Ini ngomongin mengenai apa, tentang siapa, pangkal soalnya apa sih?
Persoalan di milis lain nggak usah dibawa-bawa ke milis ini deh...

Wasalam.

==================================

  ----- Original Message ----- 
  From: Ken Ken 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 29, 2006 1:32 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Konfusianisme--> Martha vs Holy Uncle


  Dear ci Martha yang baik, 

  Saya tidak terlalu detail memahami Konfusianisme. Karena itu saya tidak 
sanggup untuk bicara mengenai etika, sistem nilai dan filsafat konfusius. Ada 
baiknya, saya hanya berkomentar dari sisi politiknya saja. 

  Konfusianisme (儒學), bagi saya, merupakan sistem yang kompleks 
mengenai moralitas, kehidupan social-politik, dan religi. Pengaruh 
konfusianisme sangat mengakar dalam kehidupan orang-orang Tenglang sampai abad 
21 ini. Beberapa ahli Barat menyimpulkan bahwa Konfusianisme merupakan "state 
religion" bagi kerajaan-kerajaan Tiongkok kuno. Sekalipun pada zaman dinasti 
Tang, pengaruh Konfusianisme berkurang. But it is our cultural heritage, and we 
should therefore preserve it well. Bahkan PBB, saat ini, telah mengakui bahwa 
Konfusianisme itu adalah agama!

  Jangan meniru omongan si Holy Uncle yang mengatakan bahwa Konfusianisme 
merupakan a vanguard of a feudal system dan stumbling block to modernisasi. Si 
Holy Uncle tidak mengetahui bahwa RRT sendiri sudah me-revive Konfusianisme. 
Begitu juga dengan Singapura yang lebih dulu menyadari arti penting 
Konfusianisme bagi orang-orang Tenglang. Diakui atau tidak, Konfusianisme 
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku orang-orang Jepang, Korea, Vietnam dsb. 
Korea dibawah dinasti Chosun memproklamirkan diri sebagai "negara konfusius". 
Bahkan saat ini, Konfusian institute sudah didirikan di Serbia. 
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to