Hallo Ul, Seperti ke yang lain, elu bilang gue jangan langsung merasa tertuduh, termakan prasangka gue dsb, tapi elu kelihatannya tutup mata bahwa orang yang pertama kali mengemukakan istilah "hotel" ini yang harusnya jangan sensitif kalau ada yang membicarakan masalah Tiongkok di milis ini sampai bawa-bawa istilah "hotel" segala. Hehe...
Kata gue juga semangat "ketidakberpihakan" elu yang dominan. Elu terkesan "membanggakan" bahwa sebagai Tionghoa elu bisa bersikap objektif dengan tidak terlalu memihak Tionghoa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya tulisan elu yang cenderung mengkritik bahkan mengejek orang Tionghoa yang sedang membela Tionghoa sendiri, bahkan ketika pembelaan Tionghoa tersebut secara esensi sudah benar. Menurut gue, terlalu mengandalkan sikap "ketidakberpihakan" malah justru menjadi hambatan dalam melihat suatu permasalahan secara objektif. Selain harus mengerti sisi orang lain, kita juga harus menghargai kepentingan kita sendiri. Kalau kita sendiri tidak mau membela kepentingan kita, orang lain juga tidak akan ada yang peduli. Yah, udah deh. Ini cuma pendapat pribadi gue aja. Anggap aja komentar ini sebagai bentuk perhatian dari seorang penggemar yang rajin membaca tulisan elu. Hehe... Tulisan elu banyak yang bagus juga kok. Dan lucu pula. Ngomong-ngomong, minta foto elu yang ada tanda tangannya dong. Kalau ada yang lagi pakai pakaian daerah Tiongkok. Tolong kirim japri ke e-mail gue yah. Ditunggu. Jangan ketawa, ini serius banget. Kurniawan --- Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Wahahahahaha, Kuuuur, Kur, elu ini sepertinya > kemakan prejudice sendiri. > > ini ya gue jelasin atu atu: > > Pada saat ada orang yang bilang, "asal jangan negeri > hotel saja" > lalu elu menyahut dengan "kalau enggak mau jadi > negeri hotel ya > negaranya harus begini begitu donk." > > Orang akan berpikir, yeeh, kok jadi nuntut negaranya > harus > gimana-gimana.... > kalau tuntutan tidak dipenuhi lantas kelakuan "tamu > hotel" bisa > dimaklumi??? > disitu aje lu akan kalah satu point dalam > berargumen. > > Terus ya, sepanjang gue ngomong, (yang elu bilang > ceramah) > gue sih enggak mikir ke TIONGHOA, ya ampuuunnn, > hihihi, makanya gue bilang lu udah prejudice > duluan, > mengerucutkan persoalan ke tionghoa tok. > Dan gue sih enggak ceramahin elu, ih ge er banget > sih lu, > gue nunjukkin, kalau gue tuh akan menjawab dengan > argumen seperti itu > menyoal "negeri hotel" dan "tamu hotel" > > Pan lu tau sendiri, yang non tionghoa juga banyak > yang hijrah, > mantan presiden RI aja ada yang langsung hijrah > begitu turun pangkat, > krrrrkkkkekekeke. > See? Lu liat donk, urusan "negeri hotel" dan "tamu > hotel" bisa terjadi > kapan aja ,dimana aja, untuk siapa aja. > jadi jangan belon belon merasa dituduh duluan, > beberin aje faktanya. > Gitu lhoh supaya menang argumen atas persepsi > "negeri hotel" > pake otak, jangan pake emosi duluan dan terutama > jangan merasa dituduh > duluan, > kalu merasa jadi tertuduh ntar semua argumen akan > terkesan defense, > membela diri. > Kalau udah terkesan membela diri, biasanya udah > dianggap kalah point. > ____________________________________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ