Mbak Fifi,

pleaseeeeeeeee.......jangan gampang labeling anak sendiri autis! Duh...mbak seumuran 
Firdy gitu masih bisa di stimulasi lagi untuk bicara lebih lancar.
Ortunya lebih rajin dong stimulasi anak untuk bicara, ajak main bareng sambil jelasin 
setiap benda yang ada di depan dia atau dilihat, ajak nyari bareng
pake gerakan. Bacain buku tiap hari sebelum tidur lebih baik buku-buku dengan gambar 
dan warna yang eye catching. Jangan ditongkrongin di depan TV doang.
Trus BS atau pengasuhnya disuruh lebih cerewet lagi lebih baik ajakin Firdy main, 
nyanyi bareng baca buku daripada ditongkrongin di depan TV seharian. Lha
gimana mo kerangsang ngomong lha wong sekitarnya nggak rajin stimulate dia?

Ini saya drop artikel mengenai Autism dari Medicastore. Menurut saya Firdy masih 
normal tapi butuh lebih banyak stimulasi. Perkembangan tiap anak itu unik
dan berbeda jangan suka generate ah mbak..apalagi bandingin anak kita sama anak orang 
lain. Mbak sendiri klo dibanding-bandingin juga nggak suka kan? Pahami
juga perasaan Firdy. Plus tanda anak autis bukan cuman belum bisa ngomong di umur 
segitu, harus lebih banyak research lagi yang dilakukan expert terhadap
Firdy sebelum akhirnya ketok palu bahwa Firdy itu autis.

Mohon maaf klo nggak berkenan,
Dewi


Autisme

DEFINISI
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya muncul pada 
usia 1-3 tahun.

Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 
3 tahun.
Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.



PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan disebabkan 
oleh pola asuh yang salah.
Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis di otak, 
termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan
kekebalan.

Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).



GEJALA
Penderita autisme klasik memiliki 3 gejala:

gangguan interaksi sosial
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:
Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi 
yang terbuka
Jarang memainkan permainan khayalan
Memutar benda
Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya 
dengan baik
Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
Tidak takut akan bahaya
Terpaku pada permainan yang ganjil
Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
Tidak mau dipeluk
Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih senang 
meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas
Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau 
mengepak-ngepakkan lengannya)
Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara 
yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika
seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. 
Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama
menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.
Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat 
menyusun balok).

Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, perilaku anak 
autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan
tidak sesuai dengan usianya.



DIAGNOSA
Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada skrining 
prenatal (tes penyaringan yang dilakukan ketika anak masih berada dalam
kandungan).
Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis autisme.
Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada hasil pengamatan terhadap 
kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak.

Karakteristik dari kelainan ini beragam, maka sebaiknya anak dievaluasi oleh suatu tim 
multidisipliner yang terdiri dari ahli saraf, psikolog anak-anak,
ahli perkembangan anak-anak, terapis bahasa dan ahli lainnya yang berpengalaman di 
bidang autisme.
Pengamatan singkat dalam satu kali pertemuan tidak dapat menampilkan gambaran 
kemampuan dan perilaku anak. Masukan dari orang tua dan riwayat perkembangan
anak merupakan komponen yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang akurat.



PENGOBATAN
Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan anak.
Seperti anak-anak yang lainnya, anak autis terutama belajar melalui permainan. 
Bergabunglah dengan anak ketika dia sedang bermain, tariklah anak dari
perilaku dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan 
yang lebih beragam. Misalnya, orang tua mengajak anak mengitari
kamarnya, kemudian tuntun mereka ke ruang yang lain. Orang tua perlu memasuki dunia 
mereka untuk membantu mereka masuk ke dunia luar.

Kata-kata pujian karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, kadang tidak berarti 
apa-apa bagi anak autis. Temukan cara lain untuk mendorong perilaku
yang baik dan untuk mengangkat harga dirinya. Misalnya berikan waktu lebih untuk 
bermain dengan mainan kesukaannya jika anak telah menyelesaikan tugasnya
dengan baik.

Anak autis belajar lebih baik jika informasi disampaikan secara visual (melalui 
gambar) dan verbal (melalui kata-kata). Masukkan komunikasi augmentatif ke
dalam kegiatan rutin sehari-hari dengan menggabungkan kata-kata dan foto, lambang atau 
isyarat tangan untuk membantu anak mengutarakan kebutuhan, perasaan
dan gagasannya.

Tujuan dari pengobatan adalah membuat anak autis berbicara. Tetapi sebagian anak autis 
tidak dapat bermain dengan baik, padahal anak-anak mempelajari
kata-kata baru melalui permainan. Sebaiknya orang tua tetap berbicara kepada anak 
autis, sambil menggunakan semua alat komunikasi dengan mereka, apakah
berupa isyarat tangan, gambar, foto, lambang, bahasa tubuh maupun teknologi.
Jadwal kegiatan sehari-hari, makanan dan aktivitas favorit, serta teman dan anggota 
keluarga lainnya bisa menjadi bagian dari sistem gambar dan membantu
anak untuk berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya.

Program intervensi dini

Hal terpenting yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah menemukan program intervensi 
dini yang baik bagi anak autis.
Tujuan pertama adalah menembus tembok penghalang interaksi sosial anak dan 
menitikberatkan komunikasi dengan orang lain melalui cara menunjuk jari,
mengguanakan gambar dan kadang bahasa isyarat serta kata-kata.
Program intervensi dini menawarkan pelayanan pendidikan dan pengobatan untuk anak-anak 
berusia dibawah 3 tahun yang telah didiagnosis mengalami
ketidakmampuan fisik atau kognitif.
Program intervensi dini terdiri dari:
- Terapi fisik dan terapi okupasional (pengobatan dengan memberikan pekerjaan/kegiatan 
tertentu)
- Terapi wicara dan bahasa
- Pendidikan masa kanak-kanak dini
- Perangsangan sensorik.
Program intervensi dini akan membantu orang tua dan anak autis pindah dari intervensi 
dini ke dalam sistem sekolah umum.
Program ini juga akan membantu memilihkan lingkungan yang paling tepat untuk 
pendidikan anak autis, apakah di sekolah biasa atau di kelas khusus anak austik
yang menawarkan pendidikan dan pelayanan pengobatan yang lebih intensif dengan jumlah 
murid yang terbatas.

Program pendidikan untuk anak autis sangat terstruktur, menitikberatkan kepada 
kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi serta teknik pengelolaan perilaku
positif.
Strategi yang digunakan di dalam kelas sebaiknya juga diterapkan di rumah sehingga 
anak memiliki lingkungan fisik dan sosial yang tidak terlalu berbeda.

Dukungan pendidikan seperti terapi wicara, terapi okupasional dan terapi fisik 
merupakan bagian dari pendidikan di sekolah anak autis.
Keterampilan lainnya, seperti memasak, berbelanja atau menyebrang jalan, akan 
dimasukkan ke dalam rencana pendidikan individual untuk meningkatkan
kemandirian anak.
Tujuan keseluruhan untuk anak adalah membangun kemampuan sosial dan berkomunikasi 
sampai ke tingkat tertinggi atau membangun potensinya yang tertinggi.

Tidak mudah menerima kenyataan bahwa anak anda adalah seorang autis. Orang tua 
seringkali mengalami tahapan emosional berupa duka, menyangkal, marah,
depresi dan menerima. Konsultasi dengan ahli dapat membantu keluarga menerima 
diagnosis ini, melangkah ke depan dan mencari jalan terbaik untuk membantu
anak mencapai potensinya yang tertinggi.

Pada masa remaja, beberapa perilaku agresif bisa semakin sulit dihadapi dan sering 
menimbulkan depresi. Kadang obat-obatan bisa membantu meskipun tidak
dapat menghilangkan penyebabnya.
Haloperidol terutama digunakan untuk mengendalikan perilaku yang sangat agresif dan 
membahayakan diri sendiri.
Fenfluramin, buspiron, risperidon dan penghambat reuptake serotonin selektif 
(fluoksetin, paroksetin dan sertralin) digunakan untuk mengatasi berbagai
gejala dan perilaku pada anak autis.

Beberapa anak autis tumbuh dan menjalani hidup yang mandiri. Yang lainnya selalu 
membutuhkan dukungan dari lingkungan tempat tinggal dan tempatnya bekerja.
Banyak ahli yang berpendapat bahwa masa depan anak autis sangat tergantung kepada 
besarnya kemampuan berbahasa yang dicapai oleh anak ketika berusia 7
tahun.




---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke