Tuhan bersama kita,
Sebelumnya saya minta ma'af, khususnya kepada kang_gibson, karena 
sebelumnya saya pernah menggunakan id-nya sewaktu saya berkunjung ke 
kantornya-UIN, sewaktu mengomentari temaini...

Saya sepakat bahwa tidak ada akar historis Terorisme di Indoensia, 
termasuk dalam sejara "dunia pesantren". Dan, oleh karena itu 
keberadaan terorisme berswnjati merupakan hal yang masih belum bisa 
diterima di Indoensia.

Namun ketika kenyataan sosial-politik dan kesejahteraan ekonomi yang 
demikian mencekik bangsa ini, sikap-sikap yang berbau teroris, atau 
dalam bahasa yang agak halus kita biasa menyebutnya sebagai 
sikap "anarkis", kini menjadi bagian dari kehidupan kita, bahkan 
menjadi trend. Saya tidak perlu menyebutkan kasus2 yang berbau atau 
nyata2 anarkis. 

Kalau bertanya tentang akar terorisme, memang tidak akan ditemukan 
pada lima puluh tahun yang lalu(?), akan tetapi bila kita menengok 
anarkisme sebagai akar terorisme (bila dianggap syah..) maka 
reformasi adalah awal sejarah yang melahirkan terorisme kontemporer 
ala Indoensia....

SoVie


--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, "Rahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terorisme Tak Punya Akar Sosial di Indonesia
> 
> Jakarta, Kompas - Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri
> Komaruddin Hidayat mengemukakan, terorisme seperti yang selama ini
> dilakukan oleh Noordin M Top dan jaringannya melalui aksi bunuh 
diri
> tidak mempunyai akar sosial di Indonesia. Terorisme seperti
> dikembangkan Noordin dengan kedok membela Islam adalah pemahaman 
yang
> coba dipaksakan di Indonesia yang damai.
> 
> "Para teroris itu, jangankan di hadapan kiainya, di hadapan
> orangtuanya saja mereka sembunyi-sembunyi. Ini menunjukkan
> sesungguhnya teroris itu tak punya akar sosial di Indonesia.
> Mengatakan pesantren sebagai sarang teroris itu perlu dipertanyakan
> karena pesantren mayoritas terbuka sekali. Para teroris ini
> sesungguhnya adalah kelompok sempalan," ujar Komaruddin seusai 
bertemu
> Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu
> (23/11).
> 
> Ketika bertemu Wapres, Komaruddin didampingi mantan Menteri Agama 
dan
> guru besar UIN, Quraish Shihab, yang akan menyelenggarakan 
konferensi
> internasional radikalisme Islam, isu keamanan, dan aktivitas 
ekonomi
> di Indonesia.
> 
> Meskipun terorisme dengan faham Islam yang keliru tak punya akar
> sosial di Indonesia karena berbagai macam hal, seperti kesulitan
> ekonomi, beban hidup, pengucilan, ditambah keterampilan merakit 
bom,
> maka semua itu menjadi begitu destruktif ketika 
terakumulasi. "Faham
> yang mengatakan bahwa ke surga itu begitu mudah dengan membunuh 
orang
> lain ditambah dengan keterampilan merakit bom ketika terakumulasi 
akan
> menjadi begitu destruktif," ujarnya.
> 
> Quraish menegaskan, faham yang dianut teroris bertentangan dengan
> ajaran Islam. Ayat yang digunakan sebagai dasar aksi terorisme
> merupakan interpretasi yang tak sejalan dengan yang dikehendaki 
agama.
> "Berbeda situasi kita sekarang dengan masa lampau. Pernah terjadi
> konflik di Timur Tengah dan sekarang masih ada konflik itu. Buat 
kita
> di Indonesia, itu sama berbeda situasinya. Indonesia hidup dalam
> kedamaian, kecuali akhir-akhir ini," ujarnya. (inu/har)
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/

[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke