From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of yufei99999
Sent: Saturday, January 12, 2008 6:59 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: THE TWO TALES OF FALUNGONG part 1

 

Sdr.Xuan Tong,

Sdr. Xuan Tong sudah pasti membaca permintaan milister BT untuk stop 
debat Falun Gong, tapi saya perhatikan Sdr. Xuan Tong malah sengaja 
memperpanjang.

Dada : 

Dan anda juga turut serta memperpanjang , bukankah demikian?

=========================================================

Ya itu khan menurutnya, 
memangnya pemahaman dialah yg paling betul dan cocok? Kemudian dia 
mau agar orang lain setuju versinya? Ah sudahlah saya tidak tertarik 
membahas tentang artikel ini. Wasting Time and Wasting my mind. Bagi 
anda itu riset ilmiah, bagi saya itu propaganda, dari cara 
mempostingnya saja sudah ketahuan.

Dada : 

Tentu praktisi falun gong pun ingin orang lain setuju pada versinya sendiri
. Bagi anda itu klarifikasi , bagi saya itu propaganda .....

===================================================

Kalau boleh saya analogikan : Kalau saya mau tahu rasa nasi, tentu 
saya akan tanya sama orang yg setiap hari makan nasi, bukan sama 
orang yg tidak pernah makan nasi dan tidak percaya nasi itu bagus 
dimakan dan menulis segala macam argumen ala dirinya bahwa nasi itu 
beracun. WHO sebagai badan independen yg dapat dipercaya serta tidak
memihak, atau badan penguji mandiri seperti Surveyor telah membuktikan juga
bahwa nasi itu tidak beracun dan baik dimakan. Bila ada seorang ilmuwan yg
berkata " Klaim saya dalam makalah ini adalah satu satunya pendapat yg cocok
tentang bahaya Nasi", buktinya demikian demikian, yg memasak nasi itu
orangnya bagaimana bagaimana, 
pokoknya buktinya nasi itu tidak baik....Nyatanya, yg pada makan nasi baik2
aja tuh, pada sehat malah,, Hehehehe, lucu juga ya. 

Dada : 

Analogi anda terlalu berbelit - belit , melibatkan sebutir nasi . Anda ambil
contoh saja yang lebih controversial , semua membuktikan betapa rokok itu
tidak baik bagi kesehatan , nyatanya bagi perokok tertentu , rokok baik tuh
, sehat2 saja , buktinya tetangga merokok , mati duluan...

============================================================================
================================

Saya tidak melihat satu pun perkataan Sdri. Yunita yg menuduh orang 
yg tidak mendukung PKC sebagai antek PKC, kok Sdr. Xuan 
Tong "merasa" :) Lihat deh tulisan Sdri. Yunita sebelumnya, diatas 
tanggapan anda:

> Pak Perfect Harmony, sesuai dengan nama anda, ayolah ciptakan 
perfect
> harmony, jangan ikut2 menanamkan kebencian dan fitnah, dan
> mendiskreditkan orang Tionghoa lain yg latihan Falun Gong. Anda 
tidak
> tahu apa yg anda lakukan itu akan berbuah apa kemudian di hari
> kemudian. Sadarlah..

Dia hanya memberitahu Sdr tentang hukum karma. 

Dada : 

Bahasan akan kacau balau kalau mengkaitkan kasus dengan hukum2 agama .
Mengaitkan nama orang dengan himbauan segala rupa , blab la bla 

Nanti akan saya seret pula hukum Yesus , kasihinilah musuhmu , jika ditampar
pipi yang satu berilah pipi yang satunya lagi ..blab la blab la ....

============================================================================
===



Saya pribadi berpendapat, memposting dengan sengaja materi opini ini 
secara terbuka di milist dan bersambung, memang adalah upaya 
menjatuhkan bagi orang Tionghoa lain yg latihan Falun Gong, dan 
sengaja ingin memperkeruh (eh salah, tepatnya memperpanas) suasana, 
kayaknya gak puas gitu. Ini pendapat saya, karena kalau bukan itu, 
mengapa Sdr. Xuan Tong tidak upload file aja dan beritahu ada file 
terupload? Kenapa Sdr. Xuan Tong tidak mau stop saat anggota milis 
lain meminta anda untuk stop debat Falun Gong?

Dada : 

Anda tidak usah mempermasalahkan saudara Xuan Tong tidak mau stop saat
anggota milist lain meminta bahasan ini di stop . Toh anda juga tidak
menuruti permohonan anggota lain , dengan turut serta ikut dalam perdebatan
ini .

Dan tidak perlu melibatkan hukum karma dan hukum agama2 lain dalam sebuah
perdebatan , apa jadinya nanti umat katolik dan umat agama lain membawa
hukum2 agama sendiri , jadilah perdebatan agama yang tidak ada ujungnya. 

============================================================================
=====

Sdri. Yuni juga tidak mengutuk atau menyumpahi Sdr dengan membawa-bawa hukum
karma atau neraka. Memang ini milis diskusi yg baik 
seharusnya, tapi perkataan2 yg dibalikkan ini yg saya tidak suka, dimana
orang yg sebenarnya tidak demikian, namun Sdr. Xuan Tong katakan demikian.
Sdr saja yg "merasa" sendiri. Ini juga menyebalkan bagi saya. Saya lihat
Sdri. Yunita hanya memohon dengan cara baik 
baik kepada pihak yg menganiayanya (PKC), ini memang sering dilakukan oleh
mereka setiap klarifikasi fakta, agar berhenti melakukan hal buruk, agar
tidak kena pembalasan karma, itu suatu permintaan yg wajar, bukan ancaman,
bukan penuduhan. Kalau anda merasa ya silakan, tapi jangan menuduh orang
menuduh anda antek PKC dong.

Dada : 

Anda katakan, saudari yunita hanya memohon dengan cara baik kepada pihak
yang menganiayanya (PKC).  Lantas kenapa diposting ke milist ini? Tidak
salah alamat? Apa dia hendak memesan pizza ke warung tegal ?

==========================================================================

Sdr. Xuan Tong dan Sdri. Yunita, saya termasuk orang yg pernah 
mempelajari komunisme, saya pernah ikut milis komunis juga. Justru 
karena telah mempelajarinya, saya jadi tahu mengapa komunsime itu 
anti agama. Dari bahan2 komunis yg saya baca seperti dari Karl Marx, 
Stalin sampai Mao, saya menjadi jelas mengapa revolusi kebudayaan di 
China dapat terjadi, dimana semua agama lurus diberangus, kuil dan 
kitab dibakari, Bhikku dan Biarawan dipaksa kembali menjalani 
keduniawian. 

Dada : 

Bagaimana pula bisa anda memandang sebuah revolusi dari hanya sentimen
keagamaan semata. 

Stalin memperlakukan biarawan dan biarawati melebihi pelacur sekalipun ,
akan tetapi sekali lagi memandang dari sentiment keagamaan semata , itu
jelas mempertentangkan ideology dengan agama , mengingat korbannya bukan
umat agama semata , tetapi juga tawanan politik , rakyat sipil , etnis
minoritas , tawanan2 perang Jerman , dan pejabat pemerintah Sovyet sendiri
yang terkena fitnah. Lantas kenapa anda mempersempit hanya melulu dari segi
agama. Begitu pula dengan revolusi kebudayaan , anda hanya melihat dari
korban umat beragama , padahal korban revolusi kebudayaan adalah pejabat2
PKC sendiri yang terkena fitnah , pembersihan internal partai , dan juga
motivasi - motivasi pribadi dari Gang Four.  Anda hendak menggerakkan
sentiment keagamaan untuk mengorbankan anti PKC disini. 

Dengan logika anda , apa jadinya jika dibahas pula bahwa pengikut komunis di
RI , dibantai oleh umat beragama ? Apa jawaban anda ?

Jangan dicampur baurkan sebuah revolusi , gejolak politik hanya dari
sentiment keagamaan semata ..

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke