Dear Ulysee yb, 

saya kira kerusuhan Mei 98 adalah Ulah
Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya. 
seperti yang dikatakan AHmad Bukhari
Saleh, saya setuju. Harto berkali-kali
menggunakan manuver sejenis untuk mempertahankan
kekuasaannya. sejarah juga mencatat rangkaian
kerusuhan rasialis yang pernah terjadi di RI. 

Di bulan Mei 1963, terjadi kerusuhan anti-tenglang 
di Bandung. kerusuhan dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa 
ITB. beberapa pendapat mengatakan bahwa Masyumi 
dan PSI berada dibalik gerakan mahasiswa ITB. 
 
berpuluh tahun kemudian, file CIA dibuka. Amerika 
membuka perannya dalam gerakan anti-tenglang 63 di 
Bandung. yaitu sebagai konseptor, perancang skenario 
mungkin juga sebagai penyandang dana. sedangkan 
eksekutornya adalah adalah mahasiswa ITB pro Masyumi 
dan PSI, kedua partai yang baru saja dibubarkan oleh 
Soekarno karena terlibat pemberontakan PRRI/Permesta. 
 
lalu terjadi kerusuhan serupa di tahun 98 
dibulan yang sama. Dr. Syahrir menyebut kerusuhan 
Mei 98 sebagai kerusuhan dengan intensitas 
kekejian lebih hebat dibandingkan kerusuhan 
anti-tenglang di Bandung 63. 
 
seribu lebih orang mati. 200 perempuan tionghoa 
diperkosa rame-rame. rumah-rumah tenglang dibakar. 
toko-toko tenglang dirampok sekaligus dibakar. 
di toko dan rumah pribumi tertulis "MILIK PRIBUMI" 
atau "MILIK HAJI PRIBUMI". 
 
sampai saat ini, tidak ada satu pun penjahat 
pelaku kerusuhan ditangkap. let alone diadili. 
otak dari kerusuhan tak pernah diketahui. tidak 
ada satu pun jenderal yang mengundurkan diri 
karena tidak mampu menjaga keamanan ibukota dan 
negara. hanya Jenderal Prabowo yang dicopot 
oleh Habibie. 
 
beberapa kalangan menuduh USA sebagai dalang. 
sekalipun tanpa alur yang jelas apalagi bukti-bukti 
tertulis dan pengakuan dari pejabat inteligen 
atau kedutaan USA. 
 
orang-orang ini hendak menyalahkan pihak asing 
sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab 
terhadap kerusuhan anti-tenglang. sepenuhnya 
mengabaikan dan bersikap apologetik terhadap 
para eksekutor pribumi yang menjalankan aksi 
anarkis. dengan pembelaan bahwa para eksekutor 
itu hanyalah pion-pion. padahal, dalam kasus 
korupsi yang melibatkan banyak tingkatan jabatan 
maka si pejabat paling rendah tetap akan diseret 
ke meja hijau untuk mempertanggung jawabkan 
perbuatan jahatnya. setelah itu, pejabat 
lebih tinggi dan terus sampai puncak yang 
paling bertanggung jawab atas perbuatan korupsi. 
 
logika yang sama harusnya diterapkan untuk 
kerusuhan yang lebih keji seperti kerusuhan 
Mei 98. 
 
saya mengira JENDERAL PRABOWO adalah pihak yang 
paling punya kemungkinan untuk berperan sebagai 
otak dibalik kerusuhan Mei 98. 
 
USA memang berperan sangat penting dalam usaha 
mendongkel Soeharto. dibantu oleh CSIS dan 
kalangan pro demokrasi. mahasiswa adalah pion-pion 
yang digunakan sebagai pressure force. tetapi 
gugatan agar Soeharto mundur berbeda dengan 
gerakan bakar-bakaran dan rampok-rampokan di Mei 98. 
 
Prabowo MUNGKIN punya pikiran bahwa untuk 
meredam demonstrasi mahasiswa yang meminta 
Pak Harto mundur dengan menciptakan chaos. 
agar pihak militer punya alasan untuk menerapkan 
situasi darurat perang atau SOB. dipilihlah 
Tenglang sebagai korban. karena Tenglang 
tidak pernah dianggap sebagai bagian dari 
masyarakat "pribumi" dan tidak memiliki pasukan 
paramiliter dan senjata untuk melawan. 
 
apabila SOB ini keluar, maka Harto atau 
Prabowo atau pihak-pihak militer akan punya 
otoritas membungkam mahasiswa, menangkap 
tokoh-tokoh pro-demokrasi spt Gus Dur, 
Megawati, Amien Rais dsb. sehingga selamatlah 
kekuasaan Pak Harto dari gugatan-gugatan 
dan arus demokrasi pada saat itu. 
 
tetapi skenario penyelamatan kekuasaan 
Orde Baru ini ternyata gagal. entah bagaimana 
caranya tetapi ternyata Pak Harto tetap 
berhasil dijatuhkan. nah, sebab kegagalan upaya 
mengeluarkan SOB itu harus dicari. 
 
indikasi adanya usaha menyelamatkan diri 
dari Pak Harto dapat ditemukan lewat 
pengakuan Jenderal Wiranto yang mengaku 
diinstruksikan oleh Pak Harto untuk 
membentuk suatu badan keamanan a la 
KOPKAMTIB di saat pak Harto hendak membantai 
orang-orang PKI dan pengikut Soekarno. 
 
kelompok pro-demokrasi yang didukung 
oleh USA tidak memiliki motif mengembangkan 
kerusuhan anti-tenglang guna mendongkel 
Pak Harto. kekuataan mahasiswa yang 
berhasil menduduki gedung DPR/MPR sudah 
cukup untuk membuat pak Harto jatuh 
dari kursi kekuasaan. 
 
tanpa adanya kerusuhan anti-tenglang 
Mei 98, Pak Harto tetap akan jatuh 
apabila mahasiswa dan tokoh-tokoh publik 
seperti gus dur, amien rais, megawati, 
Cak Nur dsb tetap melakukan demonstrasi 
yang berakibat pada berhentinya 
kegiatan ekonomi negara. 
 
kalau sudah begini, buat apalagi 
mahasiswa, kalangan pro demokrasi 
dan USA melancarkan sebuah kerusuhan 
anti-tenglang dengan korban sedemikian 
besar dan hanya mencoreng nama baik 
dan martabat NKRI di mata internasional??? 
 
para mahasiswa dan para tokoh masyarakat 
itu mencintai Indonesia. mereka tidak 
akan melakukan sesuatu yang bisa mencoreng 
nama baik Indonesia di mata internasional. 
justeru mereka memandang Pak Harto dan 
rezimnya telah mencoreng nama baik Indonesia 
di mata internasional. Pak Harto sudah 
dikenal sebagai seorang diktator kejam 
di arena internasional saat itu. 
 
demikian asumsi liar saya yang tidak 
bisa dipertanggung jawabkan ini. 
 
 
Kenken



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Nahhh ini baru menarik, 
>  
> Loocianpwee, selama ini gue berteori bahwa yang bikin kerusuhan 
itu yang
> mau menggulingkan kekuasaan. 
> Kalau teori kebalikan bahwa yang bikin kerusuhan itu yang mau
> mempertahankan itu gimana ya?
>  
> Gue cuman pernah baca dari catatan hariannya Soe Hok Gie, 
> bahwa pemerintah yang berkuasa jaman itu mau mengusahakan supaya 
demo
> mahasiswa disusupi orang-orangnya, pada saat lewat di GLODOK,
> supaya ntar jadi isu kerusuhan rasial, lalu mahasiswa yang jadi 
kambing
> itemnya,
>  tapi waktu itu tidak berhasil lantaran mahasiswa dapet bocoran.
> Jadi demo nya ngga jadi ke KOTA tapi ke arah tanggerang terus 
bakar SPBU
> nya pertamina gitu kalu ga salah. 
>  
> Cerita dunks, waktu Malari gimana?
> Di lapangan Banteng kayak apa?
> Pembajakan Woyla juga gue baru denger sekarang, ntar gue google ah.
> Bom Stupa Borobudur bisa mempertahankan kekuasaan? Gemana tuh 
ceritanya
> tuh? Kayaknya seru tuh. 
> Kerusuhan yang direkayasa untuk mempertahankan kekuasaan itu 
pegimana
> teorinya?
>  
> -----Original Message-----
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Akhmad 
Bukhari
> Saleh
> Sent: Wednesday, May 23, 2007 10:32 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Peringatan Tragedi Mei 98 di Los 
Angeles
>  
> <skip>
> Tetapi perlu ada catatan bagi pandangan Ul-djie ini.
> Kerusuhan Mei '98 bukanlah ditujukan untuk menggulingkan 
pemerintahan
> atau kekuasaan. Tetapi justru suatu kerusuhan yang direkayasa untuk
> mempertahankan kekuasaan!
> Taktik ini, controlled upheaval, sudah berkali-kali dilakukan, 
sejak
> Malari,
> Lapangan Banteng, Pembajakan Woyla, Bom BCA, Bom Stupa
> Borobudur, GAM Aceh pra DOM, dan selalu berhasil. Karena itu OrBa
> ketagihan untuk melakukannya lagi ketika kekuasaannya tererosi 
parah
> saat
> itu
> Namun ketika dilakukan lagi di tahun '98 itu, segala sesuatunya 
melebar
> keluar kontrol, karena kondisi ekonomi masyarakat yang sangat parah
> akibat kris-mon.
> 
> Wasalam.
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke