Salam,
        Ini ada sedikit tambahan dari Mail-list tetangga.
Semoga bermanfaat .......

Bismillahirrohmanirrohiim,
Sering terjadi dilema bagi ibu hamil dan menyusui, di satu sisi ibu-ibu
mengetahui kewajiban puasa menguatkan iman, mengisi penuh ruh mereka,
membuat hidup jadi bermakna dan yang utama membawa ke derajat orang-orang
yang bertakwa. Tapi disisi lain kadang-kadang pertimbangan medis kondisi
kehamilan berresiko tinggi atas keselamatan janin dan kebutuhan ASI bagi
bayi yang mereka susui membuat mereka ragu, apakah sebaiknya mereka tidak
berpuasa atau tetap berpuasa sambil bertawakkal kepada Allah atas segala
akibat yang mungkin timbul.
Berikut pembahasan yang diambil dari sumber majalah UMMI edisi 20/1414 H
(1994). Semoga bermanfaat.

Dokter H. Yunizaf, ahli kandungan FK UI:
*) Ibu hamil atau menyusui dapat saja berpuasa jika ia sanggup melakukannya.
Lakukan sajalah puasa, jika ia tidak lemas dan merasa biasa saja seperti
halnya ia berpuasa ketika tidak sedang hamil. Namun manakala ia merasa
pusing-pusing atau sangat lemah, berarti ia kekurangan gula darah
(hypoglukemi), sebaiknya ia tidak berpuasa.
*) Bila ibu hamil/menyusui sanggup berpuasa, itu lebih baik dan terbukti
banyak menfaatnya. Seringkali keluhan semasa hamil jadi hilang ketika ibu
hamil tsb berpuasa. Hasil survey di Medan (dr. Rusdi, psikiater) menunjukkan
bahwa hampir semua praktek dokter di Medan menurun jumlah pasiennya selama
bulan Ramadhan. Berdasarkan pengalaman jumlah pasien menurun 20-40%. Bagi
ibu yang hamil (terutama hamil muda) keluhan selama hamil jadi hilang.
Kedekatan mereka dengan Allah selama berpuasa menghasilkan ketenangan jiwa
yang sangat diperlukan selama kehamilan.
*) Manfaat shaum lainnya bagi wanita hamil dapat mencegah bertambahnya berat
badan yang berlebihan, biasanya nafsu makan pada ibu hamil sangat besar dan
seringkali susah dibendung. Kenaikan berat badan selama hamil kurang lebih
12 Kg.
*) Ibu yang mengkhawatirkan janinnya (apalagi jika ada pertimbangan medis
dari dokter) akan was was / tidak tenang, padahal ketenangan dibutuhkan
selama masa kehamilan, ia sebaiknya tidak berpuasa.
*) Selama hamil prilaku makan ibu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Ibu yang banyak makan menyebabkan aliran glukosa dalam
darah ke janin menjadi lebih cepat, sehingga pemasukan glukosa ke tubuh
janin lebih banyak. Janin dapat menjadi lebih gemuk karenanya. Sedangkan
pada ibu hamil yang berpuasa, lemak dalam tubuh ibu akan dihancurkan menjadi
gula untuk dialirkan kepada anak. Kadar gula selama puasa memang menjadi
lebih rendah. Namun apabila masih berkisar 70 - 110 mg persen. Itu masih
normal.
*) Ibu hamil atau menyusui yang memutuskan untuk berpuasa dianjurkan untuk
menjaga makan sahur dan saat berbuka. Menagn ibu sebaiknya makan banyak,
tapi tetap harus disesuaikan dengan kapasitas perut. Bentuk susunan gizinya
harus diubah. Makanannya harus legih banyak yang berkalori dan
berkarbohydrat yang baik. Sedangkan mengenai vitamin dan sebagainya tidak
diperlukan apabila ibu sudah sehat dan komposisi gizi makanannya baik,
lengkap dan memadai.
*) Bila ibu menyusui ada ciri-ciri tertentu yang dapat membantu mengetahui
apakah ia sebaiknya meneruskan berpuasa atau berbuka. Manakala volume air
susu tidak mengalami pengurangan yang berarti, anak tidak cengeng dan banyak
mendapat makanan tambahan berpuasa berati tidak berusaha bagi ibu menyusui
tersebut. Namun bila terjadi penurunan volume air susu yang berati dan anak
menjadi rewel dan banyak menangis, anak baru mendapatkan makanan dari ASI
saja (belum makanan tambahan) maka sebaiknya ibu tidak berpuasa.

Dokter Yekti Teruna, staf pengajar Jur. Gizi IPB:
*) Janin dalam kandungan mulai mengalami pertumbuhan pesat pada usia 3-4
bulan kehamilan. Itulah sebabnya ibu yang hamil lebih dari 3 bulan mulai
membutuhkan makanan yang cukup dan padat gizi untuk membantu penyerapan
glukosa ke otak janin. Pesatnya pertumbuhan otak ini berlanjut sampai anak
umur 3 tahun. Sampai anak usia 6 tahun pertumbuhan otak anak masih tergolong
pesat, tapi tidak sepesat fase pertama.
*) Sebenarnya berdasarkan penelitian Lawrence, 1980, bahwa yang lebih
mempengaruhi produksi ASI adalah ketegangan emotional Ibu dibanding
kekurangan makanan. Jadi bila ibu menyusui sehat, jiwanya tenang, ia dapat
terus berpuasa karena tidak terlalu mempengaruhi volume air susu ibu yang
dihasilkan.

Wallahu a'lam-

Wassalam

        ------- Di Busek -------------

> > Dear Rekan2x Netter,
> > 
> > Agama Islam memberikan kemudahan bagi umatnya. Yang saya tahu/ingat ada
> > beberapa golongan orang yg diperbolehkan meninggalkan puasa yaitu:
> > 1.  Ibu hamil
> > 2.  Ibu menyusui
> > 3. Musyafir (sedang melakukan perjalanan)
> > 4. Sakit.
> > 5. Orang lanjut usia.
> > 
> > Pada point 1 & 2 para Ibu bisa mengganti puasanya dengan membayar fidyah
> &
> > mengganti hari di luar bulan Ramadhan.
> > Point 3 & 4, wajib mengganti hari puasa di luar bulan Ramadhan.
> > Point 5 hanya diwajibkan membayar fidyah.
> > 
> > Saran saya & juga berdasarkan pengalaman, untuk Ibu yg sedang hamil muda
> > lebih baik tidak puasa (usia kandungan dibawah 3 bulan). Karena pada
> > umumnya usia kehamilan tsb. kondisi Ibu masih belum kuat, selain pada
> usia
> > 3 bulan  pertama adalah perkembangan otak janin & menempelnya janin pada
> > dinding rahim Ibu.  Tentunya diperlukan gizi yg mencukupi.  Jika usia
> > kehamilan sudah melewati 3 bulan tersebut, tentunya kondisi Ibu (tidak
> > semua) lebih kuat juga janinnya... sehingga bagi yg kuat silahkan saja
> > puasa..tanpa melupakan gizi pada saat saur maupun berbuka.
> > Demikian juga bagi para Ibu yg menyusui.... oleh karena itu saya
> > sependapat dengan Mamanya Dafi.   Saya mempersilahkan komentar bagi
> > Rekan2x yg lebih tahu dari saya mengenai puasa.....
> > 
> > Allah....Maha Pengasih & Maha Penyayang  terhadap umatnya.
> > 
> > Marhaban ya....Ramadhan.
> > 
> 

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke