Sdr. Hai hai, 

Di luar negeri yang populer bukan Cina tapi China,
baca Caina. Karena memang terjemahan resmi dari
Tiongkok sendiri adalah China (Caina).

Sekedar pertimbangan, karena menurut saya , sekarang
kita sudah punya kebiasaan menggunakan sebutan orang
Tiongkok untuk menyatakan orang Tionghoa yang
warganegera Tiongkok atau Zhongguoren. Sedang yang
diluar negeri adalah Huaqiao, Tionghoa perantauan.
Namapun sudah berbeda, Tionghoa Indonesia menggunakan
ejaan campuran Belanda Indonesia sedang orang Tiongkok
menggunakan Hanyu Pinyin, mudah sekali dibedakan.
Lihat:
Siauw Giok Tjan, ejaan Belanda, kelihatan dari auw dan
tj. Kalau ejaan Indonesia bisa Siao Giok Can atau Siau
Giok Tjan.
Sedang kalau nama itu digunakan oleh orang Tiongkok,
meskipun ia orang Hokkian ia akan menulisnya menjadi
Xiao Yucan. Jauh bedanya bukan?
Terserah semua dari kita, hanya saja saya sih sulit
membuang sopan santun, malu sebagai orang Timur tak
punya sopan santun. Kita ingin dihargai, tapi negara
lain boleh kita hina. 
Tentu saja kita boleh berbeda pendapat, ini pendapat
saya.
Salam
Liang U











--- hera <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> P.Hai hai...
> Saya setuju sekali dengan apa yang bapak tulis
> 
> Saya mau sedikit menambahkan saja....
> Saya dilahirkan dari mami - Khe dan papi- Hokkian
> Ketika masih kecil - saya tinggal di belakang glodok
> kota... dan sebutan
> Cina - selalu di tanamkan sebagai penghinaan
> terhadap kita... (semua dari
> kakek saya mengatakan demikan....)
> Adik saya yang selisih nya 7 thn... tinggal nya
> sudah di Tomang di tahun
> 70'an... dia sekolah di daerah Jakarta Pusat dan
> Selatan....ternyata sebutan
> Cina - dikalangan teman2 nya hanya sebagai sesuatu
> yang biasa - bukan
> bermaksud utk menghina...
> Dan ketika saya sekolah di luar negeri  (Singapore &
> USA) - "CHINESE"...
> diterjemahkan sebagai Orang Cina... lebih mudah
> diucapkan dibanding mesti
> mikir lagi menjadi Orang Tionghoa.... Bahkan teman2
> yang Indonesian Chinese
> pun - kita juga bilang kita adalah orang Cina...
> Dan sekarang saya tinggal di daerah Jakarta SElatan
> - dimana semua orang
> berkata Cina.... dan saya bisa membedakan dari
> intonasi - apakah yang
> mengatakan bermaksud menghina atau tidak...
> 
> Please - kepada bapak/ibu yang budiman - semua itu
> adalah sebuah
> paradigma....
> Cobalah mengerti yang benar belum tentu baik bagi
> semua orang.... tetapi
> yang baik pasti benar untuk semua orang....
> 
> GBU
> Hera
> 
> 
> ----- Original Message -----
> From: "hai hai" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Sent: Friday, November 09, 2007 12:15 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Lalu bagaimana dengan
> orang Tiongkok?
> 
> 
> > Liang u Lao heng,
> >
> > Kalau kita mau berlaku sedikit sabar, maka akan
> nampak
> > jelas bahwa mereka-mereka yang kekeh jumekeh
> > mempertahankan sebutan Cina melakukannya untuk
> > ngeledek atau menyakiti orang-orang Tionghua.
> Kalau
> > kita juga kekeh jumekeh berdebat dengan mereka,
> maka
> > itu sama artinya dengan menyatakan kepada mereka
> bahwa
> > sebutan Cina itu memang benar-benar menyakiti kita
> dan
> > dapat digunakan sebagai senjata bagi mereka untuk
> > ngeledek atau menyakiti kita.
> >
> > Di samping itu, harus diakui, bahwa banyak juga
> yang
> > menyebut Cina, karena mereka sudah terbiasa dan
> tidak
> > menyadari bahwa sebutan Tionghua lebih berkenan
> kepada
> > orang-orang Tionghua.
> >
> > Menurut saya, kalau semua anggota millis ini
> sepakat
> > untuk senantiasa menggunakan kata Tionghua dan
> > mengajak handai taulan untuk senantiasa
> menggunakan
> > kata Tionghua, maka dalam lima tahun ke depan
> sebutan
> > Cina akan menjadi kata yang aneh untuk diucapkan.
> >
> > Sebenarnya saya tidak setuju untuk mengubah
> sebutan
> > negara Cina atau China menjadi Tiongkok. Sebab
> sebutan
> > itu sudah mendunia. Biarlah sebutan itu digunakan
> > untuk membedakan antara orang-orang Tionghua di
> > Indonesia dan negara China. Kalau kita mengubah
> > sebutan negara Cina menjadi Tiongkok, maka
> akhirnya
> > kita akan menghadapi masalah untuk membedakan
> orang
> > Tionghua di Indonesia dengan negara Cina. Bahkan,
> > akhirnya kit aakan menghadapi prasangka baru,
> bahwa
> > orang-orang Tionghua adalah orang-orang yang yang
> > walaupun warga negara Indonesia, namun hatinya ada
> di
> > negara Tiongkok (Cina).
> >
> > go ho
> > hai hai
> >
> >
> >
> >
> > --- liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > Rekan-rekan,
> > >
> > > Untuk saya agak ganjil memanggil RRT sebagai
> RRC.
> > > Karena apa?
> > > Nama negara itu jelas sekali:
> > > Dulu Zhonghua Minguo, sekarang masih ada di
> Taiwan.
> > > Karena orang Tionghoa Indonesia kebanyakan
> turunan
> > > orang Hokkian, maka dibaca menjadi:
> > > Tionghoa Binkok, disingkat Tiongkok, bangsanya
> > > Tionghoa
> > > Sejak tahun 1949 berdiri Zhonghua Renmin
> Gongheguo
> > > Bangsanya Zhonghua atau Zhonghua Minzu berarti
> > > Tionghoa, negaranya disingkat Zhongguo atau
> > > Tiongkok.
> > > Sekarang kita di Indonesia, tidak mengakui
> mereka
> > > orang Tionghoa dan negara Tiongkok. Loh koq
> aneh,
> > > hak
> > > apa kita berbuat demikian? Hanya kita bukan WN
> > > Tiongkok? dan itu bukan negara kita?
> > > Menurut saya tak logis. Sebab kita punya
> kebiasaan
> > > menyebut sebuah negara sesuai dengan negara yang
> > > bersangkutan. Dulu ada Selandia, lalu mereka
> ganti
> > > Sri
> > > Langka, kita ikut ganti. Dulu ada Birma, mereka
> > > ganti
> > > Myanmar, kita ikut ganti Myanmar.
> > > Aneh memang, kita harus memanggil nama orang
> sesuai
> > > nama yang ia gunakan. Kalau mereka mengaku kami
> ini
> > > Zhina ren kita boleh menyebut orang Cina kalau
> > > mereka
> > > menyebut dirinya Zhina Renmin Gongheguo, boleh
> kita
> > > sebut Republik Rakyat Cina.
> > > Logis saja dah, sebut mereka Tiongkok dan
> orangnya
> > > orang Tiongkok, tapi rasnya tetap Tionghoa. Loh
> > > mereka
> > > sudah pakai nama Hua dari 5000 tahun yang lalu.
> > > Dalam negeri kita zaman diskriminasi, keluar
> juga
> > > kita
> > > harus punya sopan santun.
> > > Salam
> > > Liang U
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --- Benny Lin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > > Seperti yang mungkin Anda sudah tahu (atau
> mungkin
> > > > belum), pemungutan
> > > > suara di Wikipedia yang saya utarakan di sini
> > > kurang
> > > > lebih sebulan
> > > > lalu telah usai. Bung Rinto Jiang kurang lebih
> > > > seminggu lalu juga
> > > > sudah memberikan pranala pemungutan suara yang
> > > baru
> > > > (yang sayang
> > > > sekali tidak boleh diikuti oleh orang yang
> baru
> > > > mendaftar untuk
> > > > menghindari perekrutan sesaat).
> > > >
> > > > Hasilnya adalah sbb.:
> > > > -18 dari 22 orang  (82%) setuju penggunaan
> istilah
> > > > ''Tionghoa'' untuk
> > > > mengganti sebutan ''Cina'' yang menunjuk pada
> > > orang
> > > > Indonesia dari
> > > > suku yang dimaksud.
> > > > -15 dari 25 orang (60% - sebenarnya tidak
> mencapai
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Reply via email to