Maaf ya Pak, hanya untuk meluruskan saja, kebetulan saya cerita kolega saya yang emang 
orang Jerman dengan istri orang Inggris, jadi dia sama sekali tidak bisa bahasa 
Indonesia, tapi karena kerjaan dia di Indonesia, maka dia menginginkan anaknya bisa 
berbahasa Indonesia yang kebetulan di rumahnya diajarkan oleh supir dll. Justru saya 
lihat hebatnya disini, dia sama sekali tidak merendahkan supir dll, karena mengijinkan 
anaknya diajarkan bahasa indonesia oleh mereka.
Sama saja seperti saya mengijinkan pembantu saya mengajarkan bahasa sunda terhadap 
anak saya, karena keterbatasan saya dalam bahasa sunda yang baik dan benar. Bukan 
karena saya menganggap bahasa sunda adalah bahasa kampungan, kalo kampungan masa saya 
mengijinkan anak saya belajar bahasa tersebut ?
Dan maksud memperkenal berbagai macam bahasa sama sekali bukan dalam rangka 
merendahkan bahasa ibu atau bahasa Indonesia, tapi untuk mempergunakan masa-masa emas 
sang anak. 
Saya sangat terkejut betapa jauhnya Bapak mengintreprestasikan email saya.
Terimakasih, Niken

Hepi Santosa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Maaf agak berbeda pendapat saya, mudah-mudahan memperluas wacana
saya dan istri saya bisa "4 bahasa", jawa, sunda, indonesia dan inggris,
khusus inggris itu karena kami kursus setelah lulus SMA,

saya fikir kalau nanti anak kita setelah sekolah setingkat SMP baru belajar
bahasa asing rasanya tidak akan ketinggalan deh.. kalau alasannya karena
persaingan global, anak kita (yang sekarang umur 2 - 3 tahun) akan masuk
dalam persaingan paling cepat kira-kira 15 tahun lagi

Coba kita fikir, apakah kita ngajarin ini (bahasa asing) untuk anak, atau
untuk "kebanggaan kita", apakah kita bukan ortu egois, ngajarin anak supaya
kita bisa "pamer" .

Let our children play.. itulah dunianya, mereka belajar dari bermain.
bukankah lebih baik memberi pelajaran yang lebih dini seperti budi pekerti,
sopan santun, berbagi kasih, motivasi dll, bangsa kita ini butuh manusia
yang baik, bermoral, tidak korup, bertanggung jawab dll. pemimpin kita jago
jago bahasa asingnya, tapi jago juga korupsinya

Juga sebaiknya kita tidak merendahkan bahasa sendiri, bapak berbahasa
jerman, ibu inggris, pembantu dan supir ngajarin bahasa indonesia..
bagaimana anak kita sebagai pemimpin bangsa ini bisa bangga dan bela negara
kalau bahasa negaranya adalah bahasa supir dan pembantu ?

kita dan anak-anak tinggal di indonesia, mendapat makan dari bumi
indonesia, sekampungan apapun indonesia, anak anak haruslah bangga dengan
negaranya, bukankan anak-anak kita adalah calon pemimpin bangsa ?


Maaf, hanya wacana

----- Original Message -----
From: "niken dhamayanti" 
To: 
Sent: Tuesday, December 30, 2003 11:49 AM
Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup->Jkt
Islamic School)


> Banyak cara kok Pak.
> Misalnya orang tua (bapa dan ibu) berbicara dalam bahasa yang berbeda jika
berbicara dengan anak. Kekurangan teori ini, anak menjadi pasiv karena dia
hanya mendengarkan.
> Cara lainnya, bapa berbahasa ke-2 kepada anak, dan ibu berbahasa utama
kepada anak. Kekurangan teori ini, anak agak lamban memulai percakapan
karena bingung, tapi pada saatnya akan mengalir langsung dengan 2 bahasa.
> Kebetulan saya menggunakan cara ke-2, anak saya tadinya lambat berbicara,
tapi begitu dia bisa berbicara, dia berbicara berdasarkan trigger. Jadi
misalnya kita memulai percakapan dengan bahasa Indonesia dia akan menjawab
dengan bahasa Indonesia, dan jika kita memulai dengan bahasa lainnya dia
akan menjawab dengan bahasa lainnya juga. Jika dia yang memulai pembicaraan,
dia masih suka mencampur aduk bahasa, tapi menurut kolega saya hal itu tidak
masalah. Kolega saya mengajarkan anaknya bahasa jerman (dari Bapak), bahasa
inggris (dari Ibu) dan bahasa Indonesia (dari supir, pembantu atau baby
sister). Jadi saya tidak melarang pembantu atau supir saya mengajarkan
bahasa sunda kepada anak saya, walaupun sekarang dia kelihatan bingung, tapi
saya yakin dia akan mampu mengatasinya.
> Kuncinya adalah konsisten Pak, jadi jika sang ayah berbicara bahasa
jerman, jangan pernah sekali-kali sang ayah menggunakan bahasa inggris.
> Mudah-mudahan cukup jelas.
> Salam, Niken
>
> ayahnya irfan wrote:
> bisa kasih tahu bu gimana cara ngajarinnya ke anak kita..??. Apa kita
harus
> 'ngobrol' pakai bhs asing (inggris?) di rumah..? . Kalo saya ngajarin kosa
> kata (indonesia) kayaknya ga masalah & cepet bgt dia nangkepnya terus
ingat
> terus. Apalagi kata kereta api, fasih bgt dia ngomongnya. Bahasa inggris
blm
> dicoba nich, paling2 cuma nomer aja: wan, tu, tri, faif, six ...etc.
>
> rgrd
> -----Original Message-----
> From: niken dhamayanti
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Tuesday, December 30, 2003 10:36 AM
> Subject: Re: [balita-anda] belajar bahasa kedua (was : Cari playgroup->Jkt
> Islamic School)
>
>
> >Yup, tepat sekali, contohnya anak saya bisa 2 bahasa (walaupun masih
> terbatas) padahal umur dia baru 2,2 tahun.
> >Dan anak bos saya usia 8 tahun, menguasai 3 bahasa sekaligus.
> >Kebetulan tutor saya adalah bos saya sendiri.
> >Coba kita lihat sekitar kita, sebetulnya kita juga bisa bahasa
macam-macam
> kan, apalagi yang dibesarkan dalam multikultur. Kita lihat banyak
anak-anak
> yang sudah memahami bahasa sunda, jawa atau bahasa daerah lainnya. Hanya
> kebetulan trendnya sekarang ke bahasa asing saja. Jadi jangan kawatir
dalam
> hal mengajarkan berbagai macam bahasa kepada anak.
> >Salam, Niken
> >
> >Renie Yugistiningsih wrote:
> >Mbak,
> >sepengetahuan saya, otak anak itu sangat luar biasa. Para ahli mengatakan
> >bahwa usia balita adalah THE GOLDEN AGE, usia yang luar biasa bagi
> >perkembangan intelektual dan kreatifitas anak. Bahkan menurut penelitian,
> >pada umur 0-4 thn, perkembangan intelektual anak itu 50% orang dewasa.
> >Makanya, nggak heran kalau anak akan mudah menyerap apa yang
> >didengar/diajarkan kita.
> >Dari buku2 yang saya baca, memperkenalkan bahasa kedua ke anak sejak awal
> >adalah saat yang tepat. Kemampuan belajar bahasa asing paling tinggi
sejak
> >kelahiran hingga usia 6 thn. Hal ini karena, di otak kita itu ada daerah
> >yang berfungsi spt kamus, namanya Broca's area(ditemukan oleh Prof.
Broca).
> >Daerah ini paling optimal perkembangannya selama 6 thn pertama kehidupan
> >anak. Kita bisa lihat di negara2 Eropa, anak kecil itu bisa bicara dalam
2
> >atau 3 bahasa.
> >Jadi, sebenarnya, kalau menurut pendapat saya, nggak apa2 anak
> diperkenalkan
> >dengan bahasa kedua, selama dia enjoy belajar, karena kan, utk anak,
lebih
> >baik kita menerapkan belajar sambil bermain. O ya, saya punya grafik
> >perkembangan intelektual anak. Yang berminat, japri ya.
> >
> >Bundanya_shafazahira
> >
> >----- Original Message -----
> >From: "rince rd"
> >To:
> >Sent: Tuesday, December 30, 2003 9:41 AM
> >Subject: Re: [balita-anda] Cari playgroup->Jkt Islamic School
> >
> >
> >> Pagi mbak Indah...
> >> Aku sudah coba browse ke Era Muslim. Wah, kayaknya materinya berat
sekali
> >ya ?! Apakah anak usia playgroup (2-3 th) bisa mengikuti semua materi
> >pelajaran (minimal bilingual - 30% Ind + 70% English) dg baik ?
> >> Mohon sharingnya dong mbak (mis: apakah luch-nya harus bawa sendiri ?
> >Berapa uang pangkal dan bulanannya ?)
> >>
> >> Oh ya sekolah ini sudah berapa lama berdiri disini ya ? Soalnya aku
baru
> >sadar selama ini nggak pernah notice padahal rumah ortuku dekat sekali
dari
> >sini...weleh...weleh....
> >>
> >> indah setyawati wrote:
> >> coba deh browsing ke http://ads.eramuslim.com/jis/index.html
> >> semoga membantu..
> >>
> >> rgds,
> >> mama rangga
> >>
> >>
> >> rince rd wrote:
> >> Wah, saya jadi ikutan tertarik nih dg JKT Islamic School. Lokasi
tepatnya
> >dimana ya ? dan apa punya No. telp atau informasi tambahan lainnya ?
Please
> >share ya....
> >>
> >> "M. Tri Agus" wrote:Satu alternatif lain di Jakarta Islamic School
> >Kalimalang ...
> >>
> >> Tri Agus
> >>
> >> ----- Original Message -----
> >> From: "Kusumaning Tias" 3:56 PM
> >> Subject: [balita-anda] Cari playgroup
> >>
> >>
> >> > Mam en Dad,
> >> > Minta infonya dong (untuk anak 2 tahun) playgroup yg bagus dgn uang
> >> sekolah yg ngga mahal banget di daerah Duren Sawit, Pondok Bambu,
Pondok
> >> Kelapa, Kalimalang (jangan masuk Bekasi ya, maaf agak kejauhan) dan
> >> sekitarnya.
> >> > Anak saya skrg di Tumble Tots dan saya sudah liat2 di Doctorrabit,
> Pilar
> >> Bangsa dan Mutiara Indonesia, 'so kalo ada info lainnya akan lebih
baik.
> >> > Thanks sblmnya.
> >> > Mama Jasmin
> >> >
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >> >> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
> >> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> >> Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> >>
> >>
> >>
> >> ---------------------------------
> >> Do you Yahoo!?
> >> Protect your identity with Yahoo! Mail AddressGuard
> >>
> >> ---------------------------------
> >> Do you Yahoo!?
> >> Yahoo! Photos - Get your photo on the big screen in Times Square
> >>
> >> ---------------------------------
> >> Do you Yahoo!?
> >> Protect your identity with Yahoo! Mail AddressGuard
> >
> >
> >---------------------------------------------------------------------
> >>> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
> >>> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> >---------------------------------
> >Do you Yahoo!?
> >Find out what made the Top Yahoo! Searches of 2003
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Find out what made the Top Yahoo! Searches of 2003


---------------------------------------------------------------------
>> Rayakan Natal, klik,http://www.indokado.com/christmasflowers.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Free Pop-Up Blocker - Get it now

Kirim email ke