hmm, sebagai mantan wanita karir yang akhirnya ngurir (jd kurir
maksudnya) aku tu sadar banget perlu proses yang enggak mudah
men"switch" cara pikir, bertindak dllsb dari "pekerja kantor" jadi
"pendidik anak".... takes time takes mind....
kalo di kantor kita bisa menyatakan ketidakpuasan dgn cara kerja staf
dengan terus terang (even better that way) klo di anak apalagi balita,
huihhhhhh
di situlah kadang suka ada keraguan tega dan raja tega...
he he he

Pada 29 Oktober 2008 15:03,  <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> Namun..
> Di artikel ini tdk disebutkan kalau ibu dari anak2 mereka umumnya adalah
> ibu rumah tangga or bukan wanita karir or bekerja full diluar rumah.
> Soalnya pernah baca artikel, bahwa dinegara maju kyk jepang justru
> sekarang banyak ibu2 jika sdh melahirkan dan punya anak menjadi ibu rumah
> tangga biasa, krn mrk lebih mengutamakan mendidik anak langsung dr pd
> nitip atau menyerahkan ke asisten dll.
> Artinya, menerapkan sesuatu kalau mengharapkan org lain yg melakukan,
> sepertinya kurang optimal, jadi lebih bagus lagi ibunyalah yg mengawasi
> langsung jgn mengharapkan asisten, eyang, mbah, tante,oma, opa nya atau
> hanya nitip nanti A jgn begini, musti begitu dll....
>
> Ini salah satu PR sy juga nih...:-)
>
>
> Sefty
>  "Sesuatu jadi sulit, kalau kita menganggapnya sulit. Sesuatu akan mudah,
> kalau kita percaya itu mudah"
>

--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke