Asumsi liar Anda bernas, Bung Kenken. Bravo buat Anda. Sekalian buat Sdr. yang mengutip2 Fadli Zon, saran saya: Fadli Zon masukkan saja ke dalam koper, cuap2nya tak usah didengar. Sungguh sayang media masih mau menghadirkan pengguna bedil macam dia!
Ida Khouw --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "extrim_bluesky" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Ulysee yang baik, > > menarik analisa kamu yang mengatakan bahwa > korban Tionghoa adalah "ekses" kerusuhan > dan bukan target utama. saya mau tanya, > tolong dijawab dengan lugas: > > saat itu ada gerakan mahasiswa demonstran > tuntut Harto mundur. siapa yang mau bunuh > mahasiswa yang berdemo? siapa yang punya > senjata? apakah ada tentara asing (USA) > di jakarta saat itu? kelompok preman dan > paramiliter spt PP, Pemuda Pancamarga dsb > itu binaan tentara. > > jadi siapa yang akan tembak dan bantai > demontrans mahasiswa Trisakti? > > Salah satu alasan USA dongkel Harto, > menurut hemat saya, adalah KESERAKAHAN > KELUARGA CENDANA dalam mengambil proyek-proyek > bisnis para pebisnis dan bisnis Amerika. > > Pasca jatuhnya Soviet Uni, peran Harto untuk > menjadi "anjing-penjaga" komunisme > berakhir sudah. USA tidak punya kepentingan > lagi dengan Harto. > > Harto mengerti benar cara-cara > mendongkel penguasa. ia pernah melakukan > itu saat mendongkel Soekarno. tetapi kondisi > di Mei 98 berbeda. justeru dia menjadi > objek yang hendak dijatuhkan. > > tetapi siapa aktor lokal yang pegang > senjata di Mei 98 seperti Harto di tahun 65? > > kalau dulu, militer satu kata yaitu > hancurkan PKI dan gerus Soekarno. tetapi di > Mei 98, apakah konstelasi ABRI masih sama? > apakah mungkin sipil bisa memiliki > kemampuan kudeta seperti kemampuan militer?? > > asumsi liar saya: Harto pada awalnya > berpikir untuk melawan. dia perintahkan > Kivlan Zein membantai aksi sejuta umat > apabila aksi itu jadi dibuat. lantas Harto > tembak mahasiswa dan memerintahkan Prabowo > untuk bantai Tenglang. > > mengapa lantas gerakan hantam tenglang > cuma 3 hari? dan mengapa selanjutnya harto > bertekuk lutut? mengapa harto tidak melakukan > gerakan dengan maksimal? > > saya kira, Harto akhirnya menyadari bahwa > kalao pun ia berhasil mempertahankan > kekuasaan dengan korban begitu banyak > mahasiswa, orang Tenglang dan matinya > tokoh-tokoh reformasi tetap saja ia akan > dikucilkan secara internasional. > > Indonesia akan diembargo secara keras. suplai > senjata akan dihentikan. atau bahkan Harto > akan diserang oleh USA seperti perang Iraq. > pada akhirnya Harto akan diadili dan digantung > oleh pengadilan internasional. > > plus, ternyata ABRI pecah. ABRI tidak solid > mendukung Harto. terbukti dari pembangkangan > Wiranto. lantas Habibie pun menohok Harto. > makanya Harto sampai sekarang masih > marah sama Habibie. > > mayoritas kroni sipil berhianat. tinggalah > harto dengan sedikit jenderal dan kroni > paling setia. tetapi tidak signifikan lagi. > makanya ia lengser keprabon dengan jaminan > jenderal Wiranto yang akan melindungi > harta dan keluarga semua mantan presiden RI. > > Prabowo sebenarnya harapan terakhir Harto. > dengan iming-iming bahwa Prabowo akan > diwariskan kekuasaan. Prabowo udah punya > keuntungan sebagai mantu tuan presiden. > > lantas Prabowo melaksanakan gerakan bantai > Tenglang. tapi akhirnya, Safrie Samsudin > tarik dukungan setelah pada tanggal 14 Mei > Jenderal Wiranto bertanya "apakah masih mampu > mengamankan ibukota?" kepada Safrie Samsudin. > > pertanyaan Wiranto di rapim ABRI itu adalah > tekanan untuk Safrie Samsudin. akhirnya > Safrie tunduk kepada Pangab. dan menohok Prabowo. > > melihat ini Prabowo ketir juga. akhirnya > Prabowo juga tidak sanggup lawan Wiranto > dan pro dem. Harto dan keluarga Cendana > terus paksa Prabowo untuk maju. tapi Prabowo > tidak berani. makanya Tutut memaki Prabowo > sebagai PENGECUT. > > karena dimaki-maki, Prabowo mendatangi > Ciganjur di malam harinya. Gus Dur sudah > tidur pulas. tiba-tiba bangun karena merasa > ada orang yang sedang pijat-pijat kakinya. > ternyata Prabowo pijat-pijat kaki gus dur > sambil bercucuran air mata. > > Gerakan mahasiswa jelas berbeda dengan > aksi bakar Tenglang. jadi ada dua gerakan > di Mei 98. saya ingat justeru saat itu > Mahasiswa mengecam gerakan bakar-bakar > Tenglang. mahasiswa menyerukan agar rakyat > jangan terprovokasi. > > gerakan mahasiswa tidak ada kaitan > dengan gerakan bakar tenglang. ini jelas > dilihat. kalau agenda Mahasiswa membakar > Tenglang guna merontokan Harto maka pada > saat massa mengamuk membakar tenglang maka > dapat dipastikan mahasiswa akan ikut di > antara gerombolan anarkis. > > tujuan gerakan mahasiswa adalah > menjatuhkan Harto. lantas apa maksud > dan tujuan gerakan hantam tenglang?? > > begitulah asumsi liar saya yang tidak > bisa dipertanggung jawabkan. > > Kenken > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <ulysee_me2@> > wrote: > > > > Bagaimana kalau sebaliknya? > > > > Bahwa sasaran utama adalah membakar pertokoan > > Sementara kalau ada pertokoan dan rumah cina yang kena, itu adalah > > EKSES karena mereka tokonya ada di jalan besar atau perumahan yang > > dilewati massa. > > > > Ya, ini adalah manuver politik tingkat tinggi, saat menggerakkan > massa > > untuk menggulingkan penguasa > > Isu sentimen rasial yang dijadikan sebagai tabirnya. > > > > Kenapa? > > Saat mau menggulingkan penguasa, orang bisa melihat, siapa siapa > saja > > yang PUNYA KEPENTINGAN untuk menggulingkan penguasa. > > Tapi saat mendengungkan isu sentimen rasial, maka SIAPA yang punya > > kepentingan untuk menggerakkan massa menjadi TIDAK JELAS. > > > > Kerusuhan yang direkayasa? YA, ada fakta yang bis amenguatkan > > Kerusuhan yang dikondisikan?? YA, ada kondisi yang bisa dibeberkan. > > > > Kerusuhan rasialis terencana???? Ntar dulu. Kumpulin bukti dulu > yang > > bisa menguatkan donk. > > > > Bisa bilang orang lain jangan mau dikambing hitamkan, lebih-lebih > jangan > > mau juga menyiapkan diri sendiri jadi kambing hitam donk. > > > > Menerima, bahwa tragedi MEI 98 sebagai kerusuhan rasial, > > Sama aja merelakan diri sendiri jadi scapegoat. > > > > Begitu ada rusuh, buru-buru aja di-isu kan kerusuhan rasial, > > maka akan berhenti sampai disitu, nggak bisa diselidiki lebih > lanjut > > menurut sejarah yang pernah gue baca, kerusuhan rasial enggak ada > > penyelesaiannya. > > Apalagi sampai ke pengadilan. > > > > Maka membernarkan kerusuhan rasial = mengkambinghitamkan tionghoa. > > Gue sih gak rela!