar bisa nyensor kalo anak2nya pada nonton : iklan SANEX > DEO. Heran...., iklan kayak gitu bisa lolos di layar kaca. Belum lagi > dangdut2an yg lagi inflasi di semua stasiun TV dgn gaya2nya yg g masuk > akal.dll...., etc....., @#$!!! > > > > > Menurut saya bukan hanya acara-acara seperti ini saja yang > meresahkan, > > tetapi juga acara-acara HOROR, 'misterius' yang saya tidak habis pikir > > apakah kegunaan dari pada menyiarkan hal-hal demikian. Mendidik ? > > hiburan ? informasi ? kok semuanya tidak ada menurut saya. Moms and Dads > > yang lain bagaimana ? > > > > --------------------------------- > > Permainan anak mendidik -- www.solusimandiri.netfirms.com > > Sehat alami -- [EMAIL PROTECTED] > > Sehat dan bahagia -- www.sehat.cjb.net > > --------------------------------------------------- > > ----- Original Message ----- > > From: > > To: ; > > Sent: Wednesday, September 17, 2003 2:09 PM > > Subject: [balita-anda] Indosiar: Acara Anak2 BERANI DONG (Adu Berani > > yang Bodoh) > > > > > > Adu Berani yang Bodoh > > Oleh : Ade Armando > > > > Stasiun televisi di Indonesia semakin banyak saja menampilkan > > tayangan yang berpotensi meracuni pertumbuhan jiwa dan anak-anak > > Indonesia. Salah satu program yang saya sarankan untuk tidak ditonton > > adalah Berani Dong yang disiarkan stasiun Indosiar di pagi hari. > > Sebuah surat pembaca di harian ini, dua pekan lalu (23/8), mengecam > > keras acara tersebut. > > > > Berani Dong adalah sebuah program yang berisikan adegan-adegan > > sesungguhnya di mana orang ditantang untuk melakukan hal-hal luar > > biasa. Hanya saja, yang disebut ''luar biasa'' itu kerap berarti hal- > > hal yang di luar batas kesopanan. > > > > Misalnya saja, dalam salah satu episode, tampil seorang pria yang > > tubuhnya dibaluri lem dan ditempeli bulu-bulu. Lantas, seorang > > perempuan harus mencabuti bulu-bulu dari tubuh si pria yang > > bertelanjang dada itu. Hanya saja, cara yang dilakukan sungguh > > menjijikkan: tidak boleh dengan tangan, melainkan dengan mulut. Baik > > pembawa acara maupun pengunjung yang menyaksikan perekaman gambar > > tertawa-tawa dengan riuh ketika mulut si perempuan mencabuti bulu- bulu > > yang berada di sekitar mulut dan dagu sang pria. > > > > Adegan itu jelas mencerminkan rendahnya standar estetika dan etika > > pembuatnya. Namun, saat ini agaknya para penggarap program di > > televisi memang sudah menutup rapat-rapat hati nurani mereka. > > Maklumlah, acara semacam itu berbiaya rendah dan, > > karena ''keberaniannya'' menghajar batas-batas norma, diduga dengan > > mudah menarik cukup banyak penonton. Dengan kilah ''kemerdekaan > > berekspresi'' mereka mencampakkan begitu saja segenap standar > > kepantasan, kesopanan, ataupun keberadaban. > > > > Karena ketidaksensitifan itu, berbagai aktivitas menjijikkan hadir > > dengan leluasa. Di Indosiar, ada pula program Tantangan, yang dalam > > salah satu epsiodenya meminta seorang pria dewasa berjalan-jalan di mal > > dengan hanya mengenakan popok raksasa! Di kesempatan lain, > > seorang peserta diminta untuk memakan bekicot atau cacing merah yang > > keduanya masih hidup! Di stasiun Trans-TV, ada program sejenis: Three on > > Three, yang mempertemukan dua kelompok beranggotakan tiga orang. Dalam > > satu episode, yang dinyatakan menang adalah tim yang pertama dapat > > mencari seorang pria untuk dicabut bulu ketiaknya! > > > > Acara semacam ini memang tidak orisinal datang dari Indonesia. Para > > penggarapnya sangat mungkin mencontoh acara sejenis yang berasal dari > > Amerika Serikat. Global-TV, misalnya, saat ini rutin menyiarkan acara I > > Bet You Will yang diproduksi MTV. Dalam salah satu episodenya, > > seorang gadis ditantang menjilat permen karet yang ditempelkan di > > ketiak seorang pria macho. Si gadis menyanggupinya dan memperoleh 50 > > dolar untuk ''ketololannya'' itu. > > > > Tapi, apa harus kita menirunya? Bangsa ini sudah kenyang dengan > > konflik, ketidakdisiplinan, kebiasaan saling memaki, ketiadaan > > empati, ketiadaan kasih sayang, dan beragam hal yang bertentangan > > dengan kebutuhan kita untuk menciptakan sebuah masyarakat yang lebih > > damai dan sejahtera. Dan ketika para orang tua mati-matian > > mengajarkan anak-anak mereka rangkaian norma, nilai, tatakrama, > > kesantunan, segenap upaya itu dihajar begitu saja oleh para pengelola > > stasiun televisi yang mungkin tak pernah mengerti bahwa pendidikan anak > > dan remaja yang benar adalah kunci utama kesejahteraan bangsa. > > > > Saya tidak tahu seberapa jauh pendidikan anti-etika televisi ini akan > > berlangsung. Namun, saya teringat pada sebuah program televisi di AS, > > bernama Jackass. Program ini sedemikian digandrungi di sana, sehingga > > lahirlah versi layar lebarnya. Film itu juga memuat adegan > > sesungguhnya yang tidak direkayasa. Salah satu peserta menyanggupi > > tantangan luar biasa: mendatangi tempat buang air besar yang sedang > > dipajang di sebuah toko, dan benar-benar melakukan hajat besarnya di > > sana. Kamera terus merekam adegan itu, sekaligus merekam gambar > > potongan kotoran yang ditinggalkan! > > > > Anda mungkin merasa jijik mendengar cerita itu. Namun, jangan terlalu > > kaget bila adegan semacam itu nanti akan diproduksi dan tampil di > > layar kaca kita. Maklum saja, hati nurani sudah lama mati. > > > > > > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >>> Info balita, http://www.balita-anda.com > >>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > _________________________________________________________________ > > The information transmitted is intended only for the person or entity to > > which it is addressed and may contain confidential and/or privileged > > material. Any review, retransmission, dissemination or other use of, or > > taking of any action in reliance upon, this information by persons or > > entities other than the intended recipient is prohibited. If you > > received this in error, please contact the sender and delete the > > material from any computer. > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >>> Info balita, http://www.balita-anda.com > >>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >>> Info balita, http://www.balita-anda.com > >>> Stop berlangganan, e-mail ke: > >>> [EMAIL PROTECTED] > > > > ----------------------------------------- > This email was sent using SCTVNews Webmail. > "get your free email" http://www.sctvnews.com/ > > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > --------------------------------- > Do you Yahoo!? > Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software >
------------------------------------------------------ (on interscan) Disclaimer: This email has been scanned by Indosat's anti virus system. No virus found !!! ---------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]