kalau saya sekolah tinggi buat cerminan untuk anak-anak, bahwa kita sekolah
tinggi tapi kita juga tetap bisa menjalankan kewajiban kita sebagai Ibu. ya
bisa masak dan ngurusin rumah tangga.

kalau bisa ya stay di rumah, tapi tetep kreatif... jadi ilmu kita bisa
bermanfaat buat orang lain. tanpa merugikan waktu kita dengan anak.

hanya saja seiring dengan waktu dan kebutuhan hidup mau gak mau kita harus
bekerja juga. :(

Saya salut disini ama Evariny, suka nulis, dan bikin buku.... tapi bisa
ngurusin anak... salut deh...





tprahayu wrote:
>
> >Ngomongin soal orang tua yang cerdas, saya ganti topik \ subjectnya ya.
> >Bagaimana menurut anda?????
> >
> >Seandainya ada seorang wanita yang dimasa kuliahnya sudah dinikahkan
> dengan
> >seorang pria dengan ekonomi mapan sekali. Akhirnya setelah sempat cuti
> >kuliah, sekarang wanita itu meneruskan kuliahnya untuk mendapat gelar S1.
> >Padahal wanita itu tidak ada keinginan untuk jadi karyawan, begitupun dg
> >suaminya, tidak mau si istri bekerja di kantoran.
> >Yang jadi pertanyaan.. bagaimana menurut moms and dads , apakah tidak
> >sia-sia kuliah yang diambil oleh si istri saat ini ? Kalo saya fikirkan,
> >sebaiknya si istri g usah ambil S1 tapi menuntut ilmu yang lebih
> berkaitan
> >dg urusan rumah tangga. seperti les masak, jahit, mendidik anak dll.
> Uangnya
> >ditabung buat pendidikan anak.
> >Tetapi suami saya berfikir tidak demikian. Suami saya berfikirnya " apa
> >salah seorang ibu RT seorang S1, trus dia pake hadist " Allah akan
> >meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu ". Dengan si istri
> ambil
> >S paling tidak pola fikirnya berbeda dan akan jadi orang pintar supaya
> >anaknya jadi pintar juga.
> >
> >Jadi bingung, seharusnya saya berfikir seperti apa ? apakah seperti pola
> >fikir saya sekarang atau pola fikir suami saya ?
> >Menurut kalian gimana ?
> >
> >
>
>


-- 
Yesi
http://www.debloomen.com/
http://www.yesiwarrie.blogspot.com/
http://www.sekarsekar.multiply.com/

Kirim email ke