Saleh-heng yb,

Nampaknya Saleh-heng tidak membedakan kepentingan rakyat-negara dan sikap 
terhadap pribadi orang, ... Dalam hal ini Pemerintah Tiongkok tentu lebih 
dahulu mementingkan kepentingan nasional, mengebahkan sikap-tindakan 
seseorang yang pernah dilakukan. Jangankan pada tokoh-tokoh pemuda yang ikut 
mengganyang RRT, merusak Kedutaan RRT, pada Soeharto, jenderal RI No-1 yang 
tangannya jelas berlumurah darah membantai dan berhasil membasmi komunis di 
Indonesia itu, RRT tetap bisa berjabatan tangan, ... menerima Soeharto 
sebagai Presiden RI dengan "bersahabat". Salah? Atau RRT bodoh? Tentu saja 
tidak, itulah kepentingan rakyat dan nasional Tiongkok yang didahulukan.

Lalu darimana Saleh-heng bisa membuktikan keterlibatan RRT dengan 
"Pemberontakan" di Indonesia ketika itu? Itukan hanya ocehan penguasa yang 
tidak pernah terbukti! Bahkan tuduhan PKI sebagai dalang G30S saja bisa 
dipertanyakan, dimana sudah terdengar suara lebih pantas dikatakan Soeharto 
itulah dalang sesungguhnya! Hahahahaaa, ...

Dan kenyataan Pemerintah RRT, dimana sudah berganti 4 kali Ketua/Presiden, 
sampai sekarang Hu Jin-tao juga tidak pernah merubah sikap hormat terhadap 
Ketua Mao sebagai pemimpin besar Rakyat Tiongkok! Juga tidak sedikitpun 
pengertian melepaskan pandangan komunisme-nya. Tetap Partai Komunis Tiongkok 
yang memimpin negara ini. Perubahan dan perbaikan yang terjadi adalah 
perubahan kebijaksanaan politik, berani menggunakan keunggulan-keunggulan 
sistem-kapitalis untuk mempercepat pembangunan ekonomi, mencapai 
kesejahteraan rakyat terbanyak menuju sosialisme yang menjadi tujuan. Itu 
saja.

Yang menjadi masalah berat adalah sikap pribadi seseorang yang dirasakan 
berhasil menggunakan kekuasan untuk menindas/meniadakan segala yang berbau 
Tionghoa dinegeri ini, ... itu tidak hanya menyakiti hati banyak komunis 
Tionghoa, merugikan budaya Tionghoa di Indonesia, tapi juga berakibat 
merugikan pertumbuhan sehat budaya nasional, budaya Indonesia itu sendiri. 
Sedang pada pribadi-pribadi orang pragmatisme yang meloncat-loncat bagaikan 
bajing begitu, tentu tidak salah banyak orang tidak menilainya orang-baik 
baik, hanya bajing-loncat saja.

Salam,
ChanCT

----- Original Message ----- 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 11 September, 2007 0:07
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Makna Imlek


----- Original Message ----- 
From: ChanCT
To: HKSIS-Group
Sent: Monday, September 10, 2007 10:34 PM
Subject: Fw: [budaya_tionghua] Re: Makna Imlek

> orang-orang macam ini juga yang paling cepat ganti haluan
> begitu hubungan baik dengan Tiongkok, lebih dahulu
> melompat ke depan merebut hati untuk mendapatkan usaha
> dari Tiongkok.
> Sungguh luar biasa, ... seolah-olah tidak pernah dia lakukan
> dirinya sebagai pelopor mengganyang RRT dan
> merusak hancurkan Kedutaan RRT 41 tahun lebih yl.

----------------------------------

Koq bisa?? Apa pemerintah RTT bodoh?? Apa tidak punya catatan (arsip)
sejarah??
Kenapa tidak di-banned untuk dapat visa masuk RRC, seperti yang disarankan
Agung Setiawan?? ("RRC" ini singkatan yang dipakai Agung).

Memang tidak begitu! Pemerintah RRT tidak bodoh! Harry Alim dalam
analisisnya tentang kemajuan sistem transport di Beijing sudah menjelaskan
betapa kompeten dan cerdasnya pemerintah RRT.
Karena itu, mereka tahu betul bahwa yang diprotes orang Indonesia, termasuk
warga suku Tionghoa 41 tahun yang lalu, adalah RRT rezim Mao yang terlibat
membantu pemberontakan di Indonesia. Rezim yang berbeda 180 derajat dengan
RRT rezim akal sehat sekarang ini.

Sekarang ini, jangankan mereka-mereka itu welcome masuk RRT, Dubes RI
sekarang pun seorang jenderal dari TNI Angk. Darat (yang katanya mendalangi
demo anti RTT 41 tahun yang lalu), tidak masalah, disambut dengan sangat
welcome.

Wasalam.



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.


Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to