Bicara masalah warna, saya jadi pengin sharing juga.
Sekitar umur 15 bulan Syauqi saya belikan spidol non toxic isi 24 warna ( terlihat 
sekali degradasi warnanya ).  Dia kelihatan tertarik sekali dan sibuk mencorat - coret 
buku gambarnya + white board yg ada.  Ketika spidolnya habis saya ganti dengan crayon. 
 Iseng - iseng lihat di gramedia ada cat air non toxic isi 12 warna.  Rupanya dengan 
cat air ini minatnya besar sekali.
Tiap hari pasti ada acara gambar pakai cat air.  Dia sendiri yang menuang ke palet, 
memberi air ( pakai pipet bekas tempra ) dan mengaduknya pakai kuas.  Umur 20 bulan ( 
ketika ' babling'-nya mulai berkurang ) baru mulai menirukan warna yang kita sebut.  
Rupanya dulu walaupun belum bisa menirukan dia menangkap apa yang kita sebut.  Umur 21 
bulan kemarin ( cuti ke Jawa ) dites eyang dan sepupunya bisa menjawab warna - warna 
dengan tepat bahkan degradasinya ( biru tua - biru muda ).  Mungkin karena warna - 
warna di cat air / spidol terlihat degradasinya.  Untuk warna yg ' membingungkan' spt 
nila, merah fanta ditarik ke warna terdekat jadi oranye muda dan pink tua.

mudah - mudahan mbak dian timbul ide, belepotan cat air nggak apa - apa setelah 
selesai dicuci pakai sabun hilang kok.


*********** REPLY SEPARATOR  ***********

On 9/5/01 at 4:21 PM [EMAIL PROTECTED] wrote:

>mbak dian...
>
>saya punya pengalaman mengajarkan warna ke anak saya, melalui media yg ada
>disekitar rumah ,sebagai contohnya saya gunakan boneka2xnya, dan dbuat
>nyanyian (nadanya yg gampang2x aja) misalnya boneka pokemon , semua badanya
>warna kuning,matanya hitam,pipinya merah, jari2x tangan dan kaki
>hitam....saya bikin nyanyian....
>
>selamat mencoba
>
>thanks
>ibunya nisrina
>



>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke