Saya jadi teringat dengan anak saya di rumah .
Di  sekolah nya dia pernah di beritahu oleh guru agama nya ..apabila orang
tua mu marah dan mengeluarkan kata yang tidak baik hendak lah kamu segera
meminta maaf krn kata yg keluar dari orang tua mu adalah do'a .
Sedih juga kenapa kita sbg orang tua tidak bisa menahan diri dari ucapan yg
tdk baik .Dan dari pengalaman itu saya sbg orang tua bisa belajar menahan
diri .

Thanks.RiRi
PT.Metrodata E-Bisnis 

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Selasa, 18 Nopember 2003 11:37
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Jika Sang Ibu Hobi Menyumpahi Buah Hatinya



Kalau dari pengajian di kantor beberapa hari lalu,
dikatakan kalau kita tdk boleh menyebut anak kita
dengan sebutan "nakal, dasar bandel, bodoh" dan
sebutan yg tidak baik lainnya.
Karena secara tdk kita sadari, ucapan tsb bila diucapkan
terus menerus itu sudah sama dengan do'a.
(kalau ibu ustadznya bilang 100x ucapan =do'a)
Beliau mencontohkan kalau anak ngambek nggak mau
nurut, jangan dimaki. Tapi bujuk dengan halus contohnya
"Ayo anakku yg manis, pakai sendalnya dong, kakinya nanti kotor" atau "Anakku
yg shaleh dan pintar,............." dsb. Secara tdk langsung kita mendoakan
anak supaya manis, shaleh dan pintar. Memang dibutuhkan kesabaran utk
menerapkannya.

Insya Allah akan aku terapkan utk anakku......


----- Original Message ----- 
From: "Dede" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, November 18, 2003 11:24 AM
Subject: [balita-anda] Jika Sang Ibu Hobi Menyumpahi Buah Hatinya


> 
> Jika Sang Ibu Hobi Menyumpahi Buah Hatinya
> Penulis: Ummu Raihanah
> 
> Sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari seorang
> ibu yang jengkel atas kenakalan atau kesalahan
> anak-anaknya melaknat atau menyumpahi mereka. Baik
> dengan kata-kata yang kotor (tidak pantas) ataupun
> do'a yang tidak baik. Sehingga sudah menjadi kebiasaan
> yang mendarah daging. Sang ibu tidak pernah merasa
> bersalah ataupun berdosa atas perbuatannya tersebut.
> Sambil bersungut-sungut dan mengumpat ia pun berlalu, meninggalkan 
> buah hatinya dalam keadaan menangis.
> 
> Memang profesi sebagai ibu rumah tangga mempunyai
> tugas yang seabrek-abrek, ibarat pekerja ibu mempunyai
> jam kerja yang tidak terbatas tidak seperti layaknya
> wanita karir kantoran yang mempunyai jadwal kerja
> antar 6-8 jam. Selepas itu ia bisa beristirahat dengan tenang. 
> Sedangkan bagi ibu yang memiliki anak haruslah menjaga mereka 24 jam, 
> belum melayani suami, memasak, mengurus rumah, menggosok pakaian, dan 
> lain-lainnya duh capeknya!!!
> 
> Beruntunglah para ibu yang suaminya menyediakan
> khadimah atau pembantu di rumah untuk meringankan
> tugasnya. Bagaimana bila sang suami tidak mampu? Tentu
> dialah yang harus menyelesaikan tugas itu sendirian,
> dan biasanya bila sang ibu kelelahan kondisinya
> sangatlah labil sedikit saja buah hatinya melakukan
> hal-hal yang menurutnya tidak sewajarnya, maka
> terkadang tidak dapat mengontrol emosinya. Jadi buntut-buntutnya 
> keluarlah cercaan, cacian, makian, laknat dan sumpah yang tidak baik 
> kepada anak-anak mereka. Ironisnya sang ayah yang mendengar terkadang
> hanya diam saja. Lalu bagaimana sebenarnya islam
> memandang hal ini??
> 
> Memang jauhnya seseorang dari din yang mulia ini akan menyeret mereka 
> dalam dosa dan maksiat bahkan terkadang mereka secara tak sadar telah 
> menzhalimi hamba-hamba-Nya. Karena itu wajiblah bagi semua muslim
> dan juga muslimah mempelajari agama ini agar mereka
> terhindar dari apa yang di haramkan Allah dan
> mengerjakan apa yang di perintah-Nya.
> 
> Karena itu wahai ukhti-ukhti muslimah tetaplah
> semangat dalam menuntut ilmu syariat agar Allah selalu membimbingmu.
> 
> Islam melarang orangtua melaknat anak-anak mereka,
> bukan hanya itu kitapun dilarang menyumpahi diri kita
> sendiri ketika kita marah karena sesungguhnya kita
> tidak mengetahui kapan saatnya perkataan ataupun do'a
> (baik maupun buruk) yang kita ucapkan akan di
> kabulkan.
> 
> Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, dia
> menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi
> wassalam telah bersabda:
> 
> ''Janganlah kalian menyumpahi diri kalian, dan jangan
> pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian,
> kalian tidak mengetahui saat permintaan (do'a)
> dikabulkan sehingga Allah akan mengabulkan sumpah
> itu'' (HR.Muslim)
> 
> Hadits diatas menjelaskan bahwa ada waktu-waktu baik
> yang didalamnya akan dikabulkan doa, karena itu hadits
> ini melarang kita untuk menyumpahi diri, putera-puteri
> kita, dan harta kekayaan kita, supaya sumpah itu tidak bertepatan 
> dengan waktu pengabulan do'a sehingga selamat dari bahaya.
> 
> Tetapi sayangnya sebagaimana penulis paparkan diatas
> banyak dari kaum ibu yang melaknat dan menyumpahi
> anak-anak mereka. Mereka beralasan bahwa sebenarnya
> mereka tidak bermaksud demikian. Padahal sebagaimana
> kita ketahui alasan tersebut tidak dapat diterima
> karena larangannya telah jelas dan tegas.
> 
> Penulis mendapati pengalaman yang bisa dijadikan ibrah bersama, kisah 
> nyata yang patut untuk dijadikan renungan bersama bagi para ibu-ibu.
> 
> Tak jauh lokasinya dari rumah penulis pada waktu itu
> ada tetangga ana mendapati seorang anak laki-laki yang kira-kira 
> berusia 9 tahun ditemukan tewas tersambar petir. Dus, berdatanganlah 
> semua orang untuk melihatnya tak lama kemudian datanglah sang ibu yang
> menangis terisak-isak kemudian menjerit karena tidak
> mengira anaknya telah mati.
> 
> Setelah beberapa waktu kemudian penulis mendengar
> bahwa sebab kematian anaknya tersebut adalah akibat
> dari sumpah siibunya sendiri yang pada waktu ketika ia
> marah ia menyumpahi anaknya agar tersambar petir.
> waliyyadzu billah...akhirnya sumpahnya tersebut
> dikabulkan Allah dan menyesallah sang ibu dengan
> penyesalan yang teramat mendalam. Nasi sudah menjadi bubur.....
> 
> Kisah lainnya yang tak jauh berbeda juga masih sama
> terjadi dekat lokasi penulis.... Seorang anak
> laki-laki berusia kira-kira 7 tahun ditemukan tewas
> tenggelam di sungai. Peristiwa ini belumlah lama
> terjadi kira-kira 4 bulan yang lalu kejadiannya pun
> demikian anak tersebut terkena sumpah ibunya.
> 
> Ibunya yang marah mendoakan kematian bagi anaknya
> tersebut. Dalam hujan gerimis anak itupun keluar
> bermain dengan kawan-kawannya ketika dia berjalan
> ditepian sungai malang kakinya tergelincir
> tenggelamlah ia kedalamnya. Kawan-kawannya tak kuasa menolongnya 
> mereka berusaha mencari pertolongan orang dewasa, akhirnya sang 
> anakpun terangkat ke tepi akan tetapi dia telah meninggal karena 
> terlalu banyak menelan air sungai dan meraunglah sang ibu.....dengan
> ucapan bahwa dia tidak bersungguh-sungguh menyumpahi
> anaknya....semua orang yang hadir hanya lah
> terhenyak... ya ... kiranya sumpah dan laknat telah
> menjadi budaya bagi kaum ibu-ibu kita. Sehingga
> sangatlah disesalkan anak-anak mereka menjadi korban.
> 
> Sungguh sangat tragis dan menyedihkan jauhnya kita
> dari agama ini membuat kita terjerumus dalam kesalahan
> yang fatal. Semoga Allah membimbing kita semua dan
> mengampuni dosa-dosa kita.
> 
> Sebenarnya banyak tips yang bisa di pelajari oleh para
> ibu rumah tangga agar mereka mampu mengontrol emosi
> mereka ketika marah.
> 
> 
> 1. Ketika ibu marah, ingatlah bahwa Allah selalu
> mengawasi kita dan ingatlah bahwa anak tidaklah
> langsung tumbuh menjadi dewasa, kita juga dulunya
> anak-anak yang terkadang nakal dan menjengkelkan
> orangtua kita.
> 
> 
> 2. Tarik nafas dalam-dalam dan santai (relaks) diam
> sejenak pandang anak dengan wajah yang lain dari
> biasanya tunjukkan ketidak sukaan kita akan ulah
> mereka, bila ibu ingin melotot atau merenggutkan muka
> maka lakukanlah agar anak takut
> 
> 3. Bila kedua cara diatas belum bisa menguasai emosi
> ibu segeralah ucapkan istighfar bila ibu ingin
> mengeraskan suara maka lakukanlah sehingga anak
> mendengar ucapan ibu, dan ingat ucapan istighfar itu
> akan terekam dalam otak anak-anak kita sehingga ketika
> mereka marah atau melakukan kesalahan secara otomatis
> mereka akan meniru kita
> 
> 4. Sebagaimana yang penulis jelaskan diatas bahwa
> kondisi seseorang mudah marah terkadang karena
> kelelahan, kerjakanlah pekerjaan rumah tangga apa yang
> ibu sanggup jangan memaksakan diri, tidurlah segera
> ketika anak-anak tidur sehingga ibu mempunyai waktu
> untuk beristirahat, dan tentu saja kerjasama antara
> suami istri sangat penting sekali dalam rumah tangga.
> Berilah pengertian kepada suami mengapa ibu tidak bisa menyelesaikan 
> tugas rumah tangga ibu dengan penjelasan yang baik dan cara yang 
> hikmah insya Allah suami ibu akan mengerti. Sehingga kebiasaan yang 
> buruk menyumpahi anak ketika marah insya Allah akan
> berkurang sedikit demi sedikit.
> 
> 5. Jangan lupa berdo'alah kepada Allah agar Dia Yang
> Maha Kuasa merubah kebiasaan buruk ini sesungguhnya
> hati Ibu dalam genggaman-Nya. Insya Allah, kita tidak
> akan senang lagi menyumpahi anak-anak kita ketika
> marah.
> 
> Wallahu'alam bisshawwab.
> 
> Sumber:
> - 30 Larangan Wanita, Amr bin Abdul Mun'im, Pustaka
> Azzam.
> - Pengalaman pribadi
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> Semoga bermanfaat
> Dede Maulana
> www.mqnetpusat.com
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim parcel Lebaran, klik, http://www.indokado.com/parcel2003.html
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: 
> >> [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim parcel Lebaran, klik, http://www.indokado.com/parcel2003.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim parcel Lebaran, klik, http://www.indokado.com/parcel2003.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke