Sdri.Julia,


sepanjang yang saya amati tangsin di luarnegri yang belum memiliki
sentuhan dengan budaya lain, tidak ada prosesi yang menggigit binatang
seperti yang ada di Singkawang.

Walau tidak dipungkiri ada sekte-sekte atau perguruan tertentu yang
menggunakan darah ayam jantan dalam pembuatan jimat mereka, tapi darah
itu diambil dari luka jengger ayam jantan tersebut, yang mana ayam
tersebut tidak dibunuh.
Biasanya darah ayam itu diambil untuk kasus-kasus yang gawat, seperti
melawan ilmu hitam.

Untuk kasus yang anda ceritakan yang menggigit binatang atau memakan
binatang, mungkin jika anda lihat tatung tersebut memakai bulu burung
enggang ( CMIIW ) sebagai ciri khas tatung yang dirasuki oleh "dewa"
atau sesepuh dari orang Dayak.
Jika anda perhatikan, bahkan ada tatung yang menggunakan simbol
tulisan dari agama tertentu dan konon tatung tersebut dirasuki oleh
"roh" dari penganut agama tersebut.
Jadi anda bisa bertanya, apakah tatung tersebut dirasuki oleh "dewa"
orang Tionghoa atau bukan ? Tapi saya yakin tatung tersebut tidak
dirasuki dewa Tionghoa.

Mengenai fungsi ke 6 yaitu penyeimbang, kepala desa bisa dipilih oleh
penduduk setempat atau karena sebagai sesepuh, bisa juga ditunjuk oleh
penguasa daerah. Tapi tangsin itu ditunjuk atau dipilih oleh dewa.
Jadi jika kepala desanya macam-macam, tangsin itu yang maju.
Tapi jika tangsin itu juga macam-macam, artinya melanggar moral,
seperti memperkosa orang, memperkaya diri, si kepala desa bisa
menangkap tangsin itu.



Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "@};-PurpleRose};--"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Halo Engkong Xuan Tong, trims banyak untuk informasinya yg menarik. 
> sekarang saya sudah mendapat penerangan sedikit kenapa dalam proses 
> perayaan cap goh meh ada prosesi unjuk kekebalan menggunakan peralatan 
> tajam oleh tangki /lo ja/ lao ya yg oleh awam bisa menjadi sebuah 
> pertunjukan yang sadis.
> mau bertanya juga apakah darah binatang juga merupakan salah satu
materi 
> ritual orisinal dalam dunia shamanisme tionghoa yang digunakan untuk 
> ritual pembersihan / tolak bala? kl dalam beberapa komunitas masyarakat 
> adat di indonesia, darah binatang seperti ayam, babi, dan anjing 
> digunakan dalam upacara pembersihan / tolak bala.
> kong, boleh dijelasin lebih lanjut lagi ttg fungsi tangki yang ke enam, 
> sebagai penyeimbang itu?
> 
> terima kasih untuk infonya,
> Julia
> 
> perfect_harmony2000 wrote:
> >
> > Sdr.Christian,
> >
> > saya tidak bisa memiliki jawaban tepat atas pertanyaan anda, apakah
> > tangki itu sebenarnya dimasuki dewa atau bukan.
> > Adapun yang saya tulis merupakan hasil pengamatan saya dan semua itu
> > komentar saya pribadi dan tidak berniat melecehkan atau menghina
> > derajat para tangsin.
> >
> > Tangki secara umum memiliki ciri khas yaitu dari cara melangkah. Hal
> > ini disebabkan oleh 2 alasan.
> > 1. Tangki ini merupakan murid "keturunan" dari tangki pertama yaitu
> > Fei Fan pada masa dinasti Shang. Konon Fei Fan itu adalah orang yang
> > kakinya cacat.
> > 2.Tangki ini merupakan sisa dari kebudayaan kuno yaitu adanya para
> > Jiang atau orang cacat sejak lahir yang dianggap merupakan "anugrah"
> > untuk menjadi penghubung dunia manusia dan dunia dewa. Pada masa
> > dinasti Xia dan Shang ( CMIIW, tapi seingat saya pada masa dinasti
> > Shang ), jika terjadi bencana alam, banyak para Jiang itu juga
> > dijadikan korban atau tumbal kepada Shangdi. Dan tentunya jika ramalan
> > mereka meleset, kepala mereka juga taruhannya.
> >
> > Karena langkah itu pula mereka sering disebut tiao tang atau tiao
tung.
> > Kondisi saat mereka trance atau hendak trance disebut luo tung atau
> > loktang.
> >
> > Ciri khas tangki yang mainstream adalah penggunaan jarum 5 tangsi atau
> > Wuying zhen, dimana jarum itu merupakan perlambang dari para panglima
> > dari 5 tangsi pasukan kerajaan Langit.
> >
> > Selain langkah diatas, tangki secara khusus membuktikan dirinya
> > dimasuki oleh dewa ketika akan melakukan parade adalah dengan 2 cara:
> > 1.membuktikan bahwa tubuh mereka adalah tubuh intan yang tidak rusak
> > oleh goresan senjata tajam. Cara ini adalah dengan cara membacokkan
> > tubuh mereka dan tidak boleh keluar darah.
> > 2.membuktikan bahwa tubuh mereka adalah tubuh emas asli yang tidak
> > takut dengan api. Mereka akan menggunakan hio yang berjumlah banyak
> > dan menempelkan atau menggosokkan bara hio itu ke tubuh mereka.
> >
> > Ini adalah 2 pembuktian pada saat mereka mau melakukan upacara
> > arak-arakan atau prosesi youjing.
> >
> > Mereka adalah lambang dari panglima tentara langit yang mengorbankan
> > atau menggunakan darahnya untuk mengusir semua hawa jahat yang ada
> > disekeliling kota. Untuk itu mereka akan membacokkan tubuh mereka dan
> > harus mengeluarkan darah. Darah dalam prinsip metafisika Tiongkok
> > merupakan kekuatan QI yang luar biasa dan memiliki energi penyembuhan
> > atau energi penolak bala yang luar biasa.
> > Mereka juga memiliki ciri khas dengan jumlah jarum yang ditusukkan itu
> > harus berjumlah 36 atau 72.
> > Para tangsin ketika parade merupakan perlambang suatu peperangan
> > antara kekuatan baik dan kekuatan jahat. Para tangsin itu dirasuki
> > oleh 36 panglima langit untuk melawan semua kekuatan jahat, mengusir
> > penyakit dan sebagainya.
> > Jadi tangsin yang benar itu tidak gagah-gagahan seperti menusukkan
> > lampu neon dipipinya atau juga melakukan hal-hal diluar seperti itu.
> >
> > Para tangsin juga ada yang menggunakan bahasa Hokian atau Khe atau
> > Khonghu, ini mungkin karena jaman dahulu bahasa itulah yang merupakan
> > bahasa umum yang berlaku pada jaman dinasti Tang dan sebelumnya. Tapi
> > ini tidak menafikan bahwa ada tangki yang menggunakan bahasa lain
> > selain itu.
> >
> > Para tangsin ada yang melalui sistem pembelajaran dari suatu perguruan
> > dan ada yang merupakan hasil pilihan oleh dewa.
> > Mereka semua rata-rata tidak seumur hidup menjadi tangsin, kalau kita
> > katakan saja, banyak dari mereka yang melakukan kontrak antara dewanya
> > dengan pribadinya. Ada yang lima tahun, 10 tahun dan ada yang 3 tahun
> > saja. Ada yang kontraknya sudah habis tapi tangsin itu "mungkin"
> > berpura-pura tetap dirasuki oleh dewa. Tapi biasanya mereka ini banyak
> > yang sudah tidak ikut parade dus lebih sering berpraktek di rumah.
> >
> > Apakah mereka benar dirasuki ? Ini pertanyaan menarik.
> > Saya coba deskripsikan beberapa macam cara.
> > 1.menggunakan ilmu "hipnotis" ( cat: cara ini berbeda dengan hipnotis
> > barat ) atau yang disebut cuishen shu. Hasil hipnotis ini adalah
> > meningkatkan kemampuan fisik maupun batin mereka berkali-kali lipat
> > dibanding manusia biasa. Biasanya diperlukan seorang yang ahli untuk
> > melakukan hal itu terhadap subyeknya ( cat: kepercayaan lain juga ada
> > yang menggunakan cara hipnotis atau terkadang disebut NLP dan
> > penanaman anchor ke alam bawah sadar subyek ).
> > 2.penghipnotisan diri ( cat: fenomena ini juga ada di kepercayaan lain
> > ), biasanya mereka yang melakukan hal ini, tidak akan kebal dari
> > senjata tajam atau api, kecuali mereka berlatih khusus ketika keadaan
> > sadar.
> > 3.dilusi ( cat: fenomena ini juga ada di kepercayaan lain ), ini juga
> > merupakan bagian dari penghipnotisan diri.
> > 4.mungkin benar dirasuki dewa.
> >
> > Cara ke 2 dan ke 3 bisa saja meningkatkan kemampuan batin mereka tapi
> > belum tentu bisa membuat tubuh mereka kebal dari senjata tajam dan
api.
> > Dalam beberapa kasus, tangsin sadar sepenuhnya tapi tidak bisa
> > mengontrol diri mereka. Mereka merasakan bahwa semua gerakan mereka
> > mewakili dewa tertentu dan merasa memegang barang yang menjadi ciri
> > khas dewa itu.
> >
> > Istilah tung atau tang artinya adalah bocah yang masih virgin atau
> > perjaka. Dalam metafisika Tiongkok, bocah perjaka ini masih memiliki
> > energi YANG yang murni dan belum tercemar.
> > Bahkan dalam TCM ( cat: Traditional Chinese Medicine ) terutama di Ben
> > chao Gangmu ( cat: buku panduan untuk obat-obatan para sinshe )
> > dituliskan bahwa air seni perjaka bisa mengobati luka dalam,
> > melancarkan peredaran darah ( cat: dalam hal ini adalah darah mati
> > karena benturan ).
> > Karena mereka itu adalah bocah yang masih perjaka, mereka menggunakan
> > dudou atau baju oto sebagai ciri atau perlambang bahwa mereka adalah
> > bocah yang masih perjaka.
> >
> > Fungsi para tangsin :
> > 1.sebagai healing prayer, kita perlu maklumi dibudaya manapun para
> > pendoa untuk kesembuhan itu ada
> > 2.sebagai jembatan antara manusia dengan alam dewa atau penambah
> > keyakinan umat terhadap para dewa
> > 3.membantu mengatasi masalah manusia
> > 4.mengangkat roh-roh gentayangan untuk dikembalikan pada tempatnya
> > 5.menolong mereka yang terjebak dalam neraka dan mengeluarkannya (
> > cat: ini tidak semua tangsin bisa melakukannya, dan biasanya mereka
> > mengajak anda berjalan-jalan ke neraka dan menyaksikan kolam darah
> > sebagai pembuktiannya )
> > 6.memiliki fungsi penyeimbang antara ketua atau kepala desa dengan
> > masyarakat
> > 7.protector masyarakat desa dari gangguan kekuatan jahat
> > 8.mengajarkan kebaikan
> > Selain 8 fungsi ini, mungkin masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang
> > luput dari pengamatan saya.
> > Dalam pandangan saya, fungsi tangsin pada jaman sekarang ini adalah
> > nomor 1 sampai 5 dan nomor 8. Inilah menurut saya adalah fungsi yang
> > positif dari tangsin. Pada nomor 6 dan 7 itu berlaku pada masa lampau,
> > ketika desa-desa jauh dari jangkauan pemerintah kabupaten dan kota,
> > dan jaman lampau ketika sistem pengobatan tidak merata, para tangsin
> > memiliki fungsi sebagai penyembuh bagi masyarakat desa.
> > Untuk jaman sekarang, fungsi ke 7 itu ada dalam prosesi arak-arakan
> > atau youjing.
> >
> > Perkembangan tangsin sekarang ini yang suka memberikan nomor buntut,
> > membantu atau memberikan jimat perlindungan atau penglaris pada
> > tempat-tempat usaha yang bersifat Yin atau gelap seperti pelacuran,
> > perjudian itu ada dan merupakan fenomena yang ada.
> > Tapi sepanjang pengamatan saya, ada beberapa tangsin yang dibina oleh
> > para daoshi terutama Zhengyi sect sudah tidak mau memberikan kode judi
> > buntut, memberikan jimat perlindungan terhadap usaha-usaha haram.
> >
> > Uniknya di abad ke 20 ini, banyak dewa yang bersifat Wen atau sipil
> > yang merasuki para tangsin. Bahkan fenomena tangsin wanita juga ada
> > dan biasanya mereka dirasuki oleh dewi. Jaman dahulu sebelum abad ke
> > 20 itu hampir tidak ada atau dapat saya katakan tidak ada.
> > Mungkin karena pengaruh gerakan agama rakyat yaitu Landeng zhao dan
> > Hongdeng zhao pada akhir abad ke 19.
> >
> > Akhir dari posting saya ini, saya tuliskan sekilas kesimpulan hasil
> > penelitian dari Jiangxi university tahun 80an ketika melakukan riset
> > terhadap shenda atau jiangshen shu ( cat: ilmu menurunkan dewa )di
> > sekitar Jiangxi.
> > Kemampuan fisik mereka ( cat: para praktisi shenda ) luar biasa,
> > mereka bisa melakukan lompatan tinggi ( cat: rata-rata 1,5 meter ),
> > gerakan-gerakan yang sulit dilakukan oleh manusia biasa, jurus-jurus
> > beladiri yang mereka lakukan seolah-olah dilakukan oleh mereka yang
> > telah berlatih puluhan tahun, dan semuanya dilakukan dengan mata
> > terpejam selama kira-kira 20 hingga 30 menit. Mereka rata-rata tidak
> > mempan dibacok, bisa menggunakan 18 macam senjata dengan mahir.
> > Para praktisi itu pada saat kondisi demikian bisa dikatakan
> > menghasilkan kemampuan fisik, kecerdasan, ketajaman indra diatas
> > manusia rata-rata. Ini diperkirakan karena hasil hipnotis yang membuat
> > mereka bisa melakukan hal-hal seperti itu.
> >
> > Dari hasil pengamatan saya pribadi dan kesimpulan akhir saya, 80 %
> > dari yang umum beredar dimasyarakat dan melakukan praktek di
> > rumah-rumah adalah dilusi dan penghipnotisan diri.
> > 5 % dilakukan dalam keadaan setengah mabuk, sehingga tubuh mereka
> > tidak begitu merasakan sakit ketika melakukan penyiksaan diri.
> > 5 % adalah hasil dari ilmu cuishen shu.
> > 5 % melakukan prosesi youjing dengan over acting.
> > Yang 5 % tidak dapat saya simpulkan.
> >
> > Hormat saya,
> >
> > Xuan Tong
> >
> > P.S : ini adalah tulisan sekilas saya mengenai tangsin dan belum
> > menyentuh dasar-dasar metafisik Tiongkok dan filsafat yang melatarinya
> > serta perkembangan sejarahnya.
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> > <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, "t.chris88" 
> > <t.chris88@> wrote:
> > >
> > > Salam semua,
> > > Gimana yah, kita yang awam ini tahu apakah seorang Tang Ki (Ki Tong)
> > > pada saat Tiao Tang adalah benar-benar dewa yang masuk ke badannya?
> > > Soalnya kita sering mendengar yang kurang sedap mengenai mereka
> > > bahwasanya ketika sedang tiao tang, para tang ki ini sebenarnya
tidak
> > > sepenuhnya dimasuki dewa.
> > > Mohon informasi, dong
> > >
> > > Christian Chua
> > >
> >
> >
>


Kirim email ke