Mang Ucup anu bageur,

Alo juga pernah mendengar "dongeng" lain, juga dari penulis yang sama 
(23 761 alias Remy Sylado alias Japie Tambajong), yang bahkan sudah 
dibukukan, judulnya Alo lupa (kalau tidak salah ingat, 9 dari 10 Kata 
Indonesia adalah Asing?). Menurut dongeng itu, cenah, kata Sunda 
sibeungeut (mencuci muka) berasal dari kata Hokkian Selatan "se-bin" 
(mencuci muka), "seka" (ini mah Melayu, bukan Sunda ya) dari "se-kha" 
(mencuci kaki). Yang Alo tanyakan, bagaimana dengan kata 
Sunda "sibanyo" (mencuci tangan), apakah dari kata Hokkian "se-chiu"? 
Ko tebih pisan, dari se-bin ke sibeungeut...

Lalu, mengenai informasi yang diperoleh dari, antara lain, situs 
Masjid Agung Karawang sendiri, kesalahan bisa saja terjadi, karena 
sumber yang diambil salah. Jadi, bukan mereka sengaja hendak menulis 
sejarah yang salah. 

Alo curiga, jangan-jangan sumber sejarahnya juga mitos 
macam "dongeng" 23 761 tadi! Apalagi kalau generasi di bawah kita 
nanti mengambil novel Ca Bau Kan karya penulis yang sama yang jelas-
jelas dongeng fiktif antah berantah isapan jempol sebelum tidur 
sebagai sumber sejarah Tionghoa di Indonesia, kan bisa runyam!!! 
Namun Alo yakin, generasi penerus kita akan lebih arif, lebih bisa 
membedakan yang mana emas yang mana loyang, daripada kita yang mudah 
dikelabui mentah-mentah oleh penulis macam 23 761 itu!!!

Mohon maaf, Alo bukannya hendak menggurui Emang, apalagi sampai 
menghajar Emang, Alo hanya sekadar ingin sharing pendapat. Mugi agung 
nya paralun, mugi ageng pangaksami, tah kitu anu disuhun ku Alo.

Sembah baktos ti Alo,
Pun DK tea

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Mang_Ucup" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> DK:
> Apa iya namanya Kerawan-an, bukanya Karawang?
> 
> MU:
> Yth sdr David yg baik
> Informasi itulah yg mang Ucup dapatkan dari beberapa situs antara 
lain
> Dari situs sejarahnya Mesjid Agung Karawang yg mungkin ini bisa 
jauh lebih
> dipercaya, sebab tidak mungkin mereka mau menulis sejarah yg salah 
apalagi
> untuk Mesjid Agung nya sendiri
> 
> DK:
> Mengenai cai/ci yang artinya air atau sungai dalam bahasa Sunda 
> diambil dari kata Hokkian selatan "cui" (bukan "sui), Alo terus 
> terang agak meragukannya. Dibusek..
> 
> MU:
> Kok tega banget sih, moso sih kagak boleh dongeng dikit aza
> entah itu bohong entah kagak, kan MU mau pamer bahwa MU itu 
> juga ngerti bhs Sunda maklum hobby makan jengkol he-he-he
> 
> Dongeng "cai" ini bukan hanya dari MU saja banyak sudah ada tokoh2 
lainnya
> juga yg sok pinter seperti MU yg telah turut menyebar luaskan 
dongeng ini
> antara lain Remy Sylado pengarang novel Ca Bau Kan, nah kalau 
informasi ini
> salah bukankah tugasnya para enghiong dan locianpwee disini yg 
mudeng bhs
> Tionghoa untuk dapat meluruskannya, jadi jangan langsung di embat 
penulisnya
> dong kesian tuh udah pada benjol kena pentungan melulu
> 
> Untuk informasi2 lainnya saya mengucapkan banyak terima kasih yg 
telah
> menambah pengetahuan dan wawasannya mang Ucup, minimum udah jadi 
lebih
> pinter daripada kemarin he-he-he
> 
> Salam persahabatan dgn tabik jabat tangan erat
> Mang Ucup





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke