hehehe...mbak meli.....
emang brp ppm sih mbak kandungan mercury dalam thimerosal?? kalo kandungan 
mercury(Hg) dalam ikan dari perairan di sekitar jakarta brp mbak???.....kok 
mbak tau ya kandungan Hg dalam thimerosal jauh lebih kecil daripada ikan2 tsb 
tanpa ada pengukuran dan analisa terlebih dahulu.....belum lagi ditambah dengan 
masalah lembaga/laboratorium independen yang dapat mengukur Hg dengan akurat 
masih sangat sedikit...so gak semudah itu deh untuk menentukannya...:))

perlu diketahui kandungan Hg dalam tubuh kita mempunyai ambang batas 
lhooo....dan apabila Hg masuk ke tubuh maka susah sekali keluar dan cenderung 
mengendap karena berat molekulnya relatif lebih besar sehingga tidak dapat 
keluar melalui pori2 atau kotoran kita....begitu juga sama halnya dengan logam 
berat lainnya seperti Lead(pb), cadmium(Cd), Cromium(Cr), Bromine(Br), 
asbestos, dll yang sudah mulai dilarang pemakaiannya....dan apabila Hg ini 
sudah melampaui ambang batas akan berpengaruh sekali terhadap kesehatan kita....

Kalo menurutku nih....sedikit ataupun banyak, yang namanya Hg itu sedapat 
mungkin untuk dihindari....untuk itu kita perlu tahu dulu jalur pemaparannya 
yang diantaranya bisa melalui :
1. Pembakaran batubara dan sampah
2. Industri yang menggunakan Hg
3. Makanan yang terkontaminasi
4. dokter gigi dan kegiatan kesehatan lainnya

so kalo kita sudah tau suatu produk atau makanan mengandung Hg ya jangan 
dikonsumsi dong...toh masih banyak kok alternatif lain yang lebih sehat dan 
aman untuk digunakan.....

ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari itu :
1. Selektif memilih produk atau makanan
2. Kalo tidak tau atau ragu2 lebih baik bertanya dulu dengan yang lebih tau 
(kalo aku sih lebih cenderung bertanya kepada mang asep (guru kimia), bu wati 
(guru biologi) atau orang2 yang lebih tau yang gak punya kepentingan apapun 
daripada kepada orang2 yang punya muatan politis, bisnis, dll)
3. Cuci tangan sebelum makan
4. cuci kaki sebelum tidur (heheh kalo ini mah kagak ada hubungannya yakkk)
5. Jangan lupa selalu berdoa karena manusia cuma bisa berusaha, Allah juga yang 
menentukan....

ini semua tidak hanya berlaku untuk balita saja lhooo tapi juga untuk kita2 
semua....

> -----Original Message-----
> From: melisa [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, July 20, 2005 4:59 PM
> To:   balita-anda@balita-anda.com
> Subject:      Re: [balita-anda] rangkuman tanggapan deadly immunity
> 
> Begini sederhananya,...
> 
> Pertama, thimerosal (mercury) di vaksin itu dosisnya sedikiiiiit banget.
> Kandungan dlm ikan laut, di udara, asap kanlpot. Kalo tubuh kita yg canggih
> ini bisa survive, bisa self detox,....kenapa harus takut dg kandungan di
> dalam vaksin? Contoh ya,...kenaikan jumlah penderita autis berbanding
> seimbang di semua negara di seluruh dunia. Kenapa enggak cuman Jakarta atau
> India aja yg jelas tingkat polusinya lbh tinggi dibanding Amrik or Eropa?
> 
> Kedua, vaksin non-thimerosal itu dibuat, bukan karena mercurynya menyebabkan
> autis, tapi untuk meminimalisir dosis mercury yg akan diterima tubuh. Sperti
> juga usaha2 penyehatan lingkungan yg lain, meminimalkan kadar timbal dalam
> asap knalpot, mengkonsumsi sayur organik,...intinya...selain dari kadar
> mercury di vaksin yg dikurangi, juga ada tindakan2 lain di masyarakat yg
> bertujuan sama....Jadi jangan malah, oo berarti emang mercury di vaksin itu
> berbahaya ya, makanya dihilangkan. Bukan begitu...curigation deh ;-)
> 
> Ketiga,...concern dg kesehatan anak. Itu WAJIB hukumnya. Tapi...sekali lagi,
> mbok jangan cuman melihat segala sesuatu dari satu sisi,...coba cari2 dari
> sumber yg lain, yang bisa dipertanggungjawabkan KREDIBILITASNYA. Jangankan
> di Indo, di LN juga banyak kok ortu2 yg ribut soal vaksinasi, ada tuh
> berbagai websitenya. Semakin heboh kasak kusuknya, semakin seneng orang2 yg
> berkepentingan disitu. Buktinya,...majalah Rolling Stone yg memuat artikel> 
> si Kennedy itu banyak dicari-cari (maap ya bu Redaktur, saya ambil contoh
> aja). Kalo kita udah enggak percaya dg badan dunia sprt WHO,...mau percaya
> siapa lagi? Mo bikin badan tandingan? Kalo enggak percaya IDAI ato Depkes
> ya,..bisa dimaklumi (maaf2, salah sendiri di dalam badannya masih carut
> marut) Tapi kalo WHO itu kan bukan sembarangan lo,...bukan punya Amerika,
> bukan punya orang2 yg mencari kekayaan didalamnya.
> 
> Segitu aja,...maaf agak nyeleneh, abis baru nyampe kantor, belum tune banget
> otaknya.
> 
> Melisa
> 
> 
> 

Kirim email ke