huh! gegara kampanye politik ini kita sudah ndak bisa pake' nama AM dengan sesukahati huh! menjengkelkan *sebel sambil cabut2 kumis*
2010/5/16 Andi Zulkifli Nurdin <andi.zulki...@gmail.com> > > > Tabe Daeng.. > > Setelah resmi maju sebagai kandidat ketua umum Partai Demokrat, nama > pria yang terkenal dengan kumisnya ini langsung melejit bak roket. > Dalam setiap kali tampil, tak jarang para kaum hawa dibuat kesemsem > olehnya. > > Andi Alifian Mallarangeng, (AM) pria keturunan bangsawan berdarah > Bugis ini memang selalu menawan. Karier politiknya boleh dibilang > berjalan mulus. Bersama-sama dengan Ryas Rasyid mendirikan PDK, dan > akhirnya masuk istana sebagai juru bicara Presiden SBY. > > Walhasil dengan posisi yang strategis tesebut, kiprah AM semakin aktif > dalam kancah perpolitikan tanah air. Dalam menghadapi media, doktor > lulusan luar negeri ini selalu tampil tanpa cela. Perpaduan antara > smart dan cool sangat cocok menggambarkan sosok AM. > > Tak salah memang jika SBY menunjuk AM sebagai jubirnya. Politik > pencitraan yang memang lagi trendy saat ini sangat dibutuhkan untuk > menghibur rakyat dari himpitan ekonomi dan carut marutnya hukum di > tanah air. Dan melalui sosok AM, tujuan tesebut bisa tercapai. > > Sebagai imbal jasa, SBY kembali menunjuk AM sebagai Menteri Negara > Pemuda dan Olahraga. Ini kembali menyiratkan betapa peran seorang AM > sangat dibutuhkan. > > Sewaktu kampanye pilpres, AM kembali menunjukkan kapasitasnya. Di > kandang lawannya, yang juga nota bene adalah kampung halamannya. AM > melontarkan pernyataan yang menyulut kemarahan orang Sulawesi Selatan > (bugis-makassar). Dihadapan massa, AM mengatakan bahwa orang bugis > belum saatnya jadi pemimpin. Pernyataan ini tentu ditujukan kepada > Jusuf Kalla (JK) yang menjadi rival bosnya AM. > > Dalam konteks sekarang, majunya AM sebagai kandidat ketua umum PD > menjadi sinyal bahwa pernyataannya dulu sudah tidak berlaku lagi. > Apalagi dengan modal dukungan dari Cikeas, maka semakin lengkaplah > modal AM untuk melenggang menuju kursi ketua partai bentukan SBY ini. > > Begitulah politik, ibarat lidah tak bertulang. Tidak perlu malu untuk > menarik ucapan yang pernah dilontarkan sepanjang itu untuk memenuhi > syahwat politiknya. Kita tentu hanya bisa tersenyum menyaksikan > panggung dagelan politik yang dipertontonkan para politisi sekarang. > > Pencitraan sebagai "anak emas" SBY yang direpresentasikan dengan > kehadiran Ibas dalam berbagai kesempatan kampanye AM adalah modal yang > sangat besar. Figur SBY yang sangat kuat bisa menjadi batu sandungan > bagi rival-rival AM. Sehingga sangat pas jika kita mengatakan, "Belum > Saatnya Kita Mengganti SBY" > > -- > www.soppengposonline.co.cc > (Berita Terkini Seputar Soppeng) > > -- http://baidoeri.com http://breabennett.name http://repackedmusic.wordpress.com