Kwa laoxiong,

Ribut-ribut karena "mereka" itu merasa terancam dan perlu
menyelamatkan diri. Dan dalam proses menyelamatkan diri itu "mereka"
tidak segan-segan memberikan cap jelek kepada yang tidak termasuk
kelompoknya. Tujuannya sudah pasti, ingin menunjukkan bahwa "mereka"
sendiri itu beda. Seenaknya saja memberikan berbagai cap hanya demi
menyelamatkan pantatnya sendiri.

Siapa "mereka" itu, saya pikir laoxiong sendiri sudah tahu.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Encoding: Unicode (UTF-8)
> 
> Yongde-Xiongdi,
> 
> Saya yang Peranakan ngga begitu loh. Bagi saya, Peranakan, Totok, 
> Non-Tionghoa atau Non-Indonesia semua saudara saya, tidak ada 
> masalah. Sesuai dengan falsafah: Su hai zi lue, gai hing de ya/si 
> hai zhi nei jie xiong di ye 四海之内,皆兄弟也, artinya “di 
> lingkungan empat samudera, semua adalah saudara” atau, meminjam 
> istilah Minahasa, “torang samua basudara.” Lalu, kenapa harus 
> ribut?
> 
> Gongshou,
> DK
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" 
> <henyung@> wrote:
> >
> > Bu Uly,
> > 
> > Sayang sekali ajakan anda untuk menyudahi totok peranakan rasanya
> > tidak akan digubris. Karena yang merasa dirinya peranakan sejati
> > selalu saja akan mencoba menunjukkan kelompoknya sebagai paling 
> baik
> > dengan menimpkan segala macam yang jelek-jelek kepada yang mereka
> > sebut "totok".
> > 
> > Siapa yang peranakan, siapa yang totok tidak pernah mereka 
> definisikan
> > secara jelas. Yang jelas kalau teman dan sejalan dianggap 
> peranakan,
> > kalau dirasakan tidak sejalan langsung dibilang totok. 
> > 
> > Sampai segala macam organisasi yang dianggap gak sesuai dengan pola
> > pikir mereka dibilang organisasi aneh-aneh. Heran kalau perkumpulan
> > marga juga dibilang organisasi aneh. Bukannya dalam acara satu
> > organisasi besar di Mega Glodok Kemayoran sendiri pernah tersiar 
> kabar
> > tidak sedap soal foto bersama di mana pejabat RI yang ditempatkan 
> di
> > pinggiran dan pejabat RRC di tengah ? So, apakah organisasi itu 
> yang
> > katanya selalu berperan sebagai dermawan siaga juga pantas dianggap
> > organisasi aneh-aneh ?
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
>


Kirim email ke