Mbak Riefna, maaf yah?
Sebagai tukar pikiran, saya juga sewaktu mencoba untuk anak tidak langsung.
Tetapi untuk madu + kuning telur saya campurkan ke susunya, dan
alhamdulillah ini semua disantapnya tanpa bersisa.  Anak saya yang terkecil
sekarang berumur 23 bulan menjelang 2 tahun.

Untuk cekokan, yah dengan setengah paksa juga sebenarnya.  Biasanya kata
hati bicara "kasihan" tetapi saya lawan demi kebaikan anak.  Jadi sewaktu
saya cekok, satu orang yang pangku sambil hidungnya dipencet, dengan gerak
cepat saya masukkan cekoknya.  Menangis sih pasti, tapi sebentar saja, sudah
itu biasa lagi.

Sampai saat ini, anak-anak saya baik yang sudah sekolah tiap pagi saya beri
madu satu sendok makan langsung diminumkan tanpa dicampur ke susunya lagi.
Jika dia malas-malasan minum susu/sarapan di waktu pagi, madu ini sangat
bermanpaat.

Coba deh mbak Riefna rasakan dulu, minum satu sendok madu pagi harinya tanpa
sarapan sepertinya rasa kenyang.  Dan biasa saya lakukan di waktu
menjalankan ibadah puasa.

Mbak Riefna, memang ada anak/orang walaupun sudah dewasa yang tidak bisa
dengan kuning telur.  Tetapi coba dulu barangkali dengan ¼ perlahan-lahan
ditingkatkan jika memang tidak ada keluha.  Tetapi seandainya memang tetap
ada yah jalan satu-satunya dihentikan.

Dan hal cekok mencekok, hanya karena mengikuti anjuran orang tua.  Dan
mereka-mereka juga sebagai orang tua jika melihat anaknya mengikuti
anjurannya untuk cucunya kelihatannya juga sangat senang.

Salam,


Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/

--------------------------------------------------------------------------
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet

Kirim email ke