Di USA ada  istilah ABC = American Born Chinese.

  ----- Original Message ----- 
  From: Benny Lin 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 14, 2007 5:08 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Lalu bagaimana ...? Tambahan + Jangan 
melenceng dari topik


  saya cuma bisa mengomentari sejauh keputusan yang sudah diambil.
  Karena "Chinese-American" dll itu datangnya dari "China", maka mereka
  disebut orang "Cina-Amerika" (atau kalau saya bilang
  "Tiongkok-Amerika") bukan "Tionghoa-Amerika" karena akan membingungkan
  sebagian orang yang mengira sedang membicarakan orang
  Tionghoa-Indonesia yang hijrah ke Amerika (WNI suku Tionghoa cari
  asilum ke AS, misalnya, bukan disebut orang "Tiongkok-Amerika" atau
  "Cina-Amerika", tapi "Tionghoa-Amerika")

  Nah, jangan tanya saya kalau orang Tionghoa-Amerika hijrah ke China
  disebut apa, atau orang Tiongkok-Amerika hijrah ke Indonesia disebut
  apa, karena saya bakal pusing tujuh keliling...

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:
  >
  > Mau komentar soal yang ini aja:
  > 
  > "Kalau pertimbangannya hanya sekedar pembedaan, istilah Tionghoa 
  > sebenarnya juga bukan monopoli WNI. bagaimana dng Tionghoa Amerika? 
  > Tionghoa Eropa, Tionghoa Thailan dll? apa mereka tidak berhak disebut 
  > Tionghoa lagi?
  > Kalau istilah Tionghoa mau dimonopoli WNI, bagaimana menamai Tionghoa 
  > negeri Tiongkok dan Tionghoa perantauan di negeri lain, bagaimana 
  > menamai orang Tionghoa Taiwan dan Hongkong ?"
  > 
  > UL: 
  > Gue jadi bingung. Bukankah yang ngotot disebut tionghoa itu hanya 
  > yang di Indonesia doank? Gue dah tanya sama yang di malaysia, dia gak 
  > pernah denger istilah tionghoa disana, katanya yang lazim digunakan 
  > disana malah istilah cina dan chineese. Yang di Singapur juga. 
  > Di Hongkong apalagi, coba deh di crosscheck ama broer Chan, apa ada 
  > istilah tionghoa digunakan di Hongkong?? Sebab narasumber gue umur 40 
  > kebawah neh. 
  > 
  > Lalu gue juga email sepupu gue di Amerika, dia malah bilang, "disini 
  > kita udah American chineese, enggak pernah denger istilah tionghoa 
  > atau tiongkok, masa nanti kita disebut tiongkokeese??? "
  > 
  > Jadi biarin aja lah istilah "tionghoa" dipergunakan 
  > secara 'eksklusif' di Indonesia untuk menunjukan 'kastanya yang lebih 
  > tinggi' toh di tempat lain ngga ada yang ributin soal itu, heheheheh. 
  > 
  > (hehehe, gue jadi hobi nyindir soal 'kasta' ha ha ha)
  > 
  > 
  > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <skalaras@> 
  > wrote:
  > >
  > > Kalau pertimbangannya hanya sekedar pembedaan, istilah Tionghoa 
  > sebenarnya juga bukan monopoli WNI. bagaimana dng Tionghoa Amerika? 
  > Tionghoa Eropa, Tionghoa Thailan dll? apa mereka tidak berhak disebut 
  > Tionghoa lagi?
  > > 
  > > Kalau istilah Tionghoa mau dimonopoli WNI, bagaimana menamai 
  > Tionghoa negeri Tiongkok dan Tionghoa perantauan di negeri lain, 
  > bagaimana menamai orang Tionghoa Taiwan dan Hongkong ? Kalau pola 
  > berpikirnya hanya asal beda, mungkin pilihannya tinggal begini: orang 
  > Tionghoa untuk orang Indonesia, orang Tiongkok untuk yang dari negeri 
  > Tiongkok, yang diluar itu, terpaksa terima sampahnya ----- orang Cina 
  > lagi. absurd bukan? lantas, bagaimana membedakan yang dari Taiwan, 
  > Hongkong , Belanda dan Amerika? habislah istilahnya....apa semua 
  > perlu mencipta istilah baru? pasti bingung....
  > > 
  > > Padahal, dalam dunia Internasional, semua disebut Chinese ( 
  > English) dan Huan Ren ( mandarin), kok tidak ada yang bingung ya? 
  > karena dalam istilah yang tunggal itu manusia kan bisa menambahi 
  > keterangan tambahan . Chinese bisa menjadi Indonesian Chinese, 
  > American Chinse, Mainland Chinese dll2, demikian juga untuk isatilah 
  > Huaren, tinggal ditambah keterangan negara asalnya. mengapa pola yang 
  > sama tak bisa dipakai untuk istilah tionghoa? mengapa yang sederhana 
  > ini mau dijadikan rumit? 
  > > 
  > > Saya kok cenderung beranggapan, Tionghoa yang ngotot mau membuat 
  > garis tegas Tionghoa sana dan Tionghoa sini agaknya masih terbebani 
  > bayangan gelap sejarah masa lalu ----- trauma politik zaman orde 
  > baru, lewat cara ini, mereka bisa dng gagah menunjukkan bahwa meski 
  > dia Tionghoa, dia sangat "patriotik" dan 100% Indonesia, dia 
  > bukan "komunis" Cina lho. pola pikir ini kalau diteruskan, pasti ada 
  > sebagian yang ngotot mempertahankan "budaya" ganti nama, aagar tetap 
  > terlihat beda dng nama cina asli! atau... sebagian mengambil jalan 
  > berliku : setuju nama Tionghoa tapi harus dieja dng dialek Hokian, 
  > mengambil romanisasi gaya baheula.... waduh, susahnya jadi Cina 
  > ya.....
  > > 
  > > Salam,
  > > ZFy
  > > 
  > > 
  > > ----- Original Message ----- 
  > > From: Benny Lin 
  > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  > > Sent: Tuesday, November 13, 2007 5:54 PM
  > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Lalu bagaimana ...? Tambahan + 
  > Jangan melenceng dari topik
  > > 
  > > 
  > > Saya melihat bahwa kebanyakan pesan-pesannya sudah melenceng dari
  > > topik dan malah membahas istilah Tionghoa/Cina, bukannya 
  > Tiongkok/Cina
  > > seperti topik awalnya, bahkan sudah melebar hingga pembahasan 
  > istilah
  > > Indon/Indonesia. Mari kembali ke topik awalnya, perlukah pembedaan
  > > Tionghoa/Tiongkok tersebut, perlukah kita peduli akan penamaan 
  > negara
  > > Tiongkok, dan adakah sangkut-pautnya dengan kita orang
  > > Tionghoa/non-Tionghoa di Indonesia? Saya lihat satu-satunya 
  > balasan
  > > yang sesuai topik adalah dari sdr. Hai-hai:
  > > 
  > > >Sebenarnya saya tidak setuju untuk mengubah sebutan
  > > >negara Cina atau China menjadi Tiongkok. Sebab sebutan
  > > >itu sudah mendunia. Biarlah sebutan itu digunakan
  > > >untuk membedakan antara orang-orang Tionghua di
  > > >Indonesia dan negara China. Kalau kita mengubah
  > > >sebutan negara Cina menjadi Tiongkok, maka akhirnya
  > > >kita akan menghadapi masalah untuk membedakan orang
  > > >Tionghua di Indonesia dengan negara Cina. Bahkan,
  > > >akhirnya kit aakan menghadapi prasangka baru, bahwa
  > > >orang-orang Tionghua adalah orang-orang yang yang
  > > >walaupun warga negara Indonesia, namun hatinya ada di
  > > >negara Tiongkok (Cina).
  > > 
  > > >go ho
  > > >hai hai
  > > 
  > > Senada dengan sdr. Hai-hai, saya mau menambahkan sedikit saja, 
  > mungkin
  > > banyak yang masih tidak menyadari bahwa pembedaan ini diperlukan 
  > untuk
  > > menghindari kebingungan antara WNI dan WN "China". Paling tidak 
  > ada
  > > tiga pandangan mengenai hal ini:
  > > 1. Yang WNI disebut orang Tionghoa, dan WN "China" juga orang
  > > Tionghoa. Ini jelas akan menimbulkan kebingungan, terutama di 
  > bidang
  > > jurnalisme dan surat-surat resmi.
  > > 2. Yang WNI disebut orang Tionghoa, dan WN "China" disebut orang
  > > Tiongkok. Walaupun berbeda, namun dirasa masih mirip, sehingga 
  > bagi
  > > yang tidak faham perbedaannya juga akan bingung. Namun dengan
  > > sosialisasi saya rasa masalah ini dapat diselesaikan bersamaan 
  > dengan
  > > waktu. 
  > > 3. Yang WNI disebut orang Tionghoa, dan WN "China" disebut orang 
  > Cina.
  > > Penyebutan orang "China" sebagai orang Cina dirasa tidak akan
  > > membingungkan sebab sejak Orba sudah digunakan istilah ini. Inilah
  > > yang menjadi pokok pembahasan yang saya angkat. 
  > > 4. Yang terakhir tapi tidak masuk hitungan adalah kedua-duanya 
  > disebut
  > > orang Cina. Tidak masuk hitungan karena seperti yang saya 
  > sebutkan,
  > > penggunaan sebutan Tionghoa untuk menggantikan Cina sudah tidak
  > > dipermasalahkan lagi, yang menjadi masalah adalah Tiongkok/Cina.
  > > 
  > > Mengenai usulan untuk membahas hal ini di dunia nyata, saya setuju
  > > sih, mulai dari sekarang kumpulkan saja data-datanya penunjangnya
  > > dulu. Dari pembahasan yang lampau sih saya berpendapat bahwa tidak
  > > sulit meyakinkan orang bahwa Tionghoa lebih baik daripada Cina 
  > (suku
  > > di Indonesia), tapi yang sulit adalah meyakinkan bahwa istilah
  > > Tiongkok adalah lebih baik daripada Cina (negara dan penduduknya).
  > > Pelajari juga apa saja alasan orang menolak penggantian istilah 
  > ini. 
  > > 
  > > Sejauh ini saya lihat orang-orang menolak hal ini dikarenakan:
  > > -Sejarah: lebih dari 30 tahun pakai istilah Cina, jadi terbiasa
  > > -Sudah terbiasa: karena sejarah
  > > -Lebih mudah diucapkan: dasar orang males
  > > -Tidak bermaksud menghina: sudah jadi bahasa sehari-hari, konotasi
  > > negatifnya sudah memudar
  > > -Ini berkenaan dengan negara lain, jadi orang Indo tidak perlu 
  > tersinggung
  > > -<ada lagi?>
  > > 
  > > Sedangkan penolakan penggunaan istilah ini menggunakan alasan:
  > > -Sejarah: jaman Soekarno memakai istilah Tiongkok, bukan Cina
  > > -Konotasi negatif: jaman Soeharto, terutama awal-awal, istilah 
  > Cina
  > > bermakna sangat negatif
  > > -Digunakan oleh Gus Dur, Megawati, dan SBY
  > > -Istilah Tiongkok netral: sedangkan Cina mengandung konotasi 
  > meskipun
  > > tidak senyata dulu
  > > -Negara Tiongkok adalah negara nenek moyang orang Tionghoa
  > > -Jika setuju menggunakan Tionghoa, seharusnya juga setuju 
  > menggunakan
  > > Tiongkok.
  > > -<ada lagi?>
  > > 
  > > Juga perlu ditanamkan dulu dalam pikiran bahwa tidak semua yang
  > > menggunakan istilah Cina serta-merta bermaksud buruk (kebanyakan 
  > dari
  > > mereka tidak bermaksud demikian melainkan demi konsistensi saja), 
  > dan
  > > juga tidak semua yang menolak Cina dan mendukung Tiongkok serta-
  > merta
  > > picik/kolot/buang-buang waktu/<hal-hal negatif lainnya> 
  > (kebanyakan
  > > dari mereka hanya bermaksud menghentikan penggunaan istilah yang 
  > salah)
  > > 
  > > Jadi mohon sebelum berkomentar kita:
  > > 1. jangan generalisasi
  > > 2. jangan berprasangka buruk/subjektif
  > > 3. jangan diperkeruh
  > > 4. jangan ngotot
  > > 5. berusaha mencari titik temu secara objektif
  > > 6. memaparkan pro-kontra masing-masing pendapat
  > > 7. paling penting: CANTUMKAN OPINI ANDA TERHADAP MASALAH INI 
  > sehingga
  > > orang lain tahu Anda mendukung yang mana. 
  > > 
  > > Kalau saya, saya mendukung penggunaan istilah Tiongkok atas Cina
  > > dengan alasan yang telah saya paparkan di atas.
  > > 
  > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Benny Lin" <bknliem@> 
  > wrote:
  > > >
  > > > Seperti yang mungkin Anda sudah tahu (atau mungkin belum), 
  > pemungutan
  > > > suara di Wikipedia yang saya utarakan di sini kurang lebih 
  > sebulan
  > > > lalu telah usai. Bung Rinto Jiang kurang lebih seminggu lalu 
  > juga
  > > > sudah memberikan pranala pemungutan suara yang baru (yang sayang
  > > > sekali tidak boleh diikuti oleh orang yang baru mendaftar untuk
  > > > menghindari perekrutan sesaat). 
  > > > 
  > > >--cut
  > > 
  > > 
  > > 
  > > 
  > > 
  > > [Non-text portions of this message have been removed]
  > >
  >



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.31/1129 - Release Date: 11/13/2007 
9:22 PM


-- 
I am using the free version of SPAMfighter for private users.
It has removed 72 spam emails to date.
Paying users do not have this message in their emails.
Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to